ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui cemaran baku mutu air limbah Rumah Potong Hewan (RPH) Sapi dan Ayam di Kota Mataram. Semua hasil melebihi baku mutu kecuali nilai pH. Kandungan ALT rerata air limbah RPH sapi 284004 x 10 4 koloni/ml dan mengandung mikroba jenis E.coli dan Salmonella. Sedangkan air limbah RPH ayam ALT rerata 101596 x 10 5 koloni/ml dan mengandung kuman jenis E. coli, Pseudomonas aeruginosa dan Klebsiella pneumoniae. Tingginya kandungan BOD, COD, TSS, ammonia, pH, minyak dan lemak maupun cemaran mikroba diduga disebabkan tidak difungsikannya Instalasi Pengolahan Limbah (IPAL) pada RPH sapi dan tidak optimalnya fungsi IPAL di RPH ayam. ABSTRACTThe purpose of this study was to determine the contamination of waste water quality standard and microbiologic contamination ofcattle and chicken slaughterhousein Mataram city. TPC average content of waste water of cattle slaughterhouse was 284004 x 10 4 colonies/ ml, and contained microbial species of E. coli and Salmonella. However, the TPC avarange of wastewater of chicken slaughterhouse accounted for 101596 x 10 5 colonies/ml and contained microbial species of E. coli, Pseudomonas aeruginosa and Klebsiella pneumoniae. High content of BOD, COD, TSS, ammonia, pH, oil and fats as well as microbial contamination may relate to disfunctionality of Waste Water Treatment Installation (IPAL) in cattle slaughterhouse and too less optimum function of the IPAL in chicken slaughterhouse.
Abstrak: Darah merupakan salah satu komponen paling penting yang ada dalam tubuh, mengingat fungsinya sebagai alat transportasi. Kekurangan darah di dalam tubuh dapat memacu sejumlah penyakit dimulai dari anemia, hipotensi, serangan jantung, dan beberapa penyakit lainnya. Beberapa kasus lain seperti kecelakaan, luka bakar dan proses persalinan juga memerlukan tranfusi darah akibat tingginya kemungkinan pendarahan. Terdapat dua jenis penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan A-B-O dan Rhesus (faktor Rh). Transfusi darah dari golongan yang tidak kompatibel dapat menyebabkan reaksi transfusi imunologis yang berakibat anemia hemolisis, gagal ginjal, syok, dan kematian. Banyak diantara kita belum mengetahui jenis golongan darah yang kita miliki. Kasus ini menjadi sangat krusial ketika individu tersebut mengalami musibah, seperti kecelakaan yang mengakibatkan darah banyak keluar. Tindakan penanganan pasien menjadi terlambat, karena individu ini belum mengetahui jenis golongan darah yang ia miliki. Berdasarkan hasil observasi dengan siswa, Kepala Sekolah dan guru-guru Madrasah Aliyah NW Bagik Polak, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa di sekolah ini belum mengetahui golongan darah yang ia miliki. Kejadian ini menjadi dasar kami untuk melakukan pengabdian kepada masyarakaat dalam hal ini siswa untuk mengecek golongan darah yang mereka miliki.Abstract: Blood is one of the most important components in the body, given its function as a means of transportation. Blood deficiency in the body can spur some diseases starting from anemia, hypotension, heart attack, and some other diseases. Some other cases such as accidents, burns, and childbirth also require blood transfusions due to the high likelihood of bleeding. There are two most important types of blood type which are the A-B-O and Rhesus (RH) classification. Incompatible blood transfusions can cause immunological transfusion reactions that result in hemolysis anemia, renal failure, shock, and death. Many of us do not know the type of blood group we have. This case became very crucial when the individual suffered a calamity, such as accidents that caused many types of blood to come out. The patient's treatment was delayed, as the individual did not know what type of blood he had. Based on the results of the observation with the students, the principal, and teachers of Madrasah Aliyah NW Bagik Polak, it can be concluded that most students in this school do not know the blood type he has. This incident is the basis for our devotion to the community in this case students to check the blood group they have.
This study aims to determine the effect of methanol extract of mangrove leaves Rhizopora sp. on increasing the number of erythrocytes in anemic rats in vivo. This type of research is a laboratory experimental research. The research design used was a post only control group design using a sample of 4 treatments and each treatment with 5 replications. The sample in this study was a sample taken, namely mice aged 3-4 months with a body weight of 20-25 grams. Male mice (Musmusculus L) and mangrove Rhizophora sp. taken from the coastal village of Lembar. This study used two treatments, namely P1 (methanol extract of mangrove leaves 100mg/kgbb and P2 (methanol extract of mangrove leaves 200mg/kgbb), while for positive control (Ferro Fumarate), and negative control (aquadest). sp. to the increase in the number of anemic mice in vivo K-, K+, PI, and P2, respectively, the average number of erythrocytes was 3.55 x 106/mm3, 7.01 x 106 / mm3, 7.848 x 106 / mm3 and 9.056 x 106 / mm 3. The data were obtained using the ANOVA statistical test to determine whether there was a difference in the effective dose of each treatment, it was necessary to continue with the LSD test, the results were not significantly different between K+, P1 and P2 but significantly different from K- which means there was an effect of giving extract Mangrove leaf methanol on increasing the number of erythrocyte anemia in vivo.
Pemerintah provinsi NTB pada bulan Maret 2020 menyatakan bahwa penyebaran virus Corona telah sampai ke wilayah NTB. Salah satu upaya dalam pencegahan penyebaran virus Corona masuk ke dalam tubuh kita adalah dengan menjaga kebersihan diri dengan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan dengan mencuci tangan dengan baik menggunakan sabun maupun cairan antiseptik. Praktik PHBS terutama di tempat kerja yang melibatkan banyak orang berkumpul sangat perlu untuk diterapkan. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk membentuk pemahaman masyarakat terutama para karyawan di tempat kerja yaitu di PT. Narmada Awet Muda sebagai salah satu industri Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) terhadap penyebaran virus dan pencegahannya terutama virus Corona. Kegiatan pengabdian dilakukan dengan metoda ceramah, diskusi serta demonstrasi dan diikuti oleh sekitar 200 karyawan pabrik PT. Narmada Awet Muda. Hasil kegiatan pengabdian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan dan pemahaman karyawan meningkat (80.8%) terhadap PHBS dan cara cuci tangan yang baik sebagai upaya pencegahan penularan virus Corona.
Demam tifoid merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella typhi yang merupakan penyakit endemik yang dapat menyerang banyak orang dan masih menjadi masalah kesehatan di daerah tropis terutama di negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Berbagai upaya pencegahan, pengobatan dan terapi yang telah dilakukan untuk mengurangi permasalahan infeksi bakteri. Alternatif baru yang terus diteliti dan dikembangkan adalah pengobatan menggunakan tanaman herbal. Salah satu tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai alternatif dalam pengobatan infeksi bakteri adalah tumbuhan pinang (Areca catechu L.) yang memiliki kandungan senyawa sebagai antibakteri seperti alkaloid, flavonoid dan tanin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak biji buah pinang (Areca catechu L.) dalam menghambat pertumbuhan Salmonella typhi, untuk menentukan Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) dan Konsentrasi Bunuh Minimum (KBM) ekstrak biji buah pinang (Areca catechu L.) dalam menghambat pertumbuhan Salmonella typhi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dilusi cair yang digambarkan sebagai efek bakteriostatik dan dilusi padat yang digambarkan sebagai efek bakterisidal. Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratories dengan desain the post only control group desain dengan menggunakan analisa data uji statistik versi 16. Hasil penelitian ini adalah ekstrak biji buah pinang (Areca catechu L.) mampu menghambat pertumbuhan Salmonella typhi. Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) ekstrak biji buah pinang (Areca catechu L.) didapatkan pada konsentrasi 1%. Konsentrasi Bunuh Minimum (KBM) ekstrak biji buah pinang (Areca catechu L.) tidak didapatkan karena pada semua media Nutrient agar terdapat pertumbuhan bakteri. Adanya pertumbuhan bakteri tersebut memberikan makna bahwa ekstrak biji buah pinang (Areca catechu L.) hanya mampu menghambat (bakteriostatik) namun tidak mampu membunuh
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.