The results of the initial interview, it was revealed that every time the final school exam was conducted, the questions tested had not been analyzed as a whole, so the quality of the questions was unknown. Therefore this study aims to analyze the odd semester final exam items in mathematics in SMP Negeri 4 Pineleng in the 2018/2019 school year in terms of reliability, validity, distinguishing features, level of difficulty and effectiveness of deceivers (specifically multiple choice questions). This type of research is a descriptive analysis with a quantitative approach. The number of subjects in this study were 97 students consisting of all VIII grade students of SMP Negeri 4 Pineleng in the 2018/2019 school year. The data collection technique used is documentation. The data is processed manually with the help of the excel program and uses the help of the Anatest Version 4 program specifically to analyze effectiveness. From the results of the analysis it can be concluded that the final semester exams for the mathematics students of SMP Negeri 4 Pineleng in the 2018/2019 school year: (1) Types of multiple choice questions, 5 questions or 16.67% have very good quality so they can be stored in the question bank for reuse , 15 questions or 50.00% still need to be revised and 10 questions or 33.33% have very poor quality so that they cannot be stored in the question bank.(2) The types of description questions, 2 questions or 40.00% have good quality, 2 questions or 40.00% need to be revised, 1 problem or 20.00% have bad quality. AbstrakHasil wanwancara awal, terungkap bahwa setiap pelaksanaan ujian akhir sekolah, soal yang diujikan belum dianalisis secara keseluruhan, sehingga kualitas soal tersebut tidak diketahui. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menganalisis butir soal ujian akhir semester ganjil mata pelajaran matematika SMP Negeri 4 Pineleng tahun ajaran 2018/2019 ditinjau dari reliabilitas, validitas, daya pembeda soal, tingkat kesukaran dan efektifitas pengecoh (khusus soal pilihan ganda). Jenis penelitian ini adalah analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Jumlah subjek dalam penelitian ini adalah 97 siswa terdiri dari seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Pineleng tahun ajaran 2018/2019. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi. Data diolah secara manual dengan bantuan program excel dan menggunakan bantuan program Anatest Versi 4 khusus untuk menganalisis efektifitas. Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa ujian akhir semester ganjil mata pelajarn matematika SMP Negeri 4 Pineleng tahun ajaran 2018/2019 : (1) Jenis soal pilihan ganda, 5 soal atau 16.67% memiliki kualitas sangat baik sehingga dapta disimpan di bank soal untuk dapat digunakan kembali, 15 soal atau 50.00% masih perlu direvisi dan 10 soal atau 33.33% memiliki kualitas sangat tidak baik sehingga tidak dapat disimpan di bank soal.(2) Jenis soal uraian, 2 soal atau 40.00% memiliki kualitas baik, 2 soal atau 40.00% perlu direvisi, 1 soal atau 20,00% meiliki kualitas tidak baik.
Saat siswa mengerjakan soal yang diberikan oleh guru didapati bahwa mereka masih belum mampu mengerjakan setiap soal dengan baik, ini berhubungan dengan kemampuan literasi matematika mereka yang masih tergolong rendah. Permasalahan inilah yang melatarbelakangi penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sejauh mana kemampuan literasi matematika siswa ditinjau dari penggunaan soal matematika tipe HOTS. Pendekatan kuantitatif deskripsi adalah jenis/metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Subjek dalam penelitian ini adalah 4 siswa SMAK 7 Penabur Jakarta kelas XI MIA 1. Data penelitian dianalisis menggunakan beberapa tahapan yaitu tes tertulis setelah itu dilakukan wawancara untuk mengkonfirmasi hasil tes tertulis dan diakhiri dengan pemberian skor untuk keterampilan literasi matematika siswa. Kesimpulan yang didapat dari peneltian ini yaitu kemampuan literasi matematika siswa ditinjau dari soal-soal matematika tipe HOTS sudah cukup baik, dilihat dari 4 aspek yang dinilai yaitu aspek pemahaman, aspek representasi, aspek analisis dan aspek komunikasi. Oleh karena itu, siswa perlu dilatih kembali agar membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan literasi matematika mereka, khususnya yang menggunakan soal matematika tipe HOTS.
Tujuan penelitian ini ialah menguraikan kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Kawangkoan dan penyebabnya dalam menyelesaikan soal cerita matematika materi Sistem Persamaan Linier Dua Variabel berdasarkan Prosedur Newman. Metode yang digunakan pada penelitian ini ialah deskriptif kualitatif. Tes dan wawancara digunakan dengan tujuan untuk mendapatkan data. Tes soal uraian diikuti oleh 31 siswa dan dari hasil tes uraian diambil 5 siswa untuk menjadi subjek wawancara dengan pertimbangan jenis-jenis kesalahan yang dilakukan dimana satu siswa mewakili satu soal. Penelitian ini menunjukan kesalahan yang dilakukan oleh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Kawangkoan dalam menjawab soal cerita Sistem Persamaan Linier Dua Variabel berdasarkan Prosedur Newman yaitu, kesalahan memahami soal, kesalahan transformasi soal, kesalahan keterampilan proses dan kesalahan dalam jawaban akhir. Kesalahan memahamiisoal yaitu apa yang diketahui dan ditanya dari soal tidak ditulis siswa karena lupa dan dianggap tidak penting sehingga diabaikan. Kesalahan transformasi masalah yaitu siswa tidak tahu bagaimana membuat soal kedalam bentuk bahasa matematika karena kurang mengerti cara menyelesaikan soal cerita SPLDV, siswa masih lalai dalam menjawab karena tidak memperhatikan dengan baik. Kesalahan keterampilan proses yaitu siswa menyelesaikan soal dengan metode yang salah karena kurang mengerti langkah-langkah menyelesaikan soal cerita SPLDV sehingga hanya menggunakan cara siswa itu sendiri yang mengakibatkan terjadi kesalahan. Kesalahan penulisan jawaban akhir yaitu terjadinya kesalahan di tahap-tahap sebelumnya, tidak menulis jawaban akhir karena merasa tidak penting sehingga dihiraukan.
Penelitian untuk mengukur kemampuan pengetahuan berdasar satu dimensi kognitif dengan kategori C1,C2,C3 sebagai LOTS dan C4,C5,C6 sebagai HOTS telah banyak dilakukan. Penelitian yang dilaporkan ini bertujuan mengetahui konsistensi penentuan LOTS dan HOTS pada instrumen tes pembelajaran fisika berbasis representasi semiotika, dengan membandingkan kriteria yang ditetapkan sendiri oleh partisipan dengan jawaban yang mereka hasilkan. Penelusuran konsistensi dan inkonsistensi dilakukan dengan teknik interview. Partisipan penelitian adalah mahasiswa calon guru fisika berjumlah 40 orang. Bentuk tes esai, dan prosedur tes melalui pre-tes dan post-tes. Materi tes berkaitan dengan representasi vektor, vektor gaya berat dan vektor posisi. Temuan hasil penelitian adalah terdapat inkonsistensi pendapat mahasiswa tentang kategori LOTS dengan jawaban hasil pekerjaan berkaitan dengan representasi vektor dan gaya berat. Materi tes berkaitan dengan gambar seperti mengidentifikasi gaya berat tidak dipahami dengan tuntas sehingga asal buat saja dan tidak memahami konsep fisika secara utuh dan komprehensif. Rekomendasi penelitian adalah instrumen pengukuran untuk mendeteksi kategori LOTS dan HOTS berbasis representasi semiotika tidak cukup hanya didasarkan pada satu dimensi kognitif, tapi untuk lebih kompak perlu menerapkan pengukuran model 2 dimensi Revisi Taksonomi Bloom. Kata kunci: LOTS, HOTS, realiti, ilusi.
Penerapan model pembelajaran yang tepat pada pembelajaran sangatlah berpengaruh dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Pada penelitian ini difokuskan pada peningkatan hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe make a match pada materi SPLDV. Penelitian ini mengambil subjek kelas VIII SMP Negeri 2 Tatoareng yang terdiri dari 15 siswa sebagai kelas eksperimen. Kemudian data dikumpul berdasarkan hasil tes akhir setelah perlakuan diberikan pada subjek penelitian. Penelitian ini juga melakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas dan homogenitas dimana didapatkan hasil yang data yang normal dan homogen, serta dilanjutkan dengan pengujian hipotesis menggunakan uji-t. Hasil diperoleh bahwa t-hitung = 1,941 dan t-tabel = 1,710 dengan taraf nyata yang digunakan adalah 0,05. Kesimpulan yang diperoleh adalah hasil belajar siswa yang menggunakan model kooperatif tipe make a match lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar yang menggunakan model konvensional, sehingga model make a match cocok untuk digunakan dalam pembelajaran SPLDV
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.