Penggunaan lahan sebagai kawasan pusat bisnis (CBD) merupakan salah satu ciri sebuah kawasan perkotaan. Salah satu infrastruktur perkotaan yang harus tersedia yaitu jalur pejalan kaki, karena adanya kegiatan perpindahan moda transportasi. Jalur pejalan kaki di Jl. Raden Intan adalah salah satu jalur pejalan kaki yang paling aktif di Kota Bandarlampung karena selain kegiatan perdagangan dan jasa juga dekat dengan Stasiun Tanjung Karang. Eksisting jalur pejalan kaki di di kawasan simpur center berdasarkan hasil analisis menggunakan parameter walkability dan teknik survai walkthrough didapatkan hasil skala penilaian dengan proporsi terbanyak yaitu jalur pejalan kaki buruk. Dari hasil pengamatan ada beberapa yang perlu ditingkatkan untuk mendukung walkability di kawasan perbelanjaan simpur center berfungsi sesuai peruntukan sebagai CBD dan transit, seperti ketersediaan jalur pejalan kaki yang bebas hambatan, penyediaan fasilitas bagi pejalan kaki berkebutuhan khusus dan jalur pejalan kaki harus bersifat kontiyu. Kata Kunci: Kota Bandarlampung, Kawasan CBD, Simpur Center, Walkability, Transportasi Non Motor
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan aktivitas mental siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 013 Kumantan dengan menggunakan model pembelajaran take and give. Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya mental activities siswa dalam pembelajaran di kelas V Semester Ganjil tahun ajaran 2022/2023. Subjek penelitian yaitu sebanyak 10 orang siswa yang terdiri dari 5 orang siswa laki-laki dan 5 siswa perempuan. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus yang setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan instrument soal tes dan dokumentasi. Berdasarkan hasil analisis data dapat diketahui terdapat peningkatan kemampuan mental activities siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Data awal pratindakan ketuntasan belajar 10%, pada siklus I pertemuan I meningkat menjadi 20%, siklus I pertemuan II meningkat menjadi 40% dan siklus II pertemuan I meningkat menjadi 60%, dan siklus II pertemuan II meningkat lagi menjadi 80%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan model Take and Give dapat meningkatkan mental activities Siswa Kelas V SDN 013 Kumantan.<div> </div><div>Kata Kunci : Model Take and Give, Kemampuan Aktivitas Mental dan Sekolah Dasar.</div>
Fracture is the broken continuity of the bone. Based on type and size of the bone, bone can break when it is not strong enough to withstand the pressure applied to the bone. The purpose of this research was to determine the management of the ineffectiveness of peripheral tissue perfusion in Mrs.S suffering from third-day post ORIF with the indication of femur 1/3 distal dextra fracture in Cempaka room, Ungaran Regional Hospital. Management results obtained swollen femur on the third-day post ORIF. It can cause complications due to the ineffectiveness of peripheral tissue perfusion in the patient. A suggestion for nurses in the hospital is to be able to carry out routine observations in post-operative ORIF patients that might experience changing condition. Key words:ROM Exercise, Ineffective Peripheral Tissue Perfusion, Post ORIF
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.