Pneumatic pada masa sekarang ini memegang peranan penting dalam pengembangan teknologi otomatisasi, disamping hidrolik dan elektronik. Sistem otomatisasi peneumatic secara umum terdiri dari elemen sumber daya, elemen sinyal input, elemen pemroses sinyal, elemen pengendali sinyal dan elemen output (akuator). Untuk menunjang pengetahuan tentang pneumatic maka perlu adanya alat-alat pendukung praktikum pneumatic untuk menambah pengetahuan mahasiswa, salah satunya seperti alat peraga atau praktikum pneumatic.Tujuan dari pembuatan alat ini agar mahasiswa mampu merancang alat praktikum pneumatic dan juga dapat memberikan contoh aplikasi penggunaan sistem otomatisasi pneumatic pada dunia industri. Dalam proses pembuatan alat praktikum ini memiliki tahapan proses yang utama yaitu pembuatan desain rangkaian pneumatic dan kerangka meja alat pneumatic, persiapan bahan utama rangkaian pneumatic, pembuatan kerangka, dan pemasangan komponen pneumatic. Semua proses itu dilakukan dengan benar dan menghasilkan alat praktikum pneumatic yang berfungsi dengan baik.
Teknik pengecoran terdiri dari teknik pengecoran tradisional dan teknik pengecoran non-tradisional yang memiliki berbagai macam metode. Teknik pengecoran cetak pasir merupakan salah satu metode dari teknik pengecoran tradisional yang memanfaatkan pasir sebagai media pembuatan cetakan. Pengecoran menggunakan teknik cetak pasir ini terbilang cukup sederhana, namun membutuhkan ketelitian yang cukup tinggi saat pembentukan cetakan pola serta dalam pemilihan pasir dan campurannya untuk dapat menghasilkan coran sesuai dengan yang diinginkan. Metode ini memiliki keunggulan dari segi ekonomis dalam pembuatan cetakan, karena penggunaan pasirnya yang dapat didaur ulang, untuk membuat cetakan baru, sehingga metode ini sangat efisien untuk produksi dalam jumlah satuan atau produksi masal. Dalam proses pengecoran menggunakan teknik cetak pasir, memiliki 3 proses, yaitu proses pembuatan cetakan pasir, proses peleburan bahan logam dan proses pembekuan dan pendinginan serta finishing. Karena teknik ini termasuk teknik tradisional dan cara pengerjaannya yang manual, maka kelemahan dari teknik ini adalah human error contohnya pada saat pembuatan cetakan pola dibutuhkan ketelitian yang tinggi dan perlu keahlian serta pengalaman yang cukup karena akan sangat berpengaruh dalam hasil coran nantinya. Kata kunci : teknik pengecoran tradisional, metode cetak pasir.
ABSTRAKDalam perkembangan teknologi yang semakin pesat, mahasiswa teknik dalam proses pembelajaran dengan waktu yang sangat singkat dituntut untuk memahami materi secarah utuh dan problem solving, sehingga lulus nanti menjadi seorang engineer yang mampu bersaing di dunia pekerjaan, Pneumatic bekerja berdasarkan tekanan udara , digunakan untuk menggerakan sebuah cylinder kerja. Cylinder kerja inilah yang nantinya mengubah tenaga atau tekanan udara tersebut menjadi tenaga mekanik yang membantu manuasia dalam pekerjaannya. Rancang bangun alat praktikum pneumatic dua silinder katup solenoid Tunggal ini hanya sebagai bentuk simulator/alat praga dan digunakan untuk kegiatan belajar khususnya di dunia pendidikan, untuk meningkatkan imajinasi dan penerapan ilmu dalam dunia kerja. Udara kempa yang disalurkan dengan membuka katup pada service unit, (menggunakan tekanan udara yang telah di tentukan), kemudian menekan tombol katup pneumatic (katup pengarah) hingga udara kempa masuk ke dalam tabung pneumatic (silinder pneumatic kerja tunggal) dan akhirnya piston bergerak maju mundur. Bahan Utama pembuatan Rancang bangun alat simulator silinder pnumatik tipe BSC 32x50 2 buah, Selenoid tipe V5222-084 pressure 0,15-0,8 Mpa 2 buah, Shuttle Valve type Ks-02 satu buah, Push Button tipe M32-08S1B pressure : 0-0,8 Mpa satu buah, Lever Valve tipe M32-08S2 satu buah, Regulator ukuran 14 satu buah, selang 6mm 6m 2 buah,, Nepel ukuran 6mm 26 buah dan Elektrik Selenoid 4V10-08 Pressure1,5-8kg 1 buah. Kata kunci : Simulator, Pneumatic, Dua Silinder, Katup Selenoid Tunggal
Analisa perencanaan bermula dari suatu kebutuhan dan memutuskan untuk berbuat agar dapat terpenuhi kebutuhan yang diperlukan. Di Universitas Muhammadiyah Tangerang, selama ini sudah ada kendaraan khususnya karya mahasiswa seperti gokart. Gokart yang sudah ada saat ini adalah gokart dengan penggerak berbahan bakar bensin. Untuk itu, sebagai kelanjutan, nantinya juga akan digunakan untuk perlombaan agar nama institusi bisa selalu eksis di setiap perlombaan, dengan itu diadakan dan direncanakan adanya pembuatan gokart urban berbahan bakar diesel. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan melakukan observasi pada kendaraan gokart urban diesel khusunya pada mesin Matsumoto-Mdx-186 FAE. Dengan melihat spesifikasi dari mesin tersebut makan perhitungan tempratur awal dan akhir saat kompresi, tekanan akhir kompresi, kerja yang dilakukan atau out put dan yang terakhir adalah efisiensi thermal. Hasil dari perhitungan ini untuk memastikan mesin diesel yang digunakan pada gokart urban sesuai dengan regulasi. Dan gokart dapat berjalan dengan kecepatan yang penuh namun dengan menggunakan bahan bakar yang sedikit. Dari hasil penelitian atau perhitungan pada gokart urban diesel yang menggunakan mesin diesel Matsumoto MDX-186 FAE. Terutama pada perhitungan tempratur awal dan tempratur akhir kompresi mesin Matsumoto MDX-186 FAE di dapatkan tempratur awal pada saat langkah hisap sebesar atau sebesar dan tekanan akhir kompresi didapat sebesar. Nilai tekanan akhir kompresi didapat sebesar sebesar atau sebesar 287,17 Psia. Maka dapat dipastikan suhu akhir kompresi lebih besar dari suhu awal saat kompresi dengan nilai efisiensi thermal 91% dan mesin diesel Matsumoto Mdx-186 FAE dapat digunakan pada gokart urban.
Dewasa ini kebutuhan akan mesin pengeringan pakaian yang praktis sangat diperlukan untuk berbagai kalangan pada saat musim penghujan dan untuk di daerah perkotaan yang padat akan penduduk, polusi udara yang kotor, debu, asap pabrik dan keterbatasan ruang untuk mengeringkan pakaian. Penelitian dilakukan di industri rumahan yang berada di kabupaten tangerang.Mesin pengering pakaian bekerja dengan siklus kompresi uap. Energi listrik yang digunakan untuk menggerakan kompresor dari mesin siklus kompresi uap,. Penelitian dilakukan dengan menvariasikan kondisi awal basah pakaian : (a) perasan tangan, (b) peras mesin cuci dan jumlah fan udara balik yang dipergunakan. Mesin pengering pakaian dengan sistem tenag listrik yang bekerja dengan baik. Untuk mengeringkan 20 pakaian hasil peras mesin cuci dengan menggunakan 2 fan udara balik, mesin pengering memerlukan waktu 70 menit. Untuk mengeringkan 20 pakaian hasil peras mesin cuci dengan menggunakan 1 fan udara balik, mesin pengering memerlukan waktu 90 menit, dan untuk mengeringkan 20 pakaian hasil peras tangan dengan menggunakan 2 fan udara balik, mesin pengering memerlukan waktu 150 menit.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.