Media is an important component in learning Arabic calligraphy and must be presented innovatively. It was found that there were digital Arabic calligraphy stickers that were difficult to read and had errors in lettering and arrangement. This situation will lead to errors of meaning and intent. This study aims to design digital Arabic calligraphy stickers and analyze them based on material experts. This study employed the ADDIE model development method which is modified into four stages, namely: analysis, design, development and implementation. The Likert scale technique was used as an analysis to collect data from 25 PBA students as respondents. The results show that digital calligraphy stickers designed through the Android application of Ana Muhtarif al-Khat, PixelLab and Wemoji. The validation results from two material experts were “very good”. This means that the development of this product is feasible and meeting the needs of PBA students in learning Arabic calligraphy, namely being creative and innovative in utilizing media in the form of Android-based applications in making works. These results imply the need to develop various animated calligraphy stickers or GIFs to maximize learning Arabic calligraphy
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemikiran Yusuf Dzannun pada pembelajaran khat Diwani pada karyanya, Kurrasah Qawa'id al-Khat al-Diwani. Dengan fokus penelitian pertama, untuk mengetahui bagaiman konsep gaya Diwani dalam pemikiran Yusuf Dzannun, yang kedua, untuk mengetahui bagaimana konsep Taulidul Huruf dan Mutasyabihat dalam pemikiran Yusuf Dzannun pada pembelajaran kaligrafi Arab gaya Diwani. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian kepustakaan (library research), dengan sumber data yang diperoleh dari kurrasah Qawa'id al-Khat al-Diwani sebagai sumber data primer dan kitab lainnya yang mendukung sumber tersebut. Teknik pengumpulan data menggunakan studi pustaka. Analisis data meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Temuan dalam penelitian ini adalah konsep gaya diwani ditulis merujuk kepada tulisan yang memiliki ukuran dengan kemiringan sudut kira-kira 23 derajat atau lebih. Disisi lain, untuk akhir bagian huruf kembali kepada arah vertikal kecuali huruf-huruf ba, jim, ain, mim dan ha. Sedangkan Taulid al-Huruf yaitu huruf alif yang menghasilkan ra, wawu, dan dal (maftuh) serta huruf kaf dan lam (malfuf), Huruf Ba menghasilkan huruf sin, huruf Shad menghasilkan huruf tha, huruf wawu menghasilkan huruf fa, qaf, huruf Jim yang menghasilkan huruf ain dan mim, huruf lam alif yang terlahir dari huruf alif malfuf, dan huruf ya yang terambil dari huruf ra. Mutasyabihat dalam konsep Yusuf Dzannun Yaitu mengelompokkan huruf berdasarkan kemiripan bentuk. Dzannun mengelompokkan sambungan huruf tersebut berdasarkan susunan murakkabat ba, jim, sin, shad, tha, ain, fa, kaf, mim dan ha. Dzannun tidak menuliskan setiap murakkabat ini secara lengkap, namun beliau menuliskan beberapa huruf sebagai kata kunci.
This article examines Indonesian commentary books compiled by Indonesian Community Organizations (ORMAS) or their representatives, namely Tafsir Al-Wa'ie Selected Verses by Hizbut Tahrir Indonesia and Tafsir At-Tanwir by Majlis Tarjih and Tajdid PP Muhammadiyah. The type of research method is library research, because the source of the analysis is based on library data, namely the work of interpretation by the two ORMAS and the formulation of the methodology developed by Islah Gusmian, "New Directions of Study Methodology on Al-Qur'an Interpretation." In particular, the 11 variables Gusmian analyzed to dissect Indonesian commentary works. Namely: (1) the systematic presentation of the interpretation (2) the form of presentation of the interpretation (3) the style of language in which the interpretation is written (4) the form of writing the interpretation (5) the nature of the commentator (6) the scholarship of the interpreter (7) the origins of the commentary literature (8) the sources reference sources (9) Interpretation method (10) nuances of interpretation (11) interpretation approach. After conducting a study of the two interpretations, it was concluded that the methodology used by these two ORMAS interpretation books has similarities and differences. The similarities can be seen in the systematic presentation of interpretations, forms of presentation, forms of writing, style of language, origins of literature, sources of reference, nuances of interpretation and approach. Meanwhile, the other three variables, namely the nature of the interpreter, the knowledge of the interpreter, and the method of interpretation show different results. For this reason, similar research can be developed to dissect the works of Archipelago interpretations in Indonesia, so that the methodology used will add variants to the treasures of Nusantara interpretation studies.
Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis picas/point, kerning, dan leading pada kaligrafi Riq’ah karya Muhammad Izzat, salah satu kaligrafer berpngaruh di Turki, dengan menggunakan teori typografi dan teknik analisis picas/point, kerning dan leading. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kaligrafi Riq’ah yang ditulis oleh Muhammad Izzat menggunakan titik dengan sudut 45 derajat sebagai picas/point. Kerning dengan ukuran satu setengah hingga dua titik digunakan sebagai kerning antara satu kata dengan kata yang lain. Sementara dua titik digunakan sebagai kerning jika bertemu dengan huruf yang berdiri. Khusus untuk penulisan tanda baca, Muhammad Izzat menggunakan dua variasi. Ada yang satu setengah titik, juga ada yang dua titik sebagai kerning antara tanda baca dan badan huruf. Adapun untuk ukuran leadingnya, diketahui bahwa baris pertama berjumlah delapan titik vertikal. Sedangkan leading antara baris pertama dengan baris kedua berjumlah dua titik vertikal, leading pada baris kedua berjumlah empat titik vertikal dan dua setengah titik vertikal menunjukkan leading antara baris pertama dan kedua. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa Muhammad Izzat sangat konsisten dalam menentukan kerning dan leading. Temuan ini juga menunjukkan bahwa karya Muhammad Izzat memiliki nilai estetik tersendiri bila ditinjau dari sisi typografi picas/point, kerning dan leading
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.