The purpose of this study was to describe the image of Javanese women contained in the novel Garis Perempuan by Sanie B. Kuncoro and the implications of learning the image of Javanese women "towards learning Indonesian in" high school. The research method used is a descriptive qualitative method. The data is identified based on the type of image of women, namely in physical aspects, psychological, in the family, and in society. Data collection techniques using literature review with data analysis using informal techniques. The results showed that the novel contained images of Javanese women depicted by Mbok Warsi, Yu Rah, Bunda Tawangsri, and Bunda Masari consisting of images of Javanese women in physical having beautiful faces, attractive appearance, and inexpensive smile. In the psychological of being patient, loyal, always thinking positive, thorough and diligent, and accepting. In families simple, strong and unyielding character, th spirit provides motivation, clever, and obedient. In society, as Javanese women who are obedient to the prevailing traditions or customs, have courtesy, and are generous. Implicate the results of research in the novel in learning Indonesian in high school class XII on enjoying novels with basic competencies 3.9 analyzing the content and language in the novel.
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan nilai-nilai religius dalam novel Merasa Pintar Bodoh Saja tak Punya karya Rusdi Mathari (2) mendeskripsikan implikasi pembelajaran nilai-nilai religius dalam novel Merasa Pintar Bodoh Saja tak Punya karya Rusdi Mathari. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskripstif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka. Hasil penelitian ini disimpulkan bahwa (1) novel Merasa Pintar Bodoh Saja tak Punya karya Rusdi Mathari berjumlah 98 data, memiliki 3 bagian nilai religius dan peresentasenya meliputi hubungan manusia dengan Tuhan perensentase (69,4%), manusia dengan manusia perensentase (8,16%) dan manusia dengan diri sendiri peresentase (22,44%). Hubungan manusia dengan Tuhan terbagi menjadi enam bagian penting antara lain: penyerahan diri, tunduk dan taat dengan peresentase (16,32%), kehidupan yang penuh kemuliaan dengan peresentase (14,3%), perasaan batin yang ada hubungannya dengan Tuhan peresentase (17,3%), perasaan berdosa dengan peresentase (9,2%), perasaan takut dan mengakui kebesaran Tuhan dengan peresentase (8,16%). (2) nilai-nilai religius yang terdapat dalam novel Merasa Pintar Bodoh Saja tak Punya karya Rusdi Mathari dijadikan sebagai altenatif untuk bahan ajar dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA. Siswa diharapkan mampu mencapai tujuan dari pemelajaran mengenai menganalisis isis kebahasaan dalam novel dalam pembelajaran novel pada kompetensi dasar 3.9 yaitu menganalisis isi dan kebahasaan novel.
This study aims to describe (1) grammatical cohesion and lexical cohesion in theKubah novel by Ahmad Tohari, (2) the implications of grammatical cohesion and lexical cohesion in the Kubah novel by Ahmad Tohari on Indonesian language learning in high school. The data source of this research is the novel Kubah by Ahmad Tohari. The technique of providing data uses reading and note taking techniques. Data analysis techniques using the basic technique of the method of distribution or also called the BUL technique (For Direct Elements). The technique of presenting data analysis uses informal presentation methods. The results of this study are, grammatical cohesion there are four aspects namely, reference (reference) 67.22%, substitution 0.81%, ellipsis 0%, and conjunctions 31.97%, while lexical cohesion there are six aspects, namely, repetition (repetition) 24.39%, synonymy (word equivalent) 43.90%, collocation (sanding word) 21.95%, hyponymy (top-down relationship) 2.44%, antonym (opposite the word) ) 4.88% and equivalent (2.44%). This research is implied in the learning of Indonesian language class XII semester I of high school level with basic competence of 3.4, which is to analyze the linguistic story or historical novel.
Triyanto Triwikromo merupakan seorang penulis kenaan di Indonesia, khususnya di Jawa Tengah. Beliau banyak menghasilkan karya termasuk cerpen Lengtu Lengmua yang banyak memunculkan karakter dengan berbagai ciri khas. Cerpen Lengtu Lengmua adalah sebuah cerpen yang memiliki karakter yang kompleks. Bukan hanya memiliki satu tokoh utama yang fokus, akan tetapi banyak sekali tokoh yang semuanya berperan untuk mengisi “ruh” dalam cerpen ini. bahwa ada empat tokoh yang memiliki karakteristik berbeda sehingga mampu membangun cerita lebih hidup lagi. Empat tokoh di dalam cerpen Lengtu Lengmua antara lain pertama, Kiai Siti yang merupakan tokoh agamais yang sangat sabar, tidak pernah marah. Kedua, Jamuri adalah seorang yang keras kepala. Dia ingin membiakkan celeng di kampungnya. Selain itu, Jamuri adalah tokoh yang sangat licik dan berani bertarung demi keinginannya sendiri. Ketiga, Kufah merupakan seorang gadis kecil yang sangat tergila-gila dengan celeng. Dia kerap kali membayangkan dan berimajinasi tentang celeng. Terkahir adalah Rajab yang merupakan seorang laki-lai yang pemberang berasal dari kampung, akan tetapi dia adalah manusia yang berpendidikan. Rajab ingin sekali menyelamatkan kampungnya dari bahaya celeng. Terkadang sifat provokator juga kerap muncul dalam diri Rajab.
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan wujud kalimat imperatif dalam akun kemenkes_ri di media sosial instagram dan implikasinya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber data berupa kalimat dalam akun kemenkes_ri, sedangkan wujud data berupa kalimat imperatif dalam akun kemenkes_ri. Teknik penyediaan data menggunakan metode simak dengan teknik baca-catat. Teknik analisis data menggunakan metode padan pragmatis dan teknik pilah unsur penentu dengan daya pilah pragmatis. Teknik penyajian hasil analisis data menggunakan teknik informal. Hasil penelitian ditemukan tindak tutur imperatif yang terdapat dalam akun kemenkes_ri di media sosial instagram, yaitu: Dalam akun kemenkes_ri terdapat kalimat imperatif. Namun tidak semua macam kalimat imperatif ada. Wujud kalimat imperatif yang paling banyak ditemukan ialah kalimat imperatif larangan. Misalnya jangan lengah dan jangan lupa. Dari hasil penelitian ini disarankan agar penelitian yang berkaitan dengan kalimat hendaknya dapat ditindaklanjuti lagi.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.