Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kualitas susu sapi segar yang disetorkan oleh peternak ke Koperasi dan kemudian dihitung jumlah bakteri Escherichia coli yang selanjutnya dibandingkan dengan SNI. Pengambilan sampel dilakukan pada saat peternak mengantarkan susu sapi segar ke koperasi. Sampel yang diambil adalah susu yang ada di dalam milk can yang diambil dengan pipet steril dan juga karet penghisap. Sampel selanjutnya disimpan di dalam botol steril dan dibawa dengan menggunakan coolbox dilengkapi ice gel beku, selanjutnya dilakukan pengujian di Laboratorium. Selanjutnya dilakukan penanaman pada media Lauryl Tryptose Broth (LTB), Escherichia coli Broth (ECB), Levine Eosin Methylen Blue Agar (L-EMBA) dan dilakukan uji biokimia Indole, Methyl Red, Voges Proskauer, Citrate (IMViC) selanjutnya dilakukan pendugaan jumlah bakteri dengan menggunakan Most Probable Number (MPN). Hasil penelitian didapatkan bakteri Escherichia coli yang melebihi standart SNI > 3 APM/g yaitu 5 dari 16 sampel atau 31,25%. Hasil perhitungan berdasarkan MPN, sampel 7 menghasilkan angka 3APM/g, sampel 9 menghasilkan angka 3,6 APM/g, sampel 10 menghasilkan angka 23 APM/g, sampel 13 menghasilkan angka 7,4 APM/g dan sampel 14 menghasilkan angka 3,6 APM/g.
Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi Aspergillus Spp pada paru-paru ayam kampung. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 20 paru-paru ayam kampung yang diambil secara acak dari Pasar Banyuwangi yang terletak pada wilayah tengah Kota Banyuwangi, Jawa Timur. Sampel dicuci dengan aquades steril yang berisi antibiotik selanjutnya ditanamkan pada media spesifik Sabouraud’s Dextrose Agar (SDA) kemudian diinkubasikan pada suhu kamar selama 3-7 hari. Pertumbuhan morfologi Aspergillus diamati secara makroskopis. Koloni yang diduga Aspergillus Spp diperiksa secara mikroskopis. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa Aspergillus Spp dapat diisolasi pada 9 dari 20 sampel paru-paru. Dapat disimpulkan bahwa 45% sampel paru-paru yang diperiksa positif terinfeksi Aspergillus Spp dan 55% bebas dari infeksi Aspergillus Spp.
Banyuwangi is still listed as areas not completely free from hemorrhagic dengue fever outbreak. Changes in the genome of Aedes aegypti mosquito as the main vector of dengue virus is estimated to be the cause of difficulty in controlling the disease. Expression of Voltage Gated Sodium Channel (VGSC) genes can be used as an important indication of Aedes aegypti mosquitoes resistancy to certain groups insecticides. The purpose of this study was to detect the Voltage Gated Sodium Channel (VGSC) genes coding in Aedes aegypti using Polymerase Chain Reaction (PCR); as it is related to the mechanism of resistance to organophosphate insecticides groups. Results of resistency by susceptibility test showed that Aedes aegypti mosquito samples from three district ie. Tegaldlimo, Purwoharjo, and Banyuwangi were resistant to malathion 0.8% insecticide (organophosphates group). PCR results detected gen band with 250 bp length, which confirmed that insecticide resistance gene has been detected in the tested samples. Based on this study results, it is recommended to use alternative insecticides apart from organophosphate group for dengue vector control in Banyuwangi. ABSTRAK Kabupaten Banyuwangi masih tercatat sebagai daerah yang belum sepenuhnya bebas dari wabah demam berdarah dengue (DBD). Perubahan genom nyamuk Aedes aegypti sebagai vektor utama virus dengue diperkirakan menjadi penyebab sulitnya pengendalian penyakit DBD. Ekspresi gen Voltage Gated Sodium Channel (VGSC) dapat dijadikan indikasi penting sejauh mana perkembangan nyamuk Aedes aegypti resisten terhadap insektisida golongan tertentu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeteksi gen penyandi VGSC pada nyamuk A. aegypti yang berkaitan dengan mekanisme resistensi terhadap insektisida golongan organofosfat menggunakan teknik Polymerase Chain Reaction (PCR). Hasil uji resistensi susceptibility test menunjukkan sampel nyamuk A. aegypti dari tiga kecamatan di Kabupaten Banyuwangi yaitu Kecamatan Tegaldlimo, Purwoharjo, dan Banyuwangi resisten terhadap insektisida malathion 0,8 % (kelompok organofosfat). Hasil deteksi gen melalui PCR didapatkan band yang muncul dengan panjang 250 bp. Hal tersebut menunjukkan bahwa gen pembawa resistensi insektisida (VGSC) telah terdeteksi pada sampel yang diuji. Berdasarkan hasil penelitian, disarankan untuk pengendalian vektor DBD di Kabupaten Banyuwangi dengan menggunakan alternatif insektisida selain dari golongan organofosfat.
Toxocara cati (T.cati) merupakan parasit yang umumnya menyerang kucing, dan bersifat zoonosis sehingga termasuk parasit yang penting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besaran prevalensi dari infeksi Toxocara cati pada kucing peliharaan di kecamatan Banyuwangi. Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional study dan menggunakan data dari pemeriksaan sampel feses kucing peliharaan di laboratorium. Pemeriksaan sampel feses dilaboratorium menggunakan tiga jenis metode yaitu metode natif, metode pengapungan dan metode sedimentasi. Hasil penelitiaan menunjukkan bahwa 33 dari 138 sampel kucing yang diperiksa positif terinfeksi T.cati, sehingga dapat dihitung besaran prevalensi infeksi T.cati sebesar 23,9%.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi haemonchiasis pada kambing peranakan Etawah di Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi. Penelitian dilakukan pada bulan Januari sampai Februari 2019 dengan menggunakan 100 sampel feses. Pemeriksaan sampel dilakukan di laboratorium Instrumen Prodi Kedokteran Hewan Universitas Airlangga PSDKU di Banyuwangi, menggunakan metode natif, sedimentasi dan apung. Data yang diperoleh dari penelitian ini disajikan secara deskriptif dan dianalisis dengan uji Chi-Square. Berdasarkan hasil pemeriksaan prevalensi haemonchiasis pada kambing peranakan Etawah adalah 15%. Disarankan agar diberikan obat cacing secara berkala dan berkesinambungan serta dilakukan pemeriksaan haemonchiasis.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.