This study aimed to testify whether the program given in the form of anti-corruption training with the experimental methods in design pretest-posttest control group influenced to create an anti-corruption perception of elementary school students. Subjects in this study were 24 Student of 5th Grade in Elementary school of Purwosari Sinduadi Village, Mlati, Sleman, Yogyakarta as the experimental group and 25 other students as a control group. Training modules and measuring instruments used in this program was made by writer referred to the concept of anti-corruption education (Higher Education, 2011), nine anti-corruption values were modified to be appropriately used by elementary students. Measuring instruments used in this research was anti-corruption perception scale which has a reliability of coefficient value 0,813 after tested. The data were analyzed by different test statistical analysis. The Results of statistical calculations by different test in the experimental group was showed t = 67.79 and t end = 68.88 meant that there was significant influence of anti-corruption training program in developing anti-corruption perception of 5th Graders Purwosari’s Elementary School.

Penelitian Suud dan Subandi (2017) mengatakan bahwa korupsi yang terjadi salah satunya adalah dampak dari ketidakjujuran. Mahasiswa yang notabene adalah kader pemimpin bangsa masa depan perlu terus ditanamkan nilai-nilai kejujurannya dibidang akademik sebagai bagian dari upaya mencetak pemimpin Indonesia 2045 yang bebas korupsi. Persepsi anti korupsi adalah cara pandang individu atau pemrosesan lebih lanjut dari nilai-nilai anti korupsi yang didapatkan melalui pengalaman sehingga kita dapat menyadari sesuatu yang benar, baik dan membangun untuk tidak mendukung upaya yang merugikan negara (Triana & Heryadi, 2020). Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara kejujuran akademik mahasiswa dengan persepsi anti korupsi . Sampel dalam penelitian ini berjumlah 194 orang mahasiswa dari 4 program studi di Fakultas Ekonomi dan Sosial Unjani Yogyakarta dan didapatkan dengan tehnik insidental sampling. Alat Ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kejujuran akademik yang dimodifikasi dari skala Utami, dkk (2020) yang setelah diujicobakan memiliki nilai Alpha Cronbach (α) 0,945 dengan 59 aitem sahih dan skala persepsi anti korupsi memodifikasi skala Triana dan Heryadi (2020) yang setelah diujicobakan memiliki nilai Alpha Cronbach (α) 0,814 dengan 28 aitem sahih. Hasil uji hipotesis statistic product moment diperolah hasil koefisien korelasi 0,648;p =0,000 (p<0,05), artinya terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi anti korupsi dan kejujuran akademik mahasiswa dan arah hubungan bersifat positif..

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan konsep diri pada remaja putri perokok serta mengetahui latar belakang terbentuknya konsep diri dan perilaku merokok pada remaja putri. Subjek dalam penelitian ini adalah individu yang berjenis kelamin perempuan, berada dalam rentang usia 12-22 tahun, serta memiliki kecanduan terhadap rokok, yang didapatkan berdasarkan preliminary study (penelitian awal). Subjek penelitian berjumlah tiga orang, masing-masing berusia 22 tahun, 21 tahun, dan 20 tahun. Desain penelitian yang digunakan ialah studi kasus, dengan teknik pengambilan sampel purposive sample atau sampel bertujuan. Sedangkan metode pengumpulan datanya menggunakan proses wawancara mendalam, observasi, dan triangulasi yang berupa skala. Metode analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data, menulis verbatim dan membuat tema-tema, membahas hasil pada kode-kode, mengelompokkan ke dalam tema-tema dan kategorisasi lalu dianalisis secara mendalam, kemudian ditarik pada kesimpulan. Hasil yang didapat menunjukkan bahwa konsep diri subjek dipengaruhi oleh pola asuh orangtua, lingkungan dan pengalaman yang pada akhirnya membentuk konsep diri subjek, dimana pada hasil penelitian ini sebagian besar menunjukkan ciri-ciri konsep diri positif. Data kuantitatif menunjukkan bahwa faktor yang paling berpengaruh pada pembentukan konsep diri subjek ialah aspek sosial, dimana apabila dikaitkan dengan pembentukan perilaku merokoknya, akan sangat sesuai dengan hasil kualitatif yang menunjukkan bahwa subjek mengawali perilaku merokok karena pengaruh dari aspek sosial. Kata Kunci: konsep diri, perilaku merokok, remaja putri

This study was conducted at the branch subsidiary (PAC) IPNU (Nahdhatul Ulama Student Association) in Magelang Regency. The study population was the administrators of Magelang Regency IPNU PAC which consisted of 18 PACs. The sample in this study amounted to 157 people selected by cluster random sampling technique. The topic of research is the extent to which the organizational commitment of the board when linked to spiritual intelligence, because managing a non-profit organization is different when we are managing a profit organization. The scale of spiritual intelligence and the scale of organizational commitment become data collection tools in this study where the second scale was made by researchers. The data collected were analyzed with the product moment correlation technique resulting in a value of 0.556 with a significance level of 0,000 (p <0.01), indicating that spiritual intelligence and organizational commitment of PAC IPNU administrators in Magelang Regency were highly correlated. The effective contribution of the spiritual intelligence variable contributed 30.9% to the organizational commitment of the PAC IPNU Magelang District management, while 69.1% of the organizational commitment was influenced by other factors.

The purpose of this study was to study the relationship between the attitude of love of money (perception of money) with the perception of anti-corruption in regional bureaucratic employees in Sleman Regency. This study uses quantitative methods that are analyzed using statistical analysis of product moment evaluations from Carl Pearson. The sample used in this study was obtained using saturated sampling technique. The sample of this research is the staff of the Sleman Regency Regional Finance and Asset Agency which gathers 77 employees. The research data was collected through a scale of love money attitude with a value (α ) of 0.979 and an anticorruption perception scale with a value (α ) of 0.960. Statistical test results obtained with a positive correlation coefficient of 0.514, with a significance level of 0.000 (p <0.05), this shows a significant positive relationship between the attitude of love of money with the perception of anti-corruption. Successful, the higher the attitude of love for money, the higher the perception of anti-corruption needed by employees and vice versa, the lower the attitude of love of money, the lower the perception of anti-corruption that demands employees. The average subject has an attitude of love for money and perceptions of anti-corruption in the medium category. The effective contribution of the love attitude of money to the perception of anti-corruption amounted to 26.4% and 73.6% of the perception of anti-corruption by other factors in the study.