Kehilangan air irigasi yang umum terjadi pada suatu areal pertanian selama pemberian air adalah aliran permukaan dan perkolasi yang keluar dari daerah perakaran. Irigasi pipa yang memiliki efisiensi mencapai 98% karena dapat mengontrol pemakaian air sesuai kebutuhan dan tidak ada terjadi rembesan selama penyaluran air. Jarak inlet petak sawah juga harus diperhatikan selain faktor teknologi irigasi. Jarak inlet petak sawah berpengaruh terhadap penyebaran air dalam suatu petakan sawah karena terkait dengan efisiensi aplikasi (Ea) dan efisiensi distribusi air (Ed). Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode deskriptif yang mengumpulkan data primer dan data sekunder. Selanjutnya pembuatan petak percoban yang telah dipasang irigasi pipa. Hasil penelitian menunjukkan nilai Ed di atas 90% pada perlakuan pemberian air konvensional dan System of Rice Intensification (SRI). Hal ini menjelaskan distribusi air pada teknologi irigasi pipa merata keseluruh areal tanam. Nilai Ea pada petak percobaan berkisar antara 76% - 98%. Perlakuan pemberian air konvensional nilai Ea lebih rendah dibandingkan dengan SRI. Hal ini dikarenakan air pada sawah konvensional terjadi perkolasi sehingga air keluar dari zona perakaran serta terjadinya aliran permukaan menyebabkan penurunan efisiensi. Hasil simulasi jarak inlet petak sawah menunjukkan bahwa Ea yang baik (≥ 90%) didapat pada jarak 30 m dengan sistem pemberian air secara SRI akan lebih hemat 10,25%. Tingkat kelayakan pemberian air berdasarkan nilai Ea diperoleh dari tingkat pola pemberian air irigasi pada sawah konvensional fase vegetatif kritis pada jarak 170 m, sedang fase generatif pada jarak 75 m menjadi kritis dan pada jarak 178 m menjadi sangat kritis. Petak sawah SRI menunjukkan nilai kelayakan pemberian air fase vegetatif mendekati kritis pada jarak 170 m, sedangkan fase generatif telah kritis pada jarak 150 m.
Kedelai (Glicine max) berpotensi untuk dikembangkan karena tidak hanya dapat diolah menjadi bahan pangan tetapi juga menjadi pakan ternak. Selain pemanfaatan teknologi, peningkatan produksi tanaman kedelai dapat dilakukan dengan memperhatikan ketersediaan air dan faktor cuaca terutama untuk meningkatkan intensitas tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan air tanaman berdasarkan zona agroklimat. Analisis deskriptif kuantitatif dan pengolahan data dilakukan dengan model Cropwat. Model ini dibuat oleh FAO untuk menentukan perhitungan evapotranspirasi dan perhitungan kebutuhan air tanaman di seluruh dunia secara otomatis. Cropwat merupakan salah satu model perangkat lunak yang mudah untuk dioperasikan dan dapat meminimalisir kesalahan manusia. Klasifikasi iklim diidentifikasi berdasarkan data curah hujan di Provinsi Jambi yaitu di Kabupaten Muaro Jambi di Stasiun Sultan Thaha, Palmerah Jambi, dan Depati Parbu. Zona agroklimat untuk setiap wilayah tersebut berturut-turut adalah D1, D2, dan E2. Berdasarkan curah hujan, ketiga kabupaten tersebut layak untuk budidaya kedelai karna memiliki curah hujan rata-rata 127,11 mm - 192,51 mm per bulan. Banyaknya kebutuhan air tanaman juga menjadi faktor esensial dalam pembudidayaan tanaman agar air dapat tertata sesuai dengan kebutuhan tanaman dan dapat memberikan produksi yang optimal. Berdasarkan neraca air, surplus di Kabupaten Muaro Jambi Provinsi Jambi terjadi pada bulan Januari, Februari, Maret, April, September, Oktober dan Desember. Kabupaten Tanjung Jabung Timur mengalami surplus pada bulan Januari, Februari, Maret dan April. Kabupaten Tanjung Jabung Barat surplus terjadi pada bulan Januari, Februari, Maret, Oktober, November dan Desember. Hasil perhitungan ini menunjukkan bahwa Provinsi Jambi berpotensi untuk dibudidayakan tanaman kedelai karena memiliki ketersediaan air yang cukup.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.