Indonesia merupakan negara berkembang yang berbasis pertanian termasuk di dalamnya peternakan.Di Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan populasi sapi potong mencapai 18.858 ekor dan luas panentanaman pangan mencapai 6.186 hektar. Saat ini, produksi daging sapi Indonesia masih rendah. Berdasarkanpermasalahan ini maka dilakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui indeks daya dukung (IDD)hijauan pakan dan kapasitas penambahan ternak sapi potong di Kecamatan Pulokulon. Metode penelitianyang digunakan adalah deskriptif analitis. Pemilihan lokasi menggunakan purposive sampling denganpertimbangan lokasi penelitian memiliki populasi sapi potong 5 besar dari kecamatan yang ada di KabupatenGrobogan. Data yang digunakan dalam penelitian adalah sekunder yang bersumber dari BPS KabupatenGrobogan dan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Grobogan. Data kemudian diolah dan dianalisismenggunakan IDD (indeks daya dukung) pakan. Dari data BPS 2018, Jumlah penduduk tahun 2018 sebanyak108.422 jiwa atau 36.003 KK dengan luas wilayah 13.365 hektar. Hasil penelitian menunjukan bahwaKecamatan Pulokulon memiliki nilai IDD 3,43 (>2) yang menunjukkan ketersediaan pakan masih aman dandapat menambah populasi ternak sebanyak 8.782,23 satuan ternak dari populasi yang ada yaitu 12.281,28satuan ternak.Kata kunci: sapi potong, IDD (indeks daya dukung), hijauan pakan, pengembangan usaha, KecamatanPulokulon
Penelitian ini dilakukan pada usaha tape singkong (Manihot esculenta Crantz) di Kelurahan Kandri Kecamatan Gunungpati Kota Semarang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat biaya, penerimaaan, pendapatan, Break Even Point (BEP) dan kelayakan usaha berdasarkan Revenue Cost Ratio (R/C). Metode dasar penelitian metode deskriptif, penentuan responden berdasarkan metode sampel jenuh atau sensus. Responden merupakan pengusaha tape singkong skala rumah tangga sebanyak 20 orang. Pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara dan observasi secara langsung. Metode analisis data menggunakan analisis biaya, penerimaan, pendapatan, BEP dan R/C. Hasil analisis didapatkan untuk satu periode produksi dengan bahan baku sebanyak 22Kg dapat menghasilkan tape singkong sebanyak 16Kg. Biaya tetap yang dikeluarkan sebesar Rp.1.414,00 dan biaya variabel sebesar Rp.99.045,00 dengan biaya total sebesar Rp.100.459,00. Harga jual tape singkong Rp.10.000,00 per Kg menghasilkan penerimaan sebesar Rp.160.000,00 dan pendapatan sebesar Rp.59.541,00. Nilai BEP unit diperoleh sebanyak 11Kg per satu periode produksi dengan nilai BEP harga sebesar Rp.6.279,00. Usaha tape singkong memiliki nilai (R/C) sebesar 1,59. Nilai R/C >1 maka usaha layak diusahakan. Teknik pengupasan yang digunakan menghasilkan nilai rendemen yang berbeda. Bahan bakar yang digunakan akan menghasilkan output yang berbeda. Pengusaha dapat menggunakan teknik pengupasan dan bahan bakar dengan nilai BEP rendah dan R/C paling tinggi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerimaan, pendapatan, dan kelayakan usaha ternak sapi Peranakan Ongole dengan sistem gaduhan di Desa Sitiadi Kecamatan Puring Kabupaten Kebumen. Metode dasar menggunakan metode deskriptif, Metode pelaksanaan menggunakan metode studi kasus (case study), dan metode penentuan responden menggunakan metode sensus. Jumlah responden 14 orang yang semuanya merupakan anggota KTT Tunas Mandiri. Metode analisis data menggunakan analisis total biaya, penerimaan, pendapatan, dan R/C Ratio. Terdapat 3 perbedaan antara peternak, yaitu peternak yang memelihara 1-2 ekor sapi, 4 ekor sapi, dan 6 ekor sapi. Peternak yang memelihara 1-2 ekor sapi mengeluarkan rata-rata total biaya Rp.4.465.182, rata-rata penerimaan sebesar Rp.9.736.364, rata-rata pendapatan sebesar Rp.5.27.182 dan nilai R/C yang diperoleh 2,18. Peternak yang memelihara 4 ekor sapi mengeluarkan rata-rata total biaya Rp.13.048.870, rata-rata penerimaan sebesar Rp.19.775.000, rata-rata pendapatan sebesar Rp.6.726.130, dan nilai R/C yang diperoleh 1,5. Peternak yang memelihara 6 ekor sapi mengeluarkan total biaya Rp. 29.768.125, penerimaan sebesar Rp.37.100.000, pendapatan sebesar Rp.7.331.875, dan nilai R/C yang diperoleh 1,2. Analisis data yang dihitung selama satu periode adalah 13 bulan. Dapat disimpulkan bahwa usaha ternak sapi Peranakan Ongole dengan sistem gaduhan di KTT Tunas Mandiri mempunyai pendapatan yang positif dan layak untuk diusahakan.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.