The structures of Levi-Strauss Naratif were used to study the intrinsic aspect of Folktales. Folktale Nyi Mas Kanti were studied using the manners of Levi-Strauss Naratif. The flow scheme of the plot is achieved in this order, including: parting, moving, and encountering.The flow of the story that leads into Moving is actually inline with the basic concept of Merantauwhich is known as an act of going away from home for a long timeto persue success,glory,knowledge,or wealth.From the explanation above we can conclude that Merantau is a social foundation in the specific culture which is Indonesia and it is already been done since centuries ago.These folktales is part of the Indonesian Written Legacy that passed down to the next generation collectively using methods of Merantau as the flow of the story inside the Folktales, intentional or not.Key words : strukturalisme naratif, mytheme, scheme, moving, merantau
Abstrak Hikayat Kalilah dan Dimnah yang akan diteliti adalah kitab dalam versi Melayu. Versi ini merupakan salinan dari versi berbahasa Arab. Disalin oleh Ismail Djamil. Walaupun masuk dalam karya sastra lama, namun keberadaan hikayat ini masih relevan untuk dikaji. Dengan mempergunakan strukturalisme Levi-Strauss, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana simbolisme transformasi dari struktur luar tidak akan berpengaruh pada struktur dalam dari miteme ( unit tataran satuan dongeng). Struktur dalam yang akhirnya ditemukan di sini adalah nilai-nilai karakter yang meliputi : dapat dipercaya (trustwonrthiness), rasa hormat dan perhatian (respect), peduli (caring), jujur (fairness), tanggung jawab (responsibility), ketulusan(honesty), berani (courage), tekun (diligence) dan integritas. Kata kunci : struktur luar, struktur dalam, simbolisme transformasi
ABSTRAK Penelitian ini mengangkat masalah apakah teks novel dapat dijadikan sumber inspirasi penciptaan seni tari. Berkaitan dengan masalah tersebut maka novel yang dijadikan materi penelitian adalah novel Ronggeng Dukuh Paruk (Sebuah Catatan untuk Emak). Novel ini merupakan buku pertama dari trilogi Ahmad Tohari, yaitu Ronggeng Dukuh Paruk, Lintang Kemuskus Dini Hari, dan Jantera Bianglala. Ronggeng Dukuh Paruk menceritakan tentang kehidupan seorang ronggeng atau penari. Teks Ronggeng Dukuh Paruk dalam penelitian ini dikaji dengan menggunakan pendekatan intrinsik secara khsusu yang dipergunakan adalah teori fiksi dari Robert Stanton. Teori ini fokus pada tiga hal, yaitu karakter, alur, dan latar belakang. Karakter dalam hal ini antara lain adalah bagaimana deskripsi tokoh utama dalam kegiatan sehari-hari berkaitan dengan kehidupannya. Srinthil adalah seorang penari, oleh karena itu deskripsi kegiatan Srinthil tersebut dipaparkan secara jelas dalam teks novel tersebut. Dari hasil kajian dapat dilihat bahwa gerakan dalam tarian yang ditarikan oleh Srinthil ternyata berkaitan erat dengan beberapa konsep penciptaan seni tari, yaitu ada rangsang visual, rangsang audio, dan rangsang ide. Berkaitan dengan struktur, terdapat pembukaan, isi tarian, dan penutup. Teks sebuah novel dapat dikaji dan menjadi inspirasi dalam penciptaan seni tari. Kata kunci: kajian tari, penciptaan tari, Ronggeng Dukuh Paruk
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.