AbstrakTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara kemampuan berpikir kreatif dengan kemampuan menulis cerpen. Penelitian ini dilakukan di kelas XI SMA Negeri 39 Jakarta. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 40 siswa. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan teknik analisis regresi dan korelasional. Hasil dari penelitian adalah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kemampuan berpikir kreatif (X) dengan kemampuan menulis cerpen (Y) dengan (r) yaitu 0,902 dan persamaan regresi Ŷ = 20,261 + 0,707X. Kata kunci: kemampuan, berpikir kreatif, menulis cerpen Abstract PendahuluanMenulis merupakan keterampilan yang paling sulit dikuasai jika dibandingkan dengan aspek keterampilan bahasa yang lainnya. Sebagaimana yang diutarakan oleh Sakura Ridwan (2011: 83), kemampuan menulis merupakan kemampuan yang kompleks karena menulis mengharuskan seseorang mengerahkan segenap kemampuannya yang berupa penguatan aspek-aspek kebahasaan, isi tulisan, teknik penulisan, dan juga tentang apa yang akan ditulis serta bagaimana menyampaikannya dalam bahasa tulis.Berdasarkan pengalaman peneliti saat melakukan Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT) di MAN 13 Jakarta, peneliti menemukan berbagai permasalahan yang kurang menyenangkan berkaitan dengan kemampuan menulis cerpen siswa, yaitu dengan ditemukannya beberapa siswa yang memiliki kemampuan menulis cerpen yang rendah, dengan nilai di bawah 70, bahkan ada yang mendapat nilai 50. Ketika peneliti menanyakan pendapat siswa tentang kegiatan menulis cerpen, mereka berpendapat dan menganggap bahwa kegiatan menulis cerpen sebagai kegiatan yang menyulitkan, membosankan, menguras waktu dan pikiran, menuntut perhatian lebih, dan harus dilakukan dengan sungguh-sungguh. Di sini terlihat bahwa minat siswa dalam menulis cerpen sangatlah kurang.Peneliti juga menanyakan kepada siswa tentang kesulitan-kesulitan apa saja yang mereka hadapi ketika menulis cerpen, sebagian besar siswa menjawab bahwa mereka kesulitan untuk mendapatkan ide, tema, atau topik yang akan ditulisnya. Kesulitan siswa dalam menulis cerpen tidak hanya pada pemerolehan ide dan penentuan tema. Banyak siswa yang mengalami kesulitan ketika harus menuangkan ide atau gagasannya ke dalam tulisan. Saat tema sudah didapat dan sudah ditentukan, banyak siswa yang selalu berhenti pada kalimat
Belajar membaca sangat menentukkan perkembangan mental anak dan merupakan kegiatan yang sangat penting untuk meningkatkan potensi diri anak usia dini. Banyak guru yang belum mampu memaksimalkan pembelajaran membaca dengan cara bermain, bahkan orang tua murid menyekolahkan anak di Taman Kanak-kanak sebagian besar belum memahami bahwa untuk mengoptimalkan perkembangan anak diperlukan sarana bermain. Untuk itu, kami mencoba memberikan sosialisasi budaya membaca dengan Alat Permainan Edukatif (APE). Diharapkan dari pelaksanaan pengabdian masyarakat ini para pengajar mampu memanfaatkan benda di sekitar untuk dijadikan alat permainan yang mampu menstimulasi membaca siswa Taman Kanak-kanak.
Pengabdian masyarakat dilakukan dengan metode penyuluhan dan memiliki luaran berupa bahan ajar. Bahan ajar terkait dengan pengetahuan penulisan surat lamaran kerja pada remaja RT 008 dan remaja RT 010 RW 02 Kelurahan Susukan Kecamatan Ciracas Jakarta Timur. Penyuluhan terfokus pada kegiatan bagaimana cara menulis surat lamaran kerja yang baik dan benar, serta untuk mengetahui bagian-bagian dalam surat lamaran kerja. Adapun mitra dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah Rukun Tetangga 008 dan Rukun Tetangga 010 RW 02 Kelurahan Susukan Kecamatan Ciracas Jakarta Timur. Tujuan utama pengabdian masyarakat ini yakni untuk memberikan pengetahuan kepada remaja Rukun Tetangga 008 dan remaja Rukun Tetangga 010 RW 02 Kelurahan Susukan Kecamatan Ciracas Jakarta Timur tentang bagaimana cara menulis surat lamaran kerja yang baik, benar, dan menarik bagi perusahaan. Kata kunci: menulis, surat lamaran kerja, remaja, Jakarta Timur.
Adanya pademi Covid-19, mengharuskan sekolah-sekolah melakukan pembelajaran jarak jauh, namun pembelajaran daring dirasa kurang cocok bagi pendidikan anak di Taman Kanak-kanak, hal ini menjadi tantangan bagi para tenaga pengajar pendidikan anak di Taman Kanak-kanak, karena mereka harus dapat memaksimalkan media pembelajaran daring yang menyenangkan, namun tetap dapat menstimulus siswanya, sehingga materi tetap tersampaikan dengan baik ke siswanya. Banyak tenaga pengajar terutama tenaga pengajar di TK Dian Pratama yang belum mampu memaksimalkan pembelajaran pengenalan huruf melalui pembelajaran daring. Untuk itu, tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan sosialisasi kepada tenaga pengajar TK Dian Pratama tentang pemanfaatan Quizizz sebagai media pembelajaran pengenalan huruf selama pembelajaran daring. Dari pelaksanaan kegiatan ini, diharapkan para tenaga pengajar TK Dian Pratama dapat memberikan pemahaman secara langsung tentang penggunaan Quizizz sebagai media pembelajaran daring untuk menstimulasi siswa dalam mengenal huruf selama pembelajaran jarak jauh. Metode pelaksanaan kegiatan ini yaitu observasi, wawancara, sosialisasi, pelatihan, dan evaluasi. Hasil dari kegiatan ini adalah tenaga pengajar TK Dian Pratama sudah mulai memahami dan dapat mengakses serta mengaplikasikan Quizizz, dan selanjutnya mencoba untuk menerapkannya ke dalam pembelajaran pengenalan huruf.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.