Kegiatan pariwisata akan memiliki dampak terhadap lingkungan sehingga diperlukan komitmen untuk melaksanakan konservasi lingkungan yang disesuaikan dengan jenis objek wisata. Konsep pariwisata berkelanjutan merupakan salah satu komponen yang digunakan dalam peningkatan pemahaman mengenai pentingnya menjaga lingkungan dalam kegiatan wisata. Hal ini sesuai dengan regulasi yang telah dibuat oleh Kementerian Pariwisata dan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat. Indikator konservasi lingkungan merupakan kegiatan menjaga dan meningkatkan kualitas lingkungan daerah wisata. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kegiatan kerjasama antar pemangku kepentingan untuk menjaga kelestarian lingkungan, pelaksanaan program ekowisata, perlindungan flora dan fauna, serta dukungan finansial. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Data diperoleh melalui wawancara mendalam, review dokumen dan observasi objek wisata. Kemudian dilakukan analisis tema dan isi, dan dilakukan triangulasi hasil wawancara mendalam, review dokumen dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan kerjasama dalam perlindungan lingkungan di sekitar lokasi wisata baru dilaksanakan oleh salah satu objek wisata dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Di daerah ini telah terdapat salah satu objek wisata yang menggunakan konsep ekowisata, dan rencana pengembangan ekowisata di situs wisata lainnya. Kebijakan perlindungan flora dan fauna telah dibuat oleh pengelola wisata. Dalam konteks dukungan finansial, pemerintah dan swasta telah mulai terlibat dalam mendukung kelestarian lingkungan. Untuk pengembangan pariwisata lebih lanjut, diperlukan kerjasama yang lebih baik antara pengelola objek wisata dengan pemerintah sebagai stakeholder terbesar untuk mendukung kesuksesan kegiatan wisata sambil mendukung pelestarian lingkungan.
Kawasan Ngarai Sianok merupakan objek geologi di dalam deliniasi Geopark Nasional Ngarai Sianok -Maninjau, manajemen pengembangan kawasan yang memberikan pengaruh penting berskala regional terhadap konservasi, edukasi, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat merupakan bagian dalam konsep geopark. Geopark adalah konsep pemanfaatan berkesinambungan atas sumber daya geodiversity, biodiversity, dan cultural diversity, hal ini teridentifikasi pada saat Geopark Nasional ngarai Sianok -Maninjau ditetapkan menjadi kawasan Geopark Nasional pada tahun 2018,sehingga terbuka bagi penulis untuk dapat menidentifikasi kawasan untuk pembangunan daerah dari sisi ilmu kebumian. Pola pengembangan geopark secara umum tidak terlepas dari konsep konservasi dan edukasi. Dampak selanjutnya adalah tentu saja akan akan memacu tumbuhnya ekonomi kreatif di masyarakat. Sebagai warisan alam, kawasan sumberdaya geologi di banyak tempat teridentifikasi merupakan daerah padat penduduk dan di dalamnya terjadi kegiatan ekonomi. Permasalahan penataan pemukiman warga sekitar tebing Ngarai Sianok dan kota Bukittinggi bukanlah hal yang mudah diselesaikan terkait patahan sumatera di objek Ngarai Sianok dengan konsep kebencanaannya. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis informasi geologi, geomorfologi, lingkungan di Ngarai Sianok, menganalisis hubungan tersebut yang menjadi indikator kunci (key-indicator) dalam menentukan daerah potensi Geowisata dengan konsep geopark di Geopark Ngarai Sianok -Maninjau, dan mengembangkan program sadar wisata berbasis keilmuan terkait mitigasi bencana bagi warga yang bermukim di sekitar kawasan Geopark untuk menaikan usaha ekonomi masyarakat dan menerapkan pola konservasi. Metode penelitian dengan melakukan identifikasi lapangan dengan data geologi dan analisis mitigasi dikawasan hingga melakukan observasi data masyarakat terhadap pola mitigasi setempat Tahap penelitian berupa pengambilan data lapangan untuk mengetahui gambaran umum tentang data geologi daerah penelitian, mengobservasi data primer berkaitan data sekunder serta komponen yang akan dikembangkan secara terintegrasi. Penelitian diharapkan dapat dikembangkan dengan baik bagi edukasi terkait mitigasi bencana dengan informasiinformasi.
Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengetahui sebaran intrusi air laut terhadap sumur warga pada lokasi penelitian. Informasi ini sangat berguna untuk mengetahui sejauh mana daerah lokasi telah terintrusi air laut. Metode yang digunakan adalah metode tahanan jenis 1D dengan Konfigurasi Schlumberger, pengukuran dilakukan 3 lintasan. Jarak antar lintasan pengukuran berdekatan, dimana total panjang bentangan masing-masing kedua titik ukur adalah Lintasan I sebesar 350 meter, dan Lintasan II sebesar 200 meter dan Lintasan III 350 meter. Berdasarkan data hasil pengukuran dan pengolahan data diduga bahwa lokasi penelitian berada pada formasi aluvium, dimana litologinya : kerikil, pasir dan lempung. Hasil dari pengukuran resistivity yang didapat ketiga lintasan diduga terintrusi air laut, yaitu : Lintasan pertama pada kedalaman 2.68 -10.8 m dengan nilai resistivitas 4.06 Ωm, Lintasan kedua pada kedalaman 2.34 -9.32 m dengan nilai resistivitas 4.94 Ωm Lintasan ketiga pada kedalaman 2.56 -9.8 m dengan nilai resistivitas 4.5 Ωm. Adapun dilakukan kegiatan pengujian air sumur warga dijadikan sebagai data pendukung yang di korelasikan dengan data resistivity. Disimpulkan bahwa daerah penelitian telah terintrusi air laut pada kedalaman berkisar 2.34 -10.8 meter dan pada kedalaman 80.1-125 meter diduga belum terkontaminasi air laut. Bila ingin mendapatkan sumur air tawar yang belum terkontaminasi dapat melakukan pengeboran dengan kedalaman 80.1 samapai 125 meter dilokasi yang telah diteliti untuk mendapatkan air minum layak komsumsi.
Kegiatan pariwisata perlu memperhatikan komponen lingkungan untuk mencegah eksploitasi sumber daya dan degradasi lingkungan. Kondisi ini secara signifikan akan berdampak pada keberhasilan kegiatan pariwisata dan melindungi masyarakat sekitar dari masalah lingkungan yang dapat dicegah. Kajian ini mengeksplorasi upaya perlindungan lingkungan dan efisiensi sumber daya untuk mewujudkan pariwisata berkelanjutan di Kabupaten Padang Pariaman. Metode yang digunakan adalah wawancara mendalam dengan stakeholder pariwisata dan observasi di lokasi wisata terpopuler di Kabupaten Padang Pariaman. Data dianalisis dengan teknik analisis isi, dan validasi data dilakukan dengan metode triangulasi. Hasil kajian menunjukkan bahwa upaya pengelolaan risiko lingkungan di sektor pariwisata masih mengacu pada pengelolaan lingkungan secara umum dan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Penanganan sampah masih belum mengacu pada minimalisasi sampah dan dilakukan dengan sistem kumpul-angkut-buang. Tidak ada kebijakan khusus mengenai efisiensi energi dan air serta penggunaan sumber daya untuk pariwisata di wilayah ini. Sektor pariwisata perlu memperhatikan indikator kelestarian lingkungan untuk mewujudkan pariwisata yang berkelanjutan.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.