AbstrakPengembangan Sistem Informasi Desa (SID) berbasis TIK sebagai salah satu alat bantu bagi perangkat desa dalam melayani masyarakat merupakan bagian dari implementasi e-Government sebagaimana yang tertuang dalam Amanat Inpres No. 6 tahun 2001 tentang telematika dalam pemerintahan dan Inpres No. 3 tahun 2003 tentang penyelenggaraan tata kelola pemerintahan secara elektronis di Indonesia. SID digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang kerap muncul ketika pengelolaan data desa seperti proses administrasi data desa, pengelolaan data surat menyurat, serta pengelolaan data penduduk desa. Selain itu SID dapat digunakan oleh perangkat desa untuk mendukung pengambilan keputusan perangkat desa serta sebagai masukan dalam perencanaan pembangunan desa. Sistem ini diharapkan dapat digunakan oleh desa sehingga terbentuk tata kelola pemerintahan desa yang baik (good governance).Pengembangan SID dalam penelitian ini dengan menerapkan tahapan metode siklus hidup pengembangan perangkat lunak atau istilah lainnya adalah software development life cycle (SDLC) dengan tahapan analisis, perancangan, pengkodean, uji coba dan implementasi.Pengembangan SID ini diharapkan dapat memberikan inovasi bagi kantor pemerintahan desa untuk dapat meningkatkan kinerja perangkat desa ditinjau dari segi kualitas pelayanan terhadap masyarakat, produktivitas, responsivitas, responsibilitas dan produktifitas. Kata Kunci: Sistem Informasi Desa, e-Government, Good Governance, Perangkat desa. Abstract The development of ICT-based Village Information System (VIS) as one of the tools for village apparatus in serving the community is part of the implementation of e-Government as stated in the Inpres
The village is the smallest part of the system of administrative governance in Indonesia,which is required to keep abreast of technological developments and improve its ability tomanage the administrative data the village population. Currently several villages in southernKalimantan, there are many uses conventional technologies in system administrationservices village population. It is very possible impact to village officials and villagers, wherefrequent human error, as well as a waste of time and cost. Therefore, it needs a system thatleads to e-Government to address any problems that occur.In the implementation of e-Government, the Government needed some kind of strategicplanning that is often referred to as the Master Plan for ICT as a base village government inimplementing Information Technology and communication. Preparation of Master Plan ICTto the village administration office is expected to be a guide or reference for the villagegovernment in determining policies, strategic plans, work programs of ICT, ICT developmentunit manager, user management, network infrastructure development, ICT infrastructure,and information systems management guidelinesThe preparation of the ICT master plan begins with identifying the current condition ofthe village so that it can be seen readiness of the village at the time of the master plan willbe applied, and then determine a strategic plan in ICT include information technologyinfrastructure, and management ICT
Sekolah merupakan lembaga formal yang menjadi sarana bagi setiap orang untuk mendaptkan pembelajaran melalui bimbingan yang diberikan oleh tenaga pendidik baik pendidikan akademik maupun non akademik, salah satu bentuk pembelajaran disekolah yaitu pendidikan karakter, hal ini begitu penting mengingat sering terjadinya penyimpangan norma disiplin pada kalangan siswa khususnya siswa Sekolah Menengah Atas (SMA), penyimpangan yang dimaksud adalah membolos saat jam pelajaran berlangsung. Hasil survei yang dilakukan pada 75 orang responden yang berasal dari siswa SMA sederajat di Banjarmasin menunjukkan 52% tindakan membolos terjadi karena kemauan sendiri, sedangkan 48% berdasarkan ajakan teman. Berdasarkan pada masalah tersebut diciptkanlah alat bernama si santos ( sistem sepatu anti bolos ) yang menggabungkan beberapa konsep teknologi seperti mikrocontroller, desain jaringan, serta sistem informasi. Mikrocontroller yang terdiri dari NodeMCU, sensor tekanan serta baterai berurukuran kecil akan dipasang pada sepatu siswa, saat sensor ditekan, NodeMCU aktif dan secara otomatis terhubung pada sinyal dalam bentuk ssid (Service Set Identifier) yang dipancarkan oleh access point jaringan. Setiap sepatu yang terhubung ke jaringan akan ditampilkan pada sistem informasi bahwa siswa tersebut tidak dalam keadaan membolos, namun apabila sepatu siswa tidak terhubung ke jaringan akan terdapat dua kondisi, pertama jika tidak terhubung sebelum jam pelajaran pertama maka sistem akan mengirimkan instant message telegram kepada orang tua siswa, kondisi kedua jika tidak terhubung setelah jam pelajaran pertama maka sistem akan menampilkan informasi siswa membolos. Melalui output sistem ini tindakan siswa selalu terpantau dan harapanya melalui alat ini dapat meminimalisir bahkan menghilangkan pelanggaran disiplin oleh siswa selama di sekolah.
I. PENDAHULUAN erkembangan teknologi game dari zaman dulu sampai sekarang dapat dikatakan sangat mengesankan. Pada awal perkembangan game, game hanya digunakan untuk kepentingan simulasi latihan militer. Lama-kelamaan game mulai populer dipasaran, dan sekarang jutaan bahkan hampir seluruh orang di dunia memainkan game. Banyak game yang bisa mengembangkan kreatifitas seseorang, sebagai bahan latihan, atau simulasi pendidikan. Komponen dari game itu sendiri yaitu tujuan, aturan, tantangan dan interaksi.Game engine berperan besar dalam perkembangan teknologi game. Game engine merupakan sebuah software yang membantu para developer dalam pembuatan game. Salah satu game engine yang sedang populer saat ini yaitu unity. Setelah mulai diluncurkan gratis pada april 2012, game engine ini telah mencapai popularitas tertinggi dengan lebih dari 1 juta developer terdaftar diseluruh dunia. Dengan unity kita dapat membangun game 3D maupun 2D dengan mudah. P
Penerapan Sistem Informasi Desa (SID) berbasis TIK sebagai alat bantu bagi perangkat desa dalam melayani masyarakat adalah bagian dari program penerapan e-Government yang telah dicanangkan oleh pemerintah sebagaimana yang tertuang dalam Amanat Inpres No. 6 tahun 2001 tentang telematika dalam pemerintahan dan Inpres No. 3 tahun 2003 tentang penyelenggaraan tata kelola pemerintahan secara elektronis di Indonesia. Beragam permasalahan yang muncul pada saat pengelolaan data desa seperti permasalahan pengadministrasian data desa dan data kependudukan, pengelolaan data surat menyurat, pengelolaan data persil dan yang paling penting adalah pengambilan keputusan perangkat desa serta sebagai masukan dalam perencanaan pembangunan desa dapat diselesaikan dengan menggunakan SID Sistem ini diharapkan dapat digunakan oleh desa sehingga terbentuk tata kelola pemerintahan desa yang baik (good governance). Desa Bamban Selatan Kecamatan Angkinang Kabupaten Hulu Sungai Selatan merupakan bagian terkecil dari sistem pemerintahan administratif di Indonesia, yang memiliki kewajiban untuk dapat mengikuti perkembangan teknologi informasi (TIK) dan terus meningkatkan kemampuannya didalam mengelola data administrasi kependudukan desa. Saat ini Desa Bamban selatan belum menggunakan SID untuk menunjang pekerjaan yang berkaitan tentang tata kelola desa. Beragam permasalahan kerap muncul salah baik dari sisi perangkat desa maupun dari masyarakat desa, salah satu permasalahan adalah kesulitan dalam pencarian data kependudukan, dan kurangnya partisipasi warga dalam memberikan saran atas kegiatan yang telah dilaksanakan. Dengan dilaksanakannya kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa implementasi sistem informasi desa dan instalasi voice server di Desa Bamban Selatan diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan yang ada di kantor desa serta meningkatkan kinerja dari perangkat desa dalam melayani masyarakat, serta meningkatkan partisipasi warga untuk bersama-sama membangun desa.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.