Kucing sebagai hewan kesayangan mempunyai daya tarik tersendiri karena bentuk tubuh, mata dan warna rambut yang beraneka ragam. Namun kucing rentan penyakit,bahkan menjadi sumber zoonosis bagi manusia. Ada beberapa jenis parasit cacing yang sering ditemukan pada saluran pencernaan kucing seperti Ancylostoma spp., Toksocara cati, Strongyloides spp. Dipylidium caninum dan Spirometra yang berpotensi tinggi menimbulkan zoonosis.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi infeksi dan hubungan dengan beberapa faktor (ras, jenis kelamin, umur dan manajemen pemeliharaan) terhadap cacing gastrointestinal yang berpotensi zoonosis pada kucing di Kota Denpasar. Jumlah sampel yang dipergunakan pada penelitian ini 100 sampel feses kucing dan data dianalisis dengan uji chi-square. Sampel diperiksa menggunakan metode kosentrasi apung, dengan zat pengapung NaCl jenuh. Hasil penelitian menemukan bahwa prevalensi Ancylostoma spp. sebesar 8%, Toxocara cati 10% dan terdapat infeksi campuran antara keduanya sebesar 19%. Sehingga persentasi keseluruannya sebesar 37%, Sementara itu juga diketahui terdapat hubungan antara manajemen pemeliharaan dengan prevalensi infeksi cacing gastrointestinal pada kucing. Disisi lain tidak terdapat hubungan antara ras, jenis kelamin, dan umur sebagai faktor risiko dengan prevalensi cacing gastrointestinal.Data yang diperoleh ini dapat digunakan dalam strategi pemberantasan penyakit cacing yang berpotensi zoonosis dalam upaya meningkatkan kesehatan kucing dan masyarakat.