AbstrakTelah dilakukan penelitian tentang analisa profil dan karakteristik beberapa lemak hewani sebagai studi pendahuluan dalam rangka pengembangan metode analisa kehalalan pangan. Sampling dilakukan terhadap tiga jenis sampel jaringan lemak hewani yang meliputi lemak ayam, lemak sapi dan lemak babi. Sampel jaringan lemak ayam dan sapi diperoleh dari pasar tradisional sedangkan sampel jaringan lemak babi diperoleh dari Rumah Pemotongan Hewan di daerah Jakarta Timur. Masing-masing sampel jaringan lemak diekstrak dengan pemanasan langsung dan selanjutnya dianalisa sifat fisikokimianya meliputi bobot jenis, indeks bias, titik leleh, bilangan asam, bilangan iod dan bilangan penyabunan. Analisa lebih lanjut dilakukan dengan metode FTIR (Fourier Transform Infra red) dan GCMS (Gas Chromatography Mass Spectromtery) untuk mengidentifikasi spesifitas masing-masing lemak berdasarkan pola serapan gugus fungsi dan komposisi asam lemaknya. Hasil analisa sifat fisikokimia yang diperoleh menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang cukup signifikan untuk masing-masing sampel lemak kecuali untuk titik leleh, bilangan iod dan bilangan penyabunannya. Hasil analisa FTIR menunjukkan adanya perbedaan pola serapan yang khas pada daerah 3010, 1110-1095 dan 975-965 cm -1 yang merepresentasikan tingkat perbedaan komposisi asam lemak pada masing-masing sampel. Hal ini diperkuat dengan hasil analisa GCMS yang membuktikan adanya perbedaan kandungan SFA (saturated fatty acid), MUFA (monounsaturated fatty acid) dan PUFA (polyunsaturated fatty acid) pada ketiga sampel. AbstractA research had been done to carried out the profile and characteristic of animal fat as a preface of developing food halalness analysis. Three different types of animal body fat had been chosen on the sampling consists of chicken, beef and lard. Both of chicken and beef were obtained from a local market whereas lard got from slaughter house. Each of sample were cut into small pieces and directly melted at 75 o C, and the physical chemistry test were analyzed such as density, refractive index, melting point, iodine value and saponification value. Further analysis had been carried out by FTIR (Fourier Transform Infra red) and GCMS (Gas Chromatography Mass Spectrometry) to identify spectral bands and composition of fatty acid on each samples. It was found that each sample had no significantly different in their density and refractive index except on melting point, iodine value and saponification value. However, FTIR spectral data gives a specific difference in frequency region of 3010, 1110-1095 cm -1 and the bands associated fingerprint region 975 -965 cm -1 which represented of fatty acid contain. The GCMS data gives more clearly information about the difference of proportions of SFA (saturated fatty acid), MUFA (monounsaturated fatty acid) and PUFA (polyunsaturated fatty acid) on each samples.
Antioxidant is a compoud inhibit that have an important role in protecting health due to it can absorb free radical molecules and inhibit oxidative reaction which cause anykinds of diseases. This study aims to determine the chemical compositition and antioxidant activity of namnam juice, characteristic of namnam. In this experimental, proximat analysis, TPC, TFC, Vitamin C, antioxidant activity were evaluated. Namnam juice contains 996.03 mg/L of phenolics, 421.09 mg/Lof flavonoids, 121.44 mg/100mL of vitamin C and high antioxidant activity with IC50 5µL/mL.DOI :http://dx.doi.org/10.15408/jkv.v0i0.3155.
Tanaman sorgum yang dibudidayakan secara hidroponik dapat disebut dengan sorghum green fodder (SGF). Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi performa pertumbuhan, profil nutrisi dan kecernaan in vitro tanaman sorgum hasil budidaya hidroponik yang dipanen pada umur yang berbeda. Perlakuan penelitian meliputi SGF yang dipanen pada hari ke 7, 8, 9 dan 10. Pada pengamatan kecernaan in vitro, keempat perlakuan SGF dibandingkan dengan rumput lapangan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan empat pengulangan. Parameter yang diamati adalah performa pertumbuhan, profil nutrisi, produksi gas dan produk fermentasi rumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa SGF 10 menghasilkan tinggi tanaman dan berat segar tertinggi (P<0,05) namun tidak berbeda nyata dengan SGF 9. Kandungan protein kasar SGF lebih tinggi dibandingkan rumput lapangan (P<0,05). SGF menghasilkan produksi gas total yang lebih tinggi dibandingkan rumput lapangan (P<0,05). Akan tetapi, SGF 10 menghasilkan produksi CH4 yang tinggi. Nilai energi termetabolis (EM) dan kecernaan bahan organik (KcBO) keempat perlakuan SGF terlihat lebih tinggi dibandingkan rumput lapangan (P<0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah pola pertumbuhan, profil nutrisi dan kecernaan in vitro SGF semakin meningkat seiiring dengan meningkatnya umur pemanenan. Umur panen SGF yang terbaik adalah pada hari ke-9.
Abstrak Tepung sukun (Artocarpus communis) merupakan tepung yang bebas gluten sehingga baik digunakan sebagai alternatif dalam pembuatan cookies untuk anak penderita autis. Penelitian ini bertujuan mengetahui tingkat kesukaan panelis terhadap cookies sukun dan berbagai formulasinya dibandingkan dengan cookies berbahan dasar tepung lain yang meliputi pengaruh penambahan bahan tambahan terhadap sifat kimia, fisika, daya terima cookies sukun, kadar kalsium dan fosforus cookies sukun, dan mengetahui cookies sukun tersukai memenuhi standar mutu cookies menurut SNI 01-2973-1992 atau tidak. Uji organoleptik dilakukan untuk mengetahui tingkat kesukaan dan penerimaan panelis terhadap cookies sukun dibandingkan dengan cookies berbahan dasar tepung lain (terigu, beras, sagu) dan cookies sukun dalam berbagai formulasi. Parameter yang digunakan meliputi warna, aroma, tekstur, rasa dan penerimaan keseluruhan. Uji kadar kalsium dilakukan menggunakan spektroskopi serapan atom pada λ 422.7 nm dan kadar fosforus menggunakan spektroskopi UV-Vis pada λ 880 nm. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis sidik ragam anova dan analisis Duncan. Cookies sukun memiliki penerimaan yang rendah dibandingkan cookies tepung lain berdasarkan penerimaan rasa dan penerimaan umum. Formulasi cookies sukun memperbaiki sifat fisik (aroma, rasa, warna, dan tekstur) dan daya terima cookies sukun oleh panelis. Cookies sukun tersukai adalah formulasi 718 dengan bahan tambahan susu kedelai. Mutu cookies sukun tersukai formulasi 718 sesuai dengan SNI 01-2973-1992 kecuali kadar protein yang masih rendah 8.05% dan terdapat kandungan tembaga dengan sebesar 1.56 ppm. Cookies sukun tersukai memiliki kadar kalsium dan fosforus tertinggi dibandingkan dengan tepung sukun dan cookies komersil untuk anak penderita autis sehingga cookies sukun tersukai sangat baik dikonsumsi oleh anak penderita autis. Kata kunci : Artocarpus communis, autis, cookies sukun, organoleptik, kalsium, fosforus Abstract Breadfruit (Artocarpus communis) has been reported as a functional food ingredient for autistic children. This study aims to determine the level of A panelist on cookies breadfruit and various formulations compared to other flour-based cookies which include the effect of additives on the properties of chemistry, physics, power accept cookies breadfruit, calcium and phosphorus levels cookies breadfruit, breadfruit cookies and find out the most preferred if it meets quality standards according to SNI 01-2973-1992 cookies or not. Organoleptic test was conducted to determine the level of preference and acceptance panelist on cookies breadfruit compared with other flour-based cookies (wheat, rice, sago) and breadfruit cookies in a variety of formulation. The parameters used include, colour, frageance, texture, flavor and overall acceptance. Calcium level test performed using atomic absorption spectroscopy method at λ 422.7 nm and phosphorus levels using UV-Vis spectroscopy at λ 880 nm. The data were analyzed using analysis of variance anova and Duncan analysis. The test results showed Cookies breadfruit organoleptif have low enrollment compared to other flour cookies views of the average revenue flavor and general acceptance of cookies breadfruit, breadfruit cookies formulations can improve the physical properties (fragrance, flavor, color, and texture) and acceptance of cookies breadfruit by panelists. An increase in the average value of A formulation compared breadfruit cookies before formulation. Cookies are breadfruit tersukai 718 formulations with soy milk additives. Quality breadfruit cookies tersukai 718 formulations in general accordance with SNI 01-2973-1992 except protein content and contained 8.05% Cu content with a small concentration (1.56 ppm). Cookies breadfruit tersukai have the highest levels of calcium and phosphorus compared with breadfruit flour and commercial cookies for autistic children so that the most preferred breadfruit cookies very well taken by autistic children. Keywords : Artocarpus communis, autism, breadfruit cookies, organoleptic, calcium, phosphorus
Penelitian penggunaan bunga kecombrang dalam formulasi permen jelly telah dilakukan. Tujuan daripenelitian ini adalah mengetahui formulasi yang paling disukai berdasarkan uji organoleptik danspesifikasinya berdasarkan standar permen jelly dalam SNI 3547.2-2008. Penelitian ini terdiri dari duatahap yaitu pertama penentuan formulasi permen jelly dan kedua analisis produk meliputi sifat fisik,sifat kimia, aktivitas antioksidan, cemaran logam dan total mikroba. Sediaan bunga kecombrang yangdigunakan dalam formulasi permen jelly adalah ekstrak air dan manisan bunga kecombrang. Hasilpenelitian menunjukan bahwa formula kode M2 merupakan produk yang paling disukai oleh panelisberdasarkan uji organoleptik.Spesifikasi permen jellytersebut adalah kekerasan 130,43 g force;kekenyalan 10; pH 3,84; kadar air 4,92% (b/b); kadar abu 0,14% (b/b); kadar protein 7,34% (b/b);kadar lemak 0,15% (b/b); kadar gula pereduksi 6,18% (b/b); aktivitas antioksidan (IC50) 161,82μg/mL; logam Pb 0,52 mg/L dan total mikroba permen jelly sampai akhir penyimpanan pada hari ke-4masih dibawah 5x104 koloni/gram yaitu 8,19x103 koloni/gram produk. Berdasarkan standar permenjelly, spesifikasi permen jellyyang paling disukai telah memenuhi standar yang ditetapkan dalam SNI3547.2-2008.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.