Individu pada usia dewasa awal termasuk salah satu kelompok usia yang beresiko tinggi menjadi penyebar Covid-19 di masyarakat. Diperlukan kontrol diri individu untuk mematuhi aturan penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 sehingga dapat menekan laju penyebaran penyakit dengan lebih efektif. Adanya motivasi dan kesadaran individu akan kesehatan dirinya dapat membantu pengendalian diri individu dalam menerapkan perilaku hidup sehat. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan health consciousness dengan kontrol diri dalam penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 pada dewasa awal. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah nonprobability sampling dengan jenis purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah 181 individu usia dewasa awal. Hasil penelitian menemukan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara health consciousness dengan kontrol diri dalam penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 pada individu usia dewasa awal. Selain itu, hasil penelitian tambahan juga menunjukkan adanya perbedaan mean kontrol diri yang signifikan pada individu dewasa awal dilihat dari aspek pekerjaan dan pendidikan individu.
Resiliensi keluarga merupakan kombinasi karakteristik keluarga yang memungkinkan anggota keluarga mengatasi kesulitan dan menampilkan hasil yang positif. Setiap keluarga memiliki karakteristik unik, sehingga perlu mempertimbangkan konteks budaya dimana keluarga tinggal. Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan resiliensi keluarga saat menghadapi pandemi COVID-19 pada masyarakat Sumatera Barat yang dipengaruhi budaya Minangkabau dan mengkaji sumber daya yang lebih berkontribusi dalam penguatan resiliensi keluarga. Penelitian ini melibatkan 411 anggota keluarga di berbagai wilayah Sumatera Barat dengan mengisi kuesioner Walsh Family Resilience- Questionnaire (WFRQ) (α = 0.868) yang dikonstruksi oleh Walsh (2012). Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskiptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa resiliensi keluarga pada keluarga Minangkabau berada pada tingkat sedang (73%). Kemudian dari hasil analisis lanjutan menggunakan regresi sederhana diketahui bahwa sumber daya yang memiliki kontribusi terbesar dalam penguatan ketahanan keluarga pada keluarga Minangkabau adalah komponen Communication and Problem-solving Processes khususnya pada subkomponen Collaborative Problem-solving yaitu sekitar 70,7%.
Fungsi eksekutif (executive function) menentukan apakah individu dapat melakukan perilaku yang berorientasi pada tujuan. Proses perkembangan kritis fungsi eksekutif terjadi selama tahun-tahun pra sekolah. Pandemi Covid-19 meningkatkan stres pada anak dan pengasuhnya. Yang akibatnya menghambat perkembangan fungsi eksekutif anak. Studi ini mengkaji perkembangan fungsi eksekutif pada anak pra sekolah (2 hingga 5 tahun, N = 92) selama pandemi Covid-19. Hasilnya menunjukkan bahwa sekitar 12 persen anak pra sekolah memiliki masalah perkembangan dalam fungsi eksekutif mereka, terutama terkait emergent metacognition. Anak dengan masalah perkembangan ini akan mengalami kesulitan dalam memulai, merencanakan, dan memecahkan masalah secara mandiri. Kata kunci: fungsi eksekutif, anak usia pra sekolah, covid-19, perkembangan anak
In general, children with ADHD have difficulty performing on-task behaviors. This relates to their difficulty of sustaining their attention for a long time. Difficulty in maintaining attention level means that children with ADHD often experience poor academic performance and academic failure. To improve their ability to sustain their attention, treatment is required to increase on-task behaviors. Behavior modification is a widely used intervention that is proven effective for treating children with ADHD. This research used a shaping technique to increase the duration of on-task behavior in an 11 year-old diagnosed with ADHD with combined presentation. The research studied the boy's ability to listen to a story and answer questions based on the story. The results showed that a shaping technique can increase the duration of on-task behavior in children with ADHD from 1 minute during the baseline up to 10 minutes during the post test. The maximum duration achieved was 80% of the target duration (12 minutes). During the intervention program, increased duration occurred gradually from 2 until 12 minutes and decreased until 10 minutes post-intervention.
Kemajuan teknologi membawa perubahan terhadap tuntutan di dunia kerja seperti peralihan pekerjaan ke arah digitalisasi. Munculnya Pandemi Covid-19 juga semakin mendorong peningkatan penggunaan teknologi di dunia kerja. Hal ini berdampak semakin berkurangnya kebutuhan tenaga manusia yang meningkatkan persaingan di dunia kerja. Generasi-Z merupakan generasi yang sedang dan akan menghadapi perubahan ini di mana mereka dituntut untuk memiliki keterampilan lebih agar mampu bersaing untuk mendapatkan dan mempertahankan kinerja. Konsep self-perceived employability digunakan untuk mengukur persepsi individu terhadap kemampuannya dalam mendapatkan dan mempertahankan pekerjaannya nantinya. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tingkat self-perceived employability pada Generasi-Z di Indonesia dengan melibatkan 1157 mahasiswa semester 5-8. Data dikumpulkan menggunakan platform daring di 23 provinsi yang tersebar di wilayah barat, tengah, dan timur Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sebagian besar Generasi-Z di Indonesia memiliki tingkat self-perceived employability yang tinggi (67%) dan sedang (32%). Selain itu juga didapati bahwa faktor seperti keaktifan di organisasi dalam kampus dan di luar kampus (freelance, berwiraswasta), kemahiran berbahasa Inggris (aktif dan pasif), dan keberadaan Pusat Karir di Perguruan Tinggi dapat berdampak pada peningkatan pandangan mahasiswa terhadap employability skill mereka. Kata kunci: Dunia Kerja, Generasi-Z, Indonesia, Perceived Employability
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.