ABSTRAK Latar Belakang : Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah lima tahun). Di Indonesia, berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2013 terdapat 37,2% balita yang mengalami stunting, hal ini mengalami peningkatan dibandingkan hasil Riskesdas tahun 2010 yaitu sebesar 35,6%. Ada 100 kabupaten/kota di Indonesia yang angka kejadian stuntingnya paling besar dan menjadi prioritas penangannya oleh pemerintah. Dan 3 diantaranya terdapat di Provinsi Lampung yaitu Lampung Selatan 43.01%, Lampung 43,17% dan Lampung Tengah 52,68%.Tujuan : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pendidikan ibu dan pendapatan keluarga dengan kejadian stunting pada anak usia 6-59 bulan di Desa Mataram Ilir Kecamatan Seputih Surabaya tahun 2019Metode : Penelitian ini berbentuk analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini adalah 237 anak usia 6-59 bulan yang didapatkan dari perhitungan purposive Sampling. Analisis data menggunakan uji chi square. Hasil : Terdapat hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan stunting dengan hasil yaitu nilai OR 3,313 (CI : 1,878 - 5,848) dan nilai p (P-value) berupa 0,000 atau p value < 0,05 dan terdapat hubungan antara pendapatan keluarga dengan stunting dengan hasil yaitu nilai OR 5,132 (CI : 2,602 – 10,121) dan nilai p (P-value) berupa 0,000 atau p value < 0,05 dimana keluarga dengan pendapatan rendah berisiko lima kali lebih tinggi mengalami stunting dibandingkan pendapatan tinggi, dan nilai OR 2,255 (CI : 1,127 – 4,512) dan nilai p (P-value) berupa 0,032 atau p value < 0,05 dimana keluarga dengan pendapatan menengah berisiko dua kali lebih tinggi mengalami stunting dibandingkan pendapatan tinggi.Kesimpulan :Terdapat hubungan antara tingkat pendidikan ibu dan pendapatan keluarga dengan kejadian stunting pada anak usia 6-59 bulan di Desa Mataram Ilir Kecamatan Seputih Surabaya tahun 2019. Saran: Pada Instansi yang terkait, perlu meningkatkan penyuluhan mengenai gizi dalam pertumbuhan dan perkembangan anak, memberikan pelatihan tentang pengolahan makannan yang bergizi tanpa membutuhkan biaya yang banyak.Kata kunci : Tingkat Pendidikan Ibu, Pendapatan Keluarga, Stunting
Pengantar; salah satu faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar anak adalah status gizi. Rendahnya status gizi anak akan membawa dampak negatif pada peningkatan kualitas sumber daya manusia. Tujuan; mengetahui status gizi anak, prestasi belajar dan hubungan antara status gizi dengan prestasi belajar. Metode; desain penelitian dengan pendekatan analatik observasional dengan desain cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode total sampling. Analisis data menggunakan uji korelasi Rank Spearman. Hasil; bahwa distribusi frekuensi prestasi belajar anak, sebagian besar responden memiliki prestasi belajar yang baik yaitu sebanyak 55 orang dengan persentase (71,4,0%), distribusi frekuensi status gizi anak, sebagian besar responden memiliki status gizi kategori normal yaitu sebanyak 54 orang dengan persentase (70,1%) dan terdapat hubungan yang bermakna antara status gizi dengan prestasi belajar pada anak. Kesimpulan: bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara status gizi dengan prestasi belajar anak
Latar Belakang: Merokok merupakan overt behavior dimana perokok menghisap gulungan tembakau. Dalam hal ini dimaksud bahwa merokok adalah menghisap gulungan tembakau yang dibungkus dengan kertas. Riwayat keturunan adalah apabila kedua orang tua memiliki riwayat penyakit maka keturunannya akan beresiko terkena penyakit tersebut karena pengaruh genetika. Hipertensi merupakan keadaan ketika tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan diastolik ≥ 90 mmHg pada dua kali pemeriksaan pengukuran tekanan darah dalam jangka waktu 5 menit dalam keadaan rileks. Metodologi: Jenis penelitian yang digunakan adalah metode analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional menggunakan kuisioner. Populasi penelitian ini adalah seluruh pasien yang di curigai hipertensi di wilayah kerja puskesmas simbarwaringin kecamatan trimurjo lampung tengah tahun 2019, serta pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling, dengan jumlah sample sebanyak 88. Data dianalisis dengan Uji Chi-Square. Hasil: Pada penelitian ini didapatkan dari 42 responden yang memiliki kebiasaan merokok, sebagian besar mengalami kejadian hipertensi sebanyak 36 orang (85.7%). Sama halnya juga dari 59 responden yang memiliki faktor keturunan, sebagian besar mengalami kejadian hipertensi sebanyak 48 orang (81.4%). Dengan menggunakan uji Chi Square menunjukkan p-value = 0.016 dimana kurang dari nilai kemaknaan yaitu 5% (0.05), hal tersebut menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara kebiasaan merokok dengan kejadian hipertensi dan juga terdapat hubungan faktor keturunan dengan kejadian hipertensi Dengan menggunakan uji Chi Square menunjukkan p-value = 0.023 dimana kurang dari nilai kemaknaan yaitu 5% (0.05). Kesimpulan : Ada hubungan antara merokok dan riwayat keturunan terhadap kejadian hipertensi di wilayah kerja puskesmas simbarwaringin kecamatan trimurjo lampung tengah tahun 2019.
Latar belakang: Penglihatan merupakan indera yang sangat penting dalam menentukan kualitas hidup manusia. Dalam penglihatan, mata mempunyai berbagai macam kelainan refraksi salah satunya miopia. Miopia atau rabun jauh merupakan keadaan dimana cahaya yang memasuki mata terfokus di depan retina sehingga membuat objek yang jauh terlihat kabur. Banyak faktor yang menyebabkan miopia atau rabun jauh yaitu usia, jenis kelamin, keturunan, dan aktivitas jarak dekat.Tujuan penelitian: Untuk mengetahui faktor risiko kelainan miopia di rumah sakit pertamina bintang amin provinsi lampung tahun 2020.Metode penelitian: Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan desain kuantitatif. Sampel pada penelitian ini sebanyak 65 orang dengan teknik total sampling.pengambilan data menggunakan lembar kuesioner dan wawancara. teknik analisa data menggunakan analisis univariat untuk mengetahui distribusi frekuensi faktor risiko miopia. Hasil penelitian: Hasil penelitian ini menunjukan bahwa paling banyak dijumpai pada frekuensi miopia ringan sebanyak 39 orang (60,0%). Frekuensi faktor usia dewasa muda sebanyak 42 responden (64,6%). Frekuensi faktor jenis kelamin perempuann sebanyak 37 responden (56,9%). Frekuensi faktor riwayat keturunan ayah/ibu saja sebanyak 28 responden (43,1%). Frekuensi faktor aktivitas jarak dekat bermain komputer, Hp selama 1-2 jam sebanyak 28 orang (43,1%), membaca buku selama 1-2 jam sebanyak 39 orang (60,0%), dan menonton Tv selama 1-2 jam sebanyak 50 orang (76,9%). Kesimpulan: Terdapat faktor risiko miopia antara lain usia, jenis kelamin, keturunan, dan aktivitas jarak dekat
Gangguan tidur sering dialami oleh pasien kanker payudara hal ini karena pasien yang mendapatkan perawatan kanker payudara dan dilakukan kemoterapi memang lebih rentan untuk mengalami kelelahan sehingga memerlukan waktu tidur yang lebih panjang, namun sebagian besar pasien kanker justru merasakan hal yang sebaliknya, yakni tidak bisa tidur nyenyak. Untuk mengetahui hubungan stadium kanker payudara dengan insomnia pada penderita kanker payudara yang sedang menjalani kemoterapi di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun 2021. Jenis penelitian ini adalah metode deskriptif analitik dengan studi cross-sectional. Sampel pada penelitian ini adalah penderita kanker payudara yang sedang menjalani kemoterapi di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun 2021 sebanyak 68 orang.Sebagian besar responden mengalami insomnia sedang sebanyak 45.6%, sebagian responden berada pada stadium 3 kanker payudara sebanyak 45.6%. Terdapat hubungan yang signifikan antara stadium kanker payudara dengan insomnia (p-value=0,000) dan juga menampilkan nilai korelasi sebesar 0.650.  Kata Kunci    : Stadium Kanker Payudara, Insomnia, Kemoterapi
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.