Introduction: Diabetes mellitus (DM) is a chronic disease that is prevalent in many countries. The prevalence of DM is on the rise, and its complications pose a heavy burden on the healthcare systems and on the patients’ quality of life worldwide. Materials and Methods: This is a multicentre, cross-sectional study involving 5 Health Clinics conducted by Family Medicine Specialists in Malaysia. Convenience sampling of 100 respondents with DM were selected. The International Classification of Functioning, Disability and Health (ICF) based measures were collected using the Comprehensive Core Set for DM. SF-36 and self-administered forms and comorbidity questionnaire (SCQ) were also used. Results: Ninety-seven percent had Type 2 DM and 3% had Type 1 DM. The mean period of having DM was 6 years. Body functions related to physical health including exercise tolerance (b455), general physical endurance (b4550), aerobic capacity (b4551) and fatiguability (b4552) were the most affected. For body structures, the structure of pancreas (s550) was the most affected. In the ICF component of activities and participation, limitation in sports (d9201) was the highest most affected followed by driving (d475), intimate relationships (d770), handling stress and other psychological demands (d240) and moving around (d455). Only 7% (e355 and e450) in the environmental category were documented as being a relevant factor by more than 90% of the patients. Conclusion: The content validity of the comprehensive ICF Core set DM for Malaysian population were identified and the results show that physical and mental functioning were impaired in contrast to what the respondents perceived as leading healthy lifestyles. Key words: Disability, Functioning, Health, Linear Models
Penyakit infeksi merupakan salah satu penyebab morbiditas dan mortalitas penduduk dunia yang menyebabkan penurunan kualitas hidup penduduk di negara berkembang maupun di negara maju. Salah satu agen penyebab infeksi adalah bakteri Staphylococcus aureus (S. aureus). Oleh sebab itu, dibutuhkan pengobatan terhadap infeksi yang disebabkan oleh Staphylococcus aureus dengan menggunakan antibiotik. Namun apabila penggunaan antibiotik tidak tepat maka akan menimbulkan resistensi antibiotik. Oleh sebab itu, diperlukan pengobatan alternatif lainnya yaitu pengobatan menggunakan tanaman herbal. Salah satu tumbuhan yang dapat digunakan sebagai tanaman obat adalah daun kemangi (Ocimum sanctum L.). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak daun kemangi terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus. Metode penelitian True experiment design dengan rancangan penelitian Posstest Only Control Group Design. Aktivitas antibakteri ekstrak etanol 70% daun kemangi diuji menggunakan metode dilusi cair. Sampel penelitian terdiri dari 9 kelompok perlakuan terdiri atas kontrol positif (sefazolin), kontrol negatif (aquades),ekstrak etanol 70% daun kemangi dengan konsentrasi 100%, 80%, 70%, 40%, 20%, 10%, dan 5% dengan tiga kali pengulangan. Hasil Uji Kolmogorov Smirnov menunjukkan p=0,194 yang berarti terdapat aktivitas antibakteri ekstrak etanol 70% daun kemangi terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Kesimpulan dari penelitian ini ekstrak etanol 70% daun kemangi (Ocimum sanctum L.) memiliki aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus dengan nilai Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) dan Konsentrasi Bunuh Minimum (KBM) berturut-turut sebesar 80% dan 100%.
Prestasi akademik merupakan perubahan dalam hal kecakapan tingkah laku ataupun kemampuan yang dapat bertambah selama beberapa waktu yang tidak di sebabkan proses pertumbuhan, tetapi adanya situasi belajar sehingga di pandang sebagai bukti usaha yang diperoleh mahasiswa. Salah satu cara untuk meningkatkan prestasi seseorang adalah dengan meningkatkan motivasi belajar. Motivasi adalah faktor yang penting karena hal tersebut merupakan keadaan yang mendorong seseorang untuk melakukan proses belajar. Motivasi yang tinggi diharapkan akan menimbulkan semangat untuk belajar dan akan menghasilkan prestasi yang baik yang pada akhirnya akan menjadi lulusan yang berkualitas dan professional. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi akademik mahasiswa Fakultas Kedokteran di Nusa Tenggara Timur, Universitas Nusa Cendana. Metodologi penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional menggunakan desain cross sectional. Sampel dalam penelitian adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana angkatan 2019 berjumlah 56 responden. Motivasi belajar diukur dengan kuesioner motivasi belajar yang telah divalidasi dan prestasi belajar diambil dari Indeks Prestasi Kumulatif terakhir. Analisis data menggunakan uji korelasi Spearman. Hasil pengukuran sebanyak 2 responden (3,6%) memiliki motivasi rendah, 29 responden (51,8%) memiliki tingkat motivasi yang cukup, 23 responden (41,1%) memiliki motivasi yang tinggi, dan 2 responden (3,6%) memiliki tingkat motivasi yang sangat tinggi. Hasil penelitian sebanyak 7 responden (12,5%) dengan IPK sangat memuaskan atau berada pada rentang 2,75 s/d 3,49, dan sebanyak 49 responden (87,5%) memiliki IPK dengan pujian atau berada pada rentang 3,50 s/d 4,00. Dari penelitian ini disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dan prestasi akademik mahasiswa (p=0, 109).
Nyeri kepala adalah nyeri yang dirasakan di bagian kepala atau disebut juga sefalgia. Nyeri kepala secara umum dibedakan atas dua yaitu nyeri kepala primer dan nyeri kepala sekunder. Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2016 secara global sekitar 50% dari orang dewasa berumur 18-65 tahun pernah menderita nyeri kepala. Jenis nyeri kepala yang paling sering dialami adalah nyeri kepala primer yaitu Tension-type headache (TTH), Migren, dan Klaster. Salah satu faktor penyebab terjadinya nyeri kepala adalahan penggunaan media elektronik dan telepon seluler adalah media elektronik yang paling banyak dimiliki. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan antara penggunaan telepon seluler dengan nyeri kepala primer pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Undana. Metode penelitian ini termasuk penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional .Sampel pada penelitian ini berjumlah 69 orang diperoleh dengan teknik propotionate stratified ramdom sampling. Hasil dari 69 responden didapati 43 orang mengalami nyeri kepala dan 26 orang tidak mengalami nyeri kepala. Didapati juga penggunaan telepon seluler yang sedang 1 orang dan tinggi 68 orang. Pada penelitian ini diperoleh hasil p= 0,181, yang artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara penggunaan telepon seluler dengan nyeri kepala primer pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Undana dengan penilaian menggunakan uji chi-square. Kesimpulan penelitian ini tidak terdapat hubungan antara penggunaan telepon seluler dengan nyeri kepala primer pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Undana.
Low back pain sering diabaikan tetapi sangat mengkhawatirkan karena bisa menurunkan produktivitas seorang pekerja termasuk pekerja sektor formal seperti karyawan bank. Menurut Kumar (2015) gangguan muskuloskeletal yang paling banyak dialami karyawan bank adalah LBP. Faktor risiko LBP yang sering ditemui adalah lama duduk dan stres kerja. Pekerjaan yang banyak dan tuntutan yang besar untuk menyelesaikan tugas-tugas tepat waktu mengharuskan karyawan bank duduk dalam waktu lama sekitar 7-8 jam perhari. Selain itu, kebiasaan ini terjadi setiap hari, jika tuntutan pekerjaan lebih besar dari kemampuan karyawan untuk bekerja, maka akan memicu stres kerja. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan antara lama duduk dan stres kerja dengan low back pain pada karyawan bank di Kota Atambua. Metode yang gunakan desain penelitian analitik cross sectional dengan menggunakan data primer melalui kuesioner. Populasi penelitian ini adalah Karyawan Bank BRI, NTT, Mandiri Cabang Kota Atambua. Metode yang digunakan adalah cluster sampling sehingga menghasilkan 50 responden. Data dianalisis menggunakan SPSS versi 20. Hasil analisis bivariat menunjukkan hasil bahwa dari 2 variabel dependen yang dianalisis tidak berhubungan erat dengan kejadian low back pain yaitu lama duduk p=1,000 (p>0,05)dan stres kerja p=0,827 (p>0,05). Kesimpulan penelitian ini tidak didapatkan hubungan yang bermakna antara lama duduk dan stres kerja dengan low back pain pada karyawan bank di kota Atambua.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.