Mayoritas pengusaha telur itik masih memasarkan produk mereka secara langsung tanpa adanya proses pengolahan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan pendapatan dan kelayakan antara usaha telur itik dan telur asin di Kabupaten Sidenreng Rappang. Berdasarkan data yang tercatat pada Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Sidenreng Rappang serta hasil prasurvei yang telah dilakukan terdapat 47 orang peternak itik yang tersebar di beberapa Kecamatan di Kabupaten Sidenreng Rappang dan sampel untuk pengusaha telur asin 2 pengusaha. Jumlah sampel ditentukan dengan teknik penarikan sampel jenuh dimana semua populasi dengan jumlah ternak diatas 500 ekor dijadikan sebagai sampel. Analisis data yang digunakan adalah analisis pendapatan dan R/C Ratio. Hasil penelitian menunjukkan bahwa besarnya rata-rata pendapatan usaha telur itik adalah sebesar Rp10.969.250,00 sedangkan pendapatan usaha telur itik asin adalah sebesar Rp17.096.118,40 dan nilai R/C Ratio yang diperoleh usaha telur itik adalah sebesar 1,16 sedangkan usaha telur asin memperoleh nilai R/C Ratio sebesar 1,23. Besarnya nilai pendapatan dan kelayakan yang diperoleh menunjukkan usaha telur asin layak untuk diusahakan.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.