Abstrak Hikayat Kalilah dan Dimnah yang akan diteliti adalah kitab dalam versi Melayu. Versi ini merupakan salinan dari versi berbahasa Arab. Disalin oleh Ismail Djamil. Walaupun masuk dalam karya sastra lama, namun keberadaan hikayat ini masih relevan untuk dikaji. Dengan mempergunakan strukturalisme Levi-Strauss, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana simbolisme transformasi dari struktur luar tidak akan berpengaruh pada struktur dalam dari miteme ( unit tataran satuan dongeng). Struktur dalam yang akhirnya ditemukan di sini adalah nilai-nilai karakter yang meliputi : dapat dipercaya (trustwonrthiness), rasa hormat dan perhatian (respect), peduli (caring), jujur (fairness), tanggung jawab (responsibility), ketulusan(honesty), berani (courage), tekun (diligence) dan integritas. Kata kunci : struktur luar, struktur dalam, simbolisme transformasi
ABSTRAKPositivisme muncul pada abad XIX. Pemikiran itu mengubah kehidupan manusia dan ilmu pengetahuan, bahkan seni. Hingga saat ini, pada dasarnya, positivisme masih menjadi bagian dalam kehidupan manusia. Ia terwujud dalam cara pandang manusia dan pola hidupnya. Novel Khotbah di Atas Bukit karya Kuntowijoyo adalah novel yang berupaya mengkritik pola hidup postivistik. Penelitian ini bertujuan menganalisis strategi novel Khotbah di Atas Bukit dalam mengkritik pola hidup positivistik. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan filsafat sebagai pendekatannya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pola hidup positivistik itu diejawantahkan dalam hubungan antartokoh dan perilaku tokoh. Hubungan tokoh Barman dan Popi menunjukkan pola hidup positivistik yang meterialistik itu. Perubahan perilaku tokoh Barman menjadi sosok yang religius tidak berimpak kehidupannya karena ia masih berpandangan meterialistik. Melalui tokoh Humam, novel ini melakukan kritik atas pola hidup yang positivistik itu. Kata kunci: positivisme, falsafah sastra, Khotbah di Atas Bukit, Kuntowijoyo
ABSTRAK Etos kerja orang Sunda direpresentasikan dalam ungkapan atau kosakata bahasa Sunda yang digunakan sehari-hari. Selain itu, folklor Sunda juga merepresentasikan etos kerja orang Sunda, misalnya cerita si Kabayan. Tulisan ini menganalisis representasi etos kerja orang Sunda dalam ungkapan dan folklor Sunda. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ungkapan yang kerap dituturkan oleh orang Sunda menunjukkan bahwa ungkapan-ungkapan yang dituturkan orang Sunda menunjukkan ekspresi kemalasan, misalnya ungkapan atau kosakata kumaha isuk, hoream, wanci pecat sawed, dll. Folklor si Kabayan merepresentasikan pula etos orang Sunda. Cerita itu menampilkan kembali dua tipe orang Sunda: (1) orang yang bekerja keras dan (2) orang yang malas. Cerita bermakna bahwa orang Sunda seharusnya bersikap sewajarnya; orang Sunda tidak boleh memiliki sifat malas dan ambisi yang tinggi karena keduanya sama-sama merugikan diri sendiri maupun orang lain. Dari ungkapan dan folklor tersebut terlihat representasi identitas dan dinamika orang Sunda dalam hal etos kerja. Kata kunci: etos kerja, orang Sunda, ungkapan, folklor, si Kabayan.
Communicating for the international level, the most commonly used language is English, for national level communication is Indonesian, and for communication at the regional level the regulators generally use the local language. Sundanese is the same as other regional languages, is at the third level of world language use, so many students consider local language subjects in West Java to be less interesting to learn. In the level of education, efforts to change these assumptions, Sundanese language teachers should be able to get around so that students can become interested in local languages by making adequate learning strategies.Keywords: Analysis of Primary School Language Learning
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.