This study aims to examine the effect of knowledge, income and risk perceptions on the intention in stock investment intention among Muslim investors in the city of Langsa, Aceh, as of 2017. The data used in this study are primary, data derived from questionnaires, interviews, and observations. This study utilized a sample of 100 people, using a random sampling technique. The results of the study show that knowledge, income, and risk perceptions simultaneously influence the stock investment intention in Langsa society. Whereas in partial income and risk perceptions also affect the intention to stock investment, knowledge does not show the same effect. Respondents, who have the knowledge, are still not intentioned in stocks investing. This could be caused by low income from the community which makes the society of Langsa afraid to start investing in stocks. The low level of understanding of respondents about risk has special implications, which can reduce the intention of respondents to invest stocks in the capital market.==============================================================================================Faktor-faktor yang Mempengaruhi Intensi terhadap Investasi Saham di Kalangan Investor Muslim di Langsa. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pengetahuan, pendapatan dan persepsi risiko terhadap minat investasi saham pada masyarakat Muslim di Kota Langsa, Aceh, pada tahun 2017. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah primer yaitu data berasal dari kuesioner, wawancara dan observasi. Sebanyak 100 sampel dipilih dengan menggunakan teknik random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan investasi, pendapatan, dan persepsi risiko secara simultan mempengaruhi minat investasi saham di pasar modal. Secara parsial, hnaya pengetahuan investasi yang tidak mempengaruhi minat investasi terhadap saham, sedangkan persepsi pendapatan dan risiko mempunyai pengaruh yang signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa walaupun memiliki pengetahuan yang cukup, responden tetap kurang meminati investasi dalam saham. Salah satu alasan adalah adanya kekhawatiran akan hasil yang tidak akan mencukupi kebutuhan sehari-hari sedangkan pendapatan mereka sendiri masih tergolong rendah. Selain itu, rendahnya pemahaman responden tentang risiko berimplikasi terhadap menurunnya minat responden untuk berinvestasi saham di pasar modal.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tokoh dan penokohan dalam novel Keajaiban Adam karya Gusti M Fabiano. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik. Sumber data diperoleh dari novel Keajaiban Adam yang berkaitan dengan tokoh dan penokohan. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode dokumentasi dalam pengumpulan data. Hasil analisis yang telah didapatkan dalam novel Keajaiban Adam karya Gusti M Fabiano menunjukkan bahwa pengarang memunculkan dua puluh tiga identitas tokoh dalam novel Keajaiban Adam karya Gusti M Fabiano. Ada beberapa tokoh yang dikategorikan lebih dari satu perannya. Penokohan dalam novel ini dideskripsikan melalui watak setiap tokoh dan digambarkan dalam dua teknik, yaitu teknik ekspositori dan teknik dramatik. Penulis berharap kepada pengarang novel Gusti M Fabiano untuk menampilkan tokoh pada novel dengan penokohan yang lebih menarik lagi, khususnya pada tokoh utama novel. Tokoh Adam dalam novel Keajaiban Adam terkesan begitu sempurna tanpa adanya karakter negatif sedikitpun dan hal ini sulit dijumpai pada karakter manusia pada umumnya.
In buying and selling stocks, Muslims are faced with two options namely strategy as a trader or investor. The most striking difference between the two is on the side of the holding period or periods to hold security for resale. A trader can buy and sell shares in a very short time. Instead investors tend to hold securities in a long time. The scholars stated that the behavior of traders are categorized as acts maisyir and gharar. Because one of the goals of the strategy is to utilize trader stock price movements are not sure to get a short-term profits. Besides the activities of the trader makes a very volatile indeks that can trigger instability exchanges. ABSTRAKDalam melakukan jual beli saham di bursa, umat Islam dihadapkan kepada dua pilihan strategi yakni sebagai trader atau investor. Perbedaan yang paling mencolok antara keduanya adalah dari sisi holding period atau periode menahan suatu sekuritas untuk dijual kembali. Seorang trader dapat melakukan transaksi jual beli saham dalam waktu sangat singkat. Sebaliknya investor cenderung menahan sekuritas dalam waktu yang lama. Para ulama menyatakan bahwa perilaku trader tersebut dikatagorikan sebagai perbuatan maisyir dan gharar. Karena salah satu tujuan dari strategi trader adalah memanfaatkan pergerakan harga saham yang tidak pasti untuk mendapatkan keuntungan jangka pendek. Selain itu kegiatan trader tersebut membuat suatu indeks sangat berfluktuatif yang dapat memicu ketidakstabilan bursa. Kata kunci : Holding Period, Trader, Investor PENDAHULUANSemua sekuritas dapat diperdagangkan dalam pasar primer maupun pasar sekunder, tak terkecuali saham.Dalam melakukan jual beli saham di bursa, umat Islam dihadapkan kepada dua pilihan strategi yakni sebagai trader atau investor.Perbedaan yang paling mencolok antara keduanya adalah dari sisi holding period atau periode menaham suatu sekuritas untuk dijual kembali. Seorang trader dapat melakukan transaksi jual beli saham dalam waktu sangat singkat. Sebaliknya investor cenderung menahan sekuritas dalam waktu yang lama. Para ulama mengatakan bahwa perilaku trader tersebut dikatagorikan sebagai perbuatan maisyir dan gharar. Karena salah satu tujuan dari strategi trader adalah memanfaatkan pergerakan harga saham yang tidak pasti untuk mendapatkan keuntungan jangka pendek. Selain itu kegiatan trader tersebut membuat suatu indeks sangat berfluktuatif yang dapat memicu ketidakstabilan bursa.
<em>The increasing development of Islamic mutual funds and making a more varied and more promising sharia capital market instrument for investors who want to invest their capital in the Islamic capital market, are able to make Indonesia the largest country in establishing a sharia capital market. However, the development of Islamic mutual funds is not easy to make the largest sharia-based investment container in Indonesia because there are still many factors that can affect the rise and fall of NAVs in Islamic mutual funds that Investment Managers still find difficult to overcome. The purpose of this study is to analyze the factors that influence the development of Islamic mutual funds in Indonesia. In this study the data used is secondary data. Data obtained from various sources, namely part of the Indonesia Stock Exchange (BEI) Annual Report and also a portion of the Sharia Mutual Fund Development Statistics in the Financial Services Authority (OJK) and Bank Indonesia (BI) taken in the third quarter of 2015-Quarterly III 2018. Data were analyzed using multiple linear regression methods and using SPSS software. The results obtained showed that partially Islamic NAV mutual funds were only influenced by inflation and the number of RDS, while the Jakarta Islamic Indeks and the exchange rate did not affect the NAV of Islamic mutual funds. Simultaneously shows that Jakarta Islamic Indeks, exchange rate, inflation and the amount of RDS have a simultaneous influence on the dependent variable (Islamic mutual fund NAV</em><em>.</em>
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.