The land is one of the production factors direct influence on farming efficiency, especially due to the devision and fragmentation of land plots. The multi-dimension of land issues could bring serious impact to agricultural development goals as well as the general goals of development, i.e., the goals of production, productivity, and food crop farming efficiency, especially in rice commodities. It could also threaten the food sovereignty program. The research aims to make farming modeling to increase efficiency and effectivity in land tenure for rice farming and employed descriptive analysis. The research result shows that the existence of rice farming was dominated by the family farming system, where since production to marketing was conducted by the farmer individually. Farmers were generally have joined in a long-established farming group. The farming group played a role as a non-formal organization in receiving subsidies from the government, either production equipment or agricultural machinery subsidies. Further, farming managed to incorporate reduced farming land devision and fragmentation as well as governed the varied land tenure systems. The management of agricultural land tenure systems through the Small Scale Corporate Farming (SSCF) model improved farming efficiency in terms of agricultural production equipment, machinery, and labor utilization. In addition, it also improved the effectiveness of the subsidy program and farming protection.
Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan yakni pada bulan Februari 2020 sampai dengan Mei 2020 di Desa Rante Kamase Kecamatan Sumarorong Kabupaten Mamasa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor Internal dan faktor Eksternal strategi Pengembangan Usaha Keripik Ubi Jalar Ungu dengan studi kasus pada “Usaha Makmur Sumarorong” di Desa Rante Kamase. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu populasi dengan asumsi bahwa Usaha Makmur Sumarorong ini telah memenuhi kriteria karakter penelitian. Untuk menganalisis strategi pengembangan menunjukkan bahwa strategi pengembangan usaha keripik ubi jalar ungu pada Usaha Makmur Sumarorong yaitu faktor kekuatan dengan nilai total 1,91 lebih besar dibandingkan faktor kelemahan dengan nilai total yaitu 0,96 hal ini menunjukkan bahwa kekuatan dapat mendukung pengembangan usaha Keripik Ubi Jalar Ungu Pada Usaha Makmur Sumarorong. Sedangkan faktor eksternal memiliki faktor peluang dengan nilai total yaitu 1,50 lebih besar dari faktor ancaman dengan nilai total yaitu 1,15 hal ini menunjukkan bahwa usaha keripik ubi jalar ungu pada usaha Makmur Sumarorong ini memiliki potensi peluang yang sangat besar. Posisi Strategi usaha keripik ubi jalar ungu pada usaha Makmur Sumarorong di Desa Rante Kamasemenggunakan strategi SO (Strength-Opportunity) dimana menggunakan seluruh kekuatan untuk memanfaatkan peluang. Kata kunci : ubi jalar ungu, pengembangan, strategi, analisisSWOT.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuioiiibagaimana peran alsintan terhadap peningkatan produktivitas padi dan pendapatan petani padi, serta menganalisis bagaimana perbandingan pendapatan petani yangoiiimenggunakan alsintan dan tanpa alsintan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu peneliti melakukan observasi langsung ke lokasi P4S untuk mengumpulkan data dan informasi responden, setelah itu melakukan wawancara dengan para petani yang berada di lokasi penelitian untuk memperoleh informasi menegenai biaya pengeluaran,pendapatan dan keuntungan, serta melakukanodokumentasi dengan mengumpulkan gambar alat mesin pertanian yang digunakan dan gambar keadaan dilokasi yang berhubungan dengan penelitian. Adapun analisis data yang digunakan yaitu analisis Biaya Produksi, Pendapatan, Keuntungan dan Analisis Kelayakan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan diperoleh hasil bahwa Biaya Variabel dari penggunaan Alsintan yaitu Rp2.039.000 dan Non Alsintan Rp2.289.000, Biaya Tetap penggunaan Alsintan Rp750.000 dan Non Alsintan Rp852.000, sedangkan pendapatan petani menggunakan Alsintan Rp8.000.000 dan Petani Non Alsintan Rp7.200.000, sehingga dapat disimpulkan bahwa pendapatan petani yang menggunakan alsintan lebih tinggi dibandingkan dengan petani yang tanpa menggunakan alsintan, analisis kelayakan menunjukkan nilai R/C Ratio yang sama baik Alsintan maupun non Alsintan yaitu angka >1 menandakan bahwa kedua cara tersebut layak untuk digunakan.
Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan dari bulan Mei 2019 sampai dengan Agustus 2019 pada Desa Manyamab Kecamatan Tammerodo Sendana Kabupaten Majene, Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui Dampak Program Gernas Terhadap Pendapatan Petani terkhusus pada Desa Manyamba yang ada di Kecamatan Tammerodo Sendan. Adapun Cara yang digunakan dalam penelitian yaknikualitatif dan kuantitatif , dimana jumlah petani yang ada di Desa Manyamba sebanyak 244 namun yang diambil hanya 15% sebanyak 36 (Suharsimi,2010). Dan untuk menentukan pendapatan menggunakan rumus π= TR – TC, sehingga Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan rata – rata penerimaan petani setelah gernas Rp. 28.116.000dibanding sebelum gernas Rp. Rp. 18.625.000, sehingga dapat diketahui bahwa peningkatan pendapatan juga terjadi dimana sebelum gernas rata – rata pendapatan yang diperoleh Rp 12.173. dan setelah gernas Rp. 27.705.922.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.