Kesiapan belajar mandiri atau Self Directed Learning Readiness (SDLR) merupakan merupakan suatu kesiapan individu meliputi sikap, kemampuan, dan karakter personal yang diperlukan dalam pembelajaran mandiri. Pemahaman mengenai SDLR sangat diperlukan guna menunjang prestasi belajar. Prestasi belajar merupakan hasil belajar yang dicapai setelah melalui proses kegiatan belajar mengajar yang dapat dilihat melalui indeks prestasi. Tujuan penelitian ini menganalisis hubungan antara Self Directed Learning Readiness (SDLR) dengan prestasi belajar pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana. Metode penelitian ini merupakan penelitian analitikal observasional dengan rancangan cross sectional yang dilakukan pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana menggunakan kuesioner The Self-Directed Learning Readiness Scale Fisher et al (2001) dan data IPS semester genap tahun ajaran 2019/2020 mahasiswa angkatan 2017, 2018, 2019. Teknik pengambilan sampel menggunakan stratified random sampling dengan jumlah responden 69 orang yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Penelitian dianalisis secara univariat, bivariat menggunakan uji korelasi Spearman. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat 38 mahasiswa (55,07%) memiliki SDLR tinggi, 31 mahasiswa (44,92%) dengan SDLR sedang dan tidak ada yang memiliki SDLR rendah, selain itu diapatkan hasil bahwa terdapat 59 mahasiswa (85,50%) dengan IPS dengan pujian, 10 mahasiswa (14,49%) dengan IPS sangat memuaskan dan tidak ada mahasiswa dengan IPS memuaskan. Hasil uji analisis bivariat pada penelitiaan ini diperoleh hasil p=0,515 (p>0,05). Kesimpulan penelitian ini tidak terdapat hubungan yang signifikan antara Self Directed Learning Readiness (SDLR) dengan prestasi belajar mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana.
ABSTRACT Background: The quality of sleep in elderly tend to decline. This occurs as a result of certain changes such as physical, biological, mental and socio-economic. The quality of sleep may influence the healthcondition for short or long terms. Poor quality of sleep may cause difficulty in concentrating, slow response, memory disturbance and decrease of performance in daily life. The decline of sleep qualitymay be resolved with Jacobson’s Progressive Muscular Relaxation (JPMR) exercise. Objective: To analyze the effect of Jacobson’s Progressive Muscular Relaxation on sleep quality inelderly at Budi Agung Social Institution. Methods: This study is a pre experimental study with one group pretest-posttest design. The subject ofthis study were the 19 elderly at Budi Agung Social Institution. In this study, JPMR exercise was done in5 days. Sleep quality before and after JPMR exercise was measured using Pittsburgh Sleep Quality Index(PSQI) questionnair. The data obtained was analyzed using McNemar test. Results: From a total of 19 subjects, 3 subjects had good sleep quality while 16 subjecst had poor sleepquality. On the other hand, after the JPMR excercise, improved sleep qualiy was found in the 16 subjectswhile the 3 subjects still had poor sleep quality; bivariate analysis p value = 0.002 (p <0.05). Conclusion: Jacobson’s Progressive Muscular Relaxation (JPMR) has a significant effect on sleepquality in elderly at Budi Agung Social Institution. Keywords: elderly, sleep quality, Jacobson’s Progressive Muscular Relaxation, Pittsburgh Sleep QualityIndex.
Background: Sleep is an essential primary need where recovery occurs in the body and brain to achieve optimal health. Medical student’ sleep quality tends to be poor due to a more busy schedule of lectures and practicums than other study programs. Disruption of sleep will affect the formation of hemoglobin and erythrocyte index, which is the cause of anemia. Aim: Analyzing the relationship between sleep quality and hemoglobin levels and erythrocyte index in medical students at the Universitas Nusa Cendana. Method: An observational analytic study with a Cross-Sectional design conducted on MEDICAL students of the Faculty of Medicine and Veterinary Medicine, Universitas Nusa Cendana. Sleep quality data were obtained by filling out the Pittsburg Sleep Quality Index questionnaire. Hemoglobin levels and erythrocyte index were obtained through complete blood examination with a Hematology Analyzer on 54 samples that met the inclusion criteria. Sampling was done by using the Stratified Random Sampling technique. The results were analyzed univariately and bivariate using the Chi-Square test. Results: The prevalence of poor sleep quality is 68%. Anemia occurs in 35.2% of subjects, and the most morphological features of erythrocytes were normochromic normocytic (72.2%). Bivariate analysis with the Chi-Square test showed p = 0.028 (p < 0.05) on the relationship between sleep quality and hemoglobin levels and p = 0.037 (p < 0.05) on the relationship between sleep quality and erythrocyte index. Conclusion: There is a significant relationship between sleep quality with hemoglobin levels and erythrocyte index in medical students at Nusa Cendana University.
Menurut World Health Organization (WHO) memperkirakan pada tahun 2020 kecemasan akan menyumbang sekitar 15% dari angka kesakitan di dunia. Mahasiswa Fakultas Kedokteran lebih rentan mengalami gangguan cemas pada program studi pendidikan yang padat dan kompleks. Banyaknya konflik yang ada akan menstimulasi munculnya kecemasan sehisngga dapat berdampak bagi proses pencapaian prestasi mahasiswa. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat kecemasan dengan prestasi akademik mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana. Metode penelitian ini menggunakan penelitian analitikal observasional dengan rancangan cross sectional yang dilakukan pada mahasiswa preklinik Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana dengan cara pengisian kuesioner Hamilton Rating Scale for Anxiety (HARS). Teknik pengambilan sampel menggunakan stratified random sampling dengan jumlah responden 143 orang dari angkatan 2017, 2018 dan 2019 yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Penelitian dianalisis secara univariat, bivariat menggunakan uji Somer’s d. Hasil penelitian dari 143 responden, didapatkan 23,8% mahasiswa kecemasan berat, 33,6% kecemasan sedang, 23,1% kecemasan ringan, dan 19,6% tidak ada kecemasan. Hasil uji analisis bivariat pada penelitian ini diperoleh hasil p=0,001 (p<0,05). Mahasiswa dengan tingkat kecemasan sedang dan berat lebih banyak pada kategori IPK sangat memuaskan dan mahasiswa dengan tingkat kecemasan ringan dan tidak ada kecemasan lebih sedikit pada kategori IPK dengan pujian. Kecemasan yang tinggi akan mempengaruhi kinerja memori, menurunkan daya ingat, dan mengganggu konsentarsi belajar mahasiswa. Hal ini, dapat berdampak pada pencapaian prestasi belajar mahasiswa yang rendah. Kesimpulan penelitian ini terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat kecemasan dengan prestasi akademik mahasiswa Fakultas Kedokteran Univeritas Nusa Cendana.
Nyeri kepala adalah nyeri yang dirasakan di bagian kepala atau disebut juga sefalgia. Nyeri kepala secara umum dibedakan atas dua yaitu nyeri kepala primer dan nyeri kepala sekunder. Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2016 secara global sekitar 50% dari orang dewasa berumur 18-65 tahun pernah menderita nyeri kepala. Jenis nyeri kepala yang paling sering dialami adalah nyeri kepala primer yaitu Tension-type headache (TTH), Migren, dan Klaster. Salah satu faktor penyebab terjadinya nyeri kepala adalahan penggunaan media elektronik dan telepon seluler adalah media elektronik yang paling banyak dimiliki. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan antara penggunaan telepon seluler dengan nyeri kepala primer pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Undana. Metode penelitian ini termasuk penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional .Sampel pada penelitian ini berjumlah 69 orang diperoleh dengan teknik propotionate stratified ramdom sampling. Hasil dari 69 responden didapati 43 orang mengalami nyeri kepala dan 26 orang tidak mengalami nyeri kepala. Didapati juga penggunaan telepon seluler yang sedang 1 orang dan tinggi 68 orang. Pada penelitian ini diperoleh hasil p= 0,181, yang artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara penggunaan telepon seluler dengan nyeri kepala primer pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Undana dengan penilaian menggunakan uji chi-square. Kesimpulan penelitian ini tidak terdapat hubungan antara penggunaan telepon seluler dengan nyeri kepala primer pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Undana.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.