Permasalahan dalam penelitian ini yaitu kurangnya daya tarik peserta didik dalam mengikuti pembelajaran matematika dan kurangnya penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar di dalam kelas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan media pembelajaran interaktif berbasis powerpoint pada materi matematika SMP yang valid, praktis dan efektif. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan menggunakan model pengembangan DDD-E yang terdiri dari tahap penetapan (decide), perancangan (design), pengembangan (develop) dan evaluasi (evaluate). Penelitian ini dilaksanakan di SMP Swasta Idanoi dengan subjek penelitian yaitu kelas VII-A. Instrumen yang digunakan adalah angket validasi yang meliputi aspek kelayakan isi (materi), kelayakan bahasa, dan kelayakan desain (media), angket respon peserta didik dan guru serta tes hasil belajar. Data validasi dan angket dianalisis secara deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian, media pembelajaran yang dikembangkan telah teruji sangat valid oleh validator ahli materi dengan persentase kevalidan 92%, ahli bahasa sebesar 93%, dan ahli media sebesar 100%. Selanjutnya, media pembelajaran juga sangat praktis digunakan oleh peserta didik dengan persentase kepraktisan sebesar 95,45% dan hasil persentase kepraktisan dari guru sebesar 99%. Media pembelajaran juga efektif digunakan dengan persentase ketuntasan klasikal sebesar 90,91%. Dari hasil penelitian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa media yang dikembangkan oleh peneliti telah layak digunakan dalam proses pembelajaran matematika.
This study aims to find out and obtain objective information about the effect of teacher professional competence and student learning facilities on learning achievement in class X SMA Negeri 1 Teluk Keramat, Sambas Regency. The method used in this research is descriptive quantitative method with the Expost Facto approach. with the form of research used in this study is a comparative causal study. The data analysis technique from the results of this study is descriptive statistics used to describe the data for each variable and regression analysis is used for hypothesis testing. The results of this study indicate that (1) the professional competence of teachers is included in the good criteria and a total score of 9770 is obtained. Student learning motivation is included in the high criteria and a total score of 5535 is obtained. The conclusion of this study is that the variable of teacher professional competence has a positive and significant influence on the results. student learning that is equal to 31.13%, and the variable of student learning motivation has a positive and significant influence on learning outcomes that is equal to 4.41%, while the variables of teacher professional competence and student learning motivation together have a positive and significant influence on learning outcomes. students, namely 56.9%.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hasil belajar matematika ditinjau dari gaya kognitif berdasarkan Revisi Taksonomi Bloom pada peserta didik di SMK Negeri 1 Mandrehe. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Instumen yang digunakan berupa tes soal untuk mengetahui hasil belajar sesuai dengan indikator revisi taksonomi bloom. Dari hasil penelitian, hasil belajar matematika siswa berdasarkan revisi taksonomi bloom untuk setiap subjek gaya kognitif menunjukan bahwa: (1) siswa field independent: (a) Mengingat, rata-rata siswa mampu menulis pengertian dan rumus persamaan lingkaran lalu mengerjakan sampai memperoleh jawaban dengan baik dan benar, (b) Memahami, siswa mampu menjawab soal sesuai dengan rumus yang telah ada, (c) Mengaplikasi, siswa berusaha mencermati kata-kata pada soal sehingga hal tersebut dijadikan patokan untuk menentukan rumus yang digunakan, (d) Menganalisis, memiliki kelemahan dimana siswa hanya mampu menyelesaikan soal sebagian saja sesuai dengan kemampuan menganalisisnya masing-masing. (2) Siswa field dependent: (a) Mengingat, siswa mampu menjawab dengan melaksanakan penyelesaian sesuai konsep yang telah ada, (b) Memahami, siswa dalam menyelesaikan soal mengalami kesulitan dalam operasi perhitungan sehingga hasil yang diperoleh tidak sesuai, (c) Mengaplikasi, siswa memiliki kelemahan dalam mencermati soal sehingga dalam penyelesaian tidak tepat, (d) Menganalisis, siswa tidak dapat menjawab serta tidak menulis langkah-langkah penyelesaian secara berurut.
Various obstacles in this study include students not being able to learn independently, the lack of teaching materials that can support learning, and the unavailability of animated video media as a mathematics learning medium. So that students wait for the teacher's presence in learning. This study aims to develop animated videos as a valid, practical and effective mathematical learning medium. This type of research is development research with the Plomp development model. Based on the results of the study, animated videos as mathematics learning media developed have been tested very valid by material validators with a percentage of 97.33%, linguists with a percentage of 100%, and media experts with a percentage of 93.04%, practicality levels with an average percentage of 94.81% and effectiveness levels with a percentage of 95.23% each categorized as very valid, practical and effective.
Tujuan penelitian ini: (1). Mendeskripsikan proses pembelajaran matematika dengan menggunakan model Problem Solving, (2). Untuk mengetahui Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Dengan menggunakan model pembelajaran Problem Solving, (3). Mendeskripsikan ketuntasan belajar melalui hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan model Problem Solving pada mata pelajaran matematika SMP Negeri 5 Gunungsitoli Tahun Pelajaran 2020/2021. Teknik analisis data menggunakan lembar observasi dengan menggunakan model pembelajaran problem solving, dan tes hasil belajar. Metode penelitian yaitu Kuantitatif Deskriptif, denngan desain penelitian 0ne shot case study. Proses pembelajaran Hasil penelitian diperoleh (1) rata-rata hasil pengamatan lembar observasi guru dengan menggunakan model pembelajaran problem solving diperoleh untuk pertemuan pertama 3,125, pertemuan ke dua diperoleh 3,375, pertemuan ke tiga diperoleh 3,5, dan pertemuan ke empat diperoleh 3,5. (2) Rata-rata hasil belajar matematika siswa menggunakan model pembelajaran problem solving diperoleh 76 kategori baik,. (3) ketuntasan hasil belajar siswa mencapai 91%.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.