Menjadi tua, ditandai oleh kemunduran biologi yang terlihat sebagai gejala-gejalakemunduran fisik diantaranya perubahan dan konsekuensi patologis usia lanjut padasistem kardiovaskuler. Penyakit kardiovaskuler yang sering terjadi pada lansiadiantaranya hipertensi. Pengonsumsian obat untuk mengatasi hipertensi banyak efekburuk sedangkan pada lansia terjadi penurunan pada proses metabolisme.Terapi tertawasebagai salah satu terapi komplementer yang dapat membantu mengontol tekanan darahdengan menurunkan stres hormon serta memunculan kondisi rileks. Penelitian inibertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi tertawa terhadap tekanan darah lansiadengan hipertensi berdasarkan literature review. Sumber database yang digunakanberasal dari SCOPUS, SINTA, Google Scholar. Populasi dalam penelitian ini adalah 10jurnal dari tahun 2013-2019 dengan metode penelitian menggunakan Pre Experiment,Quasi Experiment, Kuantitatif Experiment. Hasil yang didapatkan bahwa rata-ratamemiliki tekanan darah sistole 149,38 mmHg dan tekanan darah diastole 86,89 mmHgdan hasil uji statistik dengan hasil tekanan darah sistole p=0,000 sampai 0,02 dimana<0,05 dan tekanan darah diastole p=0,000 sampai 0,04 dimana <0,05 yang artinyaterdapat perbedaan yang signifikan tekanan darah sebelum dan sesudah terapi tertawa.Kesimpulan dari penelitian ini, terapi tertawa dapat diterapkan pada lansia denganhipertensi dan efektif dalam mempengaruhi tekanan darah.
Banyak penderita yang dapat ditangani dengan terapi non farmakologi, salah satunya dengan aktivitas fisik. Aktivitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang untuk melakukannya tubuh memerlukan tenaga yang cukup (Sofia Rhosmas Dewi, 2015). Tujuan Penelitian ini untuk menggambarkan cara penatalaksanaan terapi non farmakologi: aktivitas fisik pada penderita hipertensi. Desain penelitian ini menggunakan literature review. Dengan populasi 10 artikel menggunakan sistem pencarian SINTA,Google Scholar, dan Tylor dan Francis. Menggunakan variabel penatalaksanaan terapi non farmakologi:aktivitas fisik. Mungguakan alat ukur kuisioner dan menggunakan analisis PICO. Hasil analisis jurnal Literature Review (SW Mbamboa dkk 2018) peneliti mendapatkan hasil (39,1%) tinggi, (32,4%) sedang, dan (28,4%) rendah. (Herwati, Wiwik Sartika, 2013) peneliti mendapatkan hasil (100%) aktivitas tidak baik, dan (6,7%) aktivitas baik. (Nur Afni Karim dkk, 2018) peneliti mendapatkan hasil (0%) ringan, (70%) sedang, dan (30%) berat. (Olga Lieke Paruntu dkk, 2015) peneliti mendapatkan hasil (48,4%) ringan, dan (51,6%) sedang. (Tori Rihiantoro dkk 2017) peneliti mendapatkan hasil (71,9%) ringan, dan (28,1%) sedang dan berat. (Christi Desi Tamamilang dkk 2018) peneliti mendapatkan hasil (55,1%) ringan, dan (44,9%) berat. (Azizah Julianti dkk 2015) peneliti mendapatkan hasil sedang (12,5%), dan (9,4%) berat. (Hasanudin dkk 2018) peneliti mendapatkan hasil (39,22%) aktivitas jarang, dan (60,78%) aktivitas kadang-kadang. (Thresya Febrianti1 dkk 2019) peneliti mendapatkan hasil (88,8%) tidak melakukan aktivitas dan (11,2%) melakukan aktivitas. (Muhammad Firdaus dkk) peneliti mendapatkan hasil (11,0%) ringan, (80%) sedang, dan (2,0%) berat.
Gempa dapat mengakibatkan banyak korban jika tidak dilakukan peningkatan kapasitas pada masyarakat yang rentan. Kesiapsiagaan gemba bumi perlu diinformasikan siswa sekolah dasar (SD) agar terus siap dalam kewaspadaan gempa bumi. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh pelatihan mitigasi bencana alam gempa bumi pada siswa sekolah dasa Negeri Senden 2 Kecamatan Kediri Jawa Timur. Metode yang digunakan adalah pelatihan dengan pendekatan pre post test desain. Populasi adalah siswa SDN Senden 2. Variabel yang diukur adalah pengetahuan dan keterampilan. Pelatihan melibatkan sebanyak 35 orang siswa SD yang terdiri atas siswa kelas IV. Instrumen yang digunakan adalah Kuesioner Pengetahuan. Intervensi yang diberikan adalah pelatihan mitigasi bencana di kelas dan diluar kelas. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa hasil pre test paling banyak didapatkan responden memiliki pengetahuan yang kurang tentang mitigasi bencana gempa bumi sebanyak 23 responden (65.71%), sedangkan hasil post test paling banyak didapatkan responden memiliki pegetahuan yang cukup tantang mitigasi bencana alam gempa bumi sebanyak 19 responden (54.29%). Hasil uji statistic dengan uji Wilcoxon didapatkan p value=0.001 (a<0,05) yang bermakna bahwa terdapat pengaruh pelatihan mitigasi bencana alam gempa bumi terhdapa pengetahuan pada siswa sekolah dasa Negeri Senden 2 Kecamatan Kediri Jawa Timur. Pelatihan mitigasi bencana gempa bumi harus terus dilaksanakan untuk meningkatkan kewaspadaan siswa dan mengurangi korban bencana akibat gempa bumi yang tidak terprediksi
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.