Latar belakang :Penerapan diet merupakan salah satu komponen penting dalam keberhasilan penatalaksanaan diabetes. Kedisiplinan dan kepatuhan penderita selama hidupnya dibutuhkan untuk menaati program diet yang dianjurkan guna membantu mempertahankan gula darah yang normal sehingga dapat mencegah komplikasi. Namun, lamanya waktu untuk mengikuti program diet dapat menimbulkan kejenuhan dan stres pada penderita. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi stress yang timbul pada penderita diabetes melitus tipe-2 dalam melaksanakan program diet dan cara menangani stress ( koping ). Metode : Jenis penelitian kualitatif dengan strategi riset menggunakan metode fenomonologi. Penelaahan masalah dilakukan dengan multi perspektif atau multi sudut pandang. Wawancara mendalam dan terstruktur digunakan sebagai cara pengumpulan data, berdasarkan pedoman wawancara yang telah dibuat. Hasil : Keenam partisipan yang terlibat dalam penelitian, semuanya mengalami stress selama menjalankan program diet yang dianjurkan. Stres yang timbul dan lamanya stres ditentukan oleh berbagai kesulitan yang dialami partisipan selama melaksanakan diet terutama berhubungan dengan jumlah makanan yang harus diukur , pembatasan jenis makanan, pola kebiasaan makan yang salah sebelum sakit serta lamanya menderita diabetes. Kata kunci :Stres, diabetes melitus tipe-2, penatalaksanaan diet
Primary healing occurs when both edges of the adjacent incision wound meet. To achieve primary healing, bringing the wound edges closer is generally done by suturing. At present comes one of the methods of skin incision closure without involving sutures called zip surgical skin closure. As an indicator of commonly used wound healing, tensile strength is produced by collagen that involves TGF-β in its production. This study was aimed to observe the expression of TGF-β and tensile strength of the skin incision-post wound using simple interrupted suturing or zip surgical skin closure. An experimental laboratory, this study used Sprague Dawley rats with the predetermined inclusion criteria. Thirty-six rats were applied with 3 cm-dorsal skin incisions after which they were divided into 2 groups, group 1 received simple interrupted suturing and group 2 received zip surgical skin closure. TGF-β examination was performed with BS-0086R polyclonal antibodies and wound tensile strength was observed on day 3, 7 and 14. The independent t -test showed that the tensile strength of the zip surgical skin closure group was higher and was significant as observed on day 7 (p = 0.000) than that of the simple interrupted suturing group. TGF-β expression in the zip surgical skin closure group was found more numerous and significant on day 7 and 14 than that of in the simple interrupted group, (p = 0.025) and (p = 0.032) respectively. Conclusion. Skin incision-post wound healing with zip surgical skin closure is better and shows higher tensile strength and more numerous TGF-β expressions than simple interrupted suturing.
ABSTRAK Latar Belakang: Osteoarthritis merupakan penyakit sendi degenerative pada kartilago sendi yang paling sering terjadi pada lutut dan banyak ditemukan pada orang dewasa atau usia lanjut. Osteoarthritis lutut biasanya di tandai dengan keluhan seperti, nyeri, bengkak, kekuan, abnormalitas alignment dan penurunan rang gerak sendi. Abnormalitas alignment terjadi karena perubahan Q-angle dari posisi normal. Peningkatan Q-angle terjadi malalignment yang akan menimbulkan abnormalitas fungsi, dan dapat mengakibatkan subluksasi patella dan memicu timbulnya berbagai macam keluhan pada lutut. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan Qangle terhadap keluhan osteoarthritis pada lansia. Metode penelitian: Jenis penelitian termasuk dalam penelitian cross-sectional dimana variabelnya dependen (factor resiko) dan variable independen (efek) dinilai dan di ukur secara bersamaan saat itu, jadi tidak ada tindak lanjut. Penelitian dilakukan di komunitas Lansia Abadi. Sampel penelitian sebanyak 52 responden dengan rentang usia 60-74 tahun. Pengukuran dalam penelitian ini dengan menggunakan womac index untuk mengukur keluhan osteoarthritis, untuk mengukur besar Q-angle diukur dengan goneometer. Data yang dikumpulkan dianalisa menggunakan pearson product. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan Q-angle terhadap keluhan osteoarthris pada lansia. Q-angle dengan womac index memiliki nilai Sig. 0,000 yang berarti nilai signifikan p<0,05, dengan begitu Q-angle berkorelasi dengan womac index dan memiliki r sebesar 0,560 atau berkorelasi kuat dengan arah positif. Kesimpulan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan kuat Q-angle terhadap keluhan osteoarthritis pada lansia.
Delayed Development (DD) is the classification of characteristics of children which is showeda significant delay in one or more domains of cognitive development, emotional or physical. The problemsthat arise in the DD are hypotonus of the muscles that cause delays in functional abilities ofchildren.The purpose of this study was to determine the influence of Electrical Muscle Stimulation(EMS)to increase muscle tone of DD patients. Quasi-experimental research method using two pre andpost-testgroup design. Sample of this research was 12 children 1-3 years of age. Measurement ofmuscletone using a sphygmomanometer before and after treatment for 4 weeks. The effect measuredusing Wilcoxon tes and the different effect measured using Mann Whitney test. Wilcoxon test resultshowedthat the effect of electrical muscle stimulation on muscle tone was seen from the right quadricepsp value (p = 0.026), the left quadriceps (p = 0.024), right tibialis anterior (p = 0.024) and left tibialisanterior(p = 0.024). It can be concluded that there is an effect of Electrical Muscle stimulation onincreasingthe muscle tone in people with DD.
Latar belakang: Bertambahnya usia menimbulkan dampak perubahan pada tubuh dan yang paling dirasakan adalah kemunduran pada fisik baik dari tulang maupun otot. Oleh karena itu banyak patologis yang muncul seiring bertambahnya usia, salah satunya yaitu Osteoarthritis (OA). Osteoarthritis (OA) adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh perubahan yang bersifat patologis pada struktur sendi yang menimbulkan rasa nyeri pada penderitanya. Osteoarthritis (OA) sendiri terdiri dari 2 kelompok, yaitu OA primer dan sekunder. Oleh karena itu perlu adanya tindakan untuk membantu mengatasi permasalahan tersebut, salah satunya dengan pemberian program fisioterapi. Program fisioterapi yang dapat diberikan untuk mengurangi nyeri antara lain dengan menggunakan modalitas infrared radiationdan exercise therapy. Tujuan: Untuk mengedukasi serta memberikan intervensi fisioterapi komunitas pada Paguyuban Ibu-Ibu Graha Aisyiyah Bojonegoro. Metode: Kegiatan ini merupakan pengabdian masyarakat pada Paguyuban Ibu-Ibu Perumahan Graha Aisyiyah Bojonegoro yang dilaksanakan pada tanggal 10 Desember 2021. Hasil: Pada penelitian ini didapat bahwa pemberian modalitas infrared radiation, latihan strengthening quadriceps dapat mengurangi derajat nyeri dan juga edukasi menggunakan leaflet dapat memberikan informasi terkait dengan OA genu. Simpulan: Setelah diberikan intervensi fisioterapi komunitas berupa infrared radiation, latihan strengthening quadriceps serta edukasi menggunakan leaflet didapatkan hasil adanya penurunan derajat nyeri serta peningkatan tingkat pengetahuan mengenai tentang OA genu dari mulai pengertian, penanganan, pencegahan dan latihan yang dapat dilakukan untuk mengurangi keluhan. Kata Kunci: Fisioterapi Komunitas; Osteoarthritis (OA) Genu
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.