Prior research on national identity focused on immigrants and racial discrimination. The current study aims to analyze national identity in Indonesia, a country with various ethnicities, especially on Bali. We hypothesized that multicultural attitudes, ethnic identity, and multicultural communication predict national identity. Four hundred undergraduate students completed the questionnaires. Data was analyzed with regression analysis entry method. Our hypothesis was partially supported. The contextual concept and understanding were discussed in explaining the research findings along with its implications. Kebangsaanku atau Etnisku? Kebanggaan dan Perilaku Pemuda Bali sebagai Warga Negara Indonesia Abstrak Penelitian-penelitian mengenai identitas nasional yang telah dilakukan pada umumnya berfokus pada imigran dan diskriminasi ras. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan identitas nasional warga negara di Indonesia yang memiliki beragam latar belakang etnis, terutama di Bali. Peneliti menghipotesiskan bahwa perilaku multikultur, identitas etnis, dan komunikasi multikultur memprediksi identitas national. Empat ratus mahasiswa strata satu mengisi kuesioner. Data dianalisis dengan metode entri analisis regresi. Hasilnya, hipotesis peneliti sebagian diterima. Konsep dan pemahaman kontekstual turut dibahas untuk menjelaskan temuan penelitian beserta implikasinya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara mendalam mengenai bagaimana gambaran loneliness pada lansia dengan etnik Bali yang mengalami kedukaan pada pasangan hidupnya, bagaimanakah penghayatan perasaan loneliness yang dirasakan oleh individu ketika mengalami peristiwa kedukaan di dalam hidupnya. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu fenomenologi dengan narasumber lansia dengan etnik Bali, yang mengalami peristiwa kedukaan akibat ditinggal pergi oleh pasangan hidupnya, berlokasi di Bali. Metode pengambilan data yang dilakukan adalah dengan wawancara pada narasumber dan informan. Bentuk analisa data yang digunakan yaitu reduksi data, interpretasi data, pengkategorian data, pengelompokkan data sesuai tema, dan membuat narasi dari hasil yang didapat. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah penghayatan perasaan loneliness yang dirasakan oleh lansia akibat peristiwa kedukaan berbeda-beda. Hal ini dapat dipengaruhi oleh faktor internal (individu) seperti emosi, pribadi individu tersebut dan faktor eksternal (social) yaitu keluarga, teman, tetangga, dan bentuk rumah, keduanya memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk penghayatan perasaan loneliness pada lansia yang mengalami kedukaan. Jadi dapat disimpulkan bahwa penghayatan perasaan loneliness yang dapat dirasakan oleh lansia tergantung dari bagaimana lansia menyikapi peristiwa kedukaan tersebut.
In Indonesia, non-medication-based methods for the treatment of elderly individuals with mild cognitive impairment (MCI) remain non-existent. This study aimed to test the feasibility of applying culturally sensitive cognitive behavioral therapy (CBT) for the treatment of elderly individuals with MCI. This study was designed as a non-randomized pre-post-test study with a control group. The participants were elderly Indonesian individuals with MCI (N = 48; treatment, n = 30; control, n = 18). The intervention comprised six sessions of manualized CBT delivered to a group of six to seven participants over 3 weeks. Outcome measures were analyzed through analysis of covariance with pre-test scores as covariates. The results showed that by the end of the intervention period, the participants in the treatment group scored significantly better than those in the control group on the Mini Mental State Examination (F (1, 45) = 6.91, p < .05, nation (F (1,-word Delay Recalled Test (F (1, 45) = 71.22, p < .01, 45) = 71.22Trailmaking Test A (F (1, 45) = 4.21, p < .05, ηe = 0.06), and Memory Function Questionnaire-Frequency of Forgetting (F (1, 45) = 10.17, p < .01, ηr = 0.14). These promising results demonstrated that CBT can improve MCI. Although the effectiveness of the treatment remains unclear given the lack of randomization and active control group in the present study, the results are promising and warrant further investigation through randomized controlled trials.
Abstrak. Penelitian kepuasan hidup di Indonesia banyak dihubungkan dengan topik-topik lainnya, namun belum ditelaah lebih dalam terutama pada lansia. Teori tentang kepuasan hidup pun dikembangkan di negara-negara maju dengan karakteristik partisipan yang berbeda dengan Indonesia, terutama di Bali. Lansia di Bali masih memiliki tugas adat dalam bentuk ngayah. Kekhasan lansia tersebut yang mendasari penelitian ini dengan tujuan mengeksplorasi faktor-faktor yang mendukung kepuasan hidup lansia di Bali. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan dianalisis dengan mengacu pada grounded theory. Data diambil melalui wawancara pada 313 lansia di empat kabupaten dan satu kotamadya yang ada di Bali. Dari hasil analisis tersebut, didapatkan beberapa faktor yang dominan muncul sebagai respon yaitu relasi yang berkualitas, religiusitas, dan keadaan sosial ekonomi. Religiusitas merupakan temuan baru yang belum ada di penelitian terdahulu.Kata Kunci: lansia, kepuasan hidup, religiusitas
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.