Latar Belakang: Stunting didefinisikan sebagai pertumbuhan dan perkembangan anak yang gagal karena kekuranagn gizi kronis, terjadi sejak anak masih berada di dalam kandungan hingga usia 2 tahun, berdampak pada tumbuh anak menjadi lebih pendek untuk seusianya dan mengalami gangguan kognitif yang rendah. Salah satu pengaruh terjadinya stunting adalah faktor tingkat pendidikan rendah pada ibu. Ibu dengan pendidikan rendah cenderung menjadi kurang pengetahuan terkait asupan gizi sebelum hamil, selama hamil, dan setelah melahirkan, sehingga berdampak pada anak lahir dengan stunting dibanding dengan ibu pendidikan tinggi.Tujuan: Studi dilakukan untuk menganalisis pengaruh pendidikan ibu terhadap kejadian stunting pada anak balita.Metode: Penelitian ini menggunakan studi meta-analisis dengan PICO sebagai berikut: P= anak balita berusia 0-59 bulan, I= ibu pendidikan rendah, C= ibu pendidikan tinggi, O= stunting. Pencarian artikel dilakukan dengan menggunakan database elektronik yaitu PubMed dan Goegle Scholar. Pencarian artikel dilakukan dengan metode kata kunci dan Mesh sebagai berikut “Maternal Education” AND “stunting” AND “children”. Artikel yang masuk untuk studi meta-analisis ini berupa full-text menggunakan desain studi cross sectional. Artikel dianalisis menggunakan aplikasi Review Manager 5.3.Hasil: Didapat sebanyak 7 artikel dari tahun 2017-2021 yang telah dilakukan analisis menggunakan diagram PRISMA. Artikel dari berbagai jurnal ditemukan berasal dari negara Pakista, Ethophia, Rwanda, Burundi dan Nepal. Studi penelitian menunjukkan tingkat pendidikan rendah pada ibu berpengaruh terhadap besarnya resiko anak balita mengalami stunting sebesar 3.01 kali dibanding pada ibu dengan tingkat pendidikan tinggi (aOR=3.01; CI 95%= 1.92 hingga 4.73), dengan signifikan secara statistik (p=0.000).Kesimpulan: Semakin rendah pendidikan pada ibu akan semakin berpengaruh terhadap terjadinya stunting pada anak balita.