Instalasi Rawat Jalan merupakan unit fungsional yang menangani penerimaan pasien yang berobat rawat jalan di rumah sakit. RSUD Kota Semarang berpotensi menjadi rumah sakit rujukan utama bagi masyarakat Kota Semarang. Salah satu harapan pasien adalah tidak perlu menunggu lama untuk mendapatkan pelayanan, tetapi masih ada pernyataan pasien yang sedang menunggu pelayanan pendaftaran bahwa antriannya masih terlalu lama. Tujuan penelitian adalah menganalisis sistem antrian di loket pendaftaran pasien rawat jalan RSUD Kota Semarang. Jenis Penelitian yang dilakukan merupakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan studi pontong lintang. Data tingkat kedatangan dan waktu pelayanan setiap pasien diperoleh dari loket pendaftaran pasien rawat jalan selama satu minggu (Senin-Sabtu). Model antrian pendaftaran rawat jalan RSUD Kota semarang menggunakan sistem M/M/1, yaitu proses antrian dengan 1 petugas pelayanan di setiap jenis pembiayaan dan FIFO sebagai disiplin antrian. Angka kedatangan tertinggi di masing-masing jenis pembiayaan pada jam buka pengambilan nomor antrian yaitu jam 06.30-07.29. Rata-rata waktu pelayanan pendaftaran loket rawat jalan pada pasien askes 1,3 menit, pada pasien jamkesmas 0,98 menit dan pada pasien umum 1,6 menit. Rata-rata waktu tunggu pelayanan pendaftaran rawat jalan RSUD Kota Semarang pada pasien askes dan pasiem umum terlama terjadi pada jam pelayanan 07.30-08.29 dan tercepat pada jam pelayanan 11.30-12.00, sedangkan pada pasien jamkesmas waktu tunggu pelayanan terlama pada jam pelayanan 08.30-09.29 dan tercepat pada jam pelayanan 11.30-12.00. Untuk menghindari antrian panjang yang terjadi di semua jenis pembiayaan, perlu adanya penambahan loket sehingga dapat mengurangi panjang antrian, meskipun penambahan loket akan mempengaruhi penambahan tenaga dan peralatan yang ada, hal ini juga dapat dijadikan dasar untuk mengurangi lama waktu tunggu.
Maternal health issues and newly born babies in Indonesia is a public health problem that needs major attention, because it has a major impact on the quality of future generations. One of the maternal and child health services are Antenatal care is health care for all pregnant women with a relatively low cost. Antenatal care coverage is not optimal quantity is still below the target of Semarang City Health Office that is 95%, and Krobokan Health Center is one of the centers with the lowest ANC coverage. Based on the preliminary results of a survey conducted in pregnant women in health centers Krobokan through interviews that there is a link between the quality of health services in the form of reliability, responsiveness, tangibles, assurance, empathy with maternal satisfaction. This study aims to determine the relationship between maternal perception of the quality of antenatal care to the satisfaction of pregnant women in health centers Krobokan Semarang. Observational research using survey methods with cross sectional approach, a population of 413 pregnant women with a total sample of 85 respondents. Statistical analysis using chi square. The results showed that the quality of service that consists of responsiveness, tangibles, assurance, empathy, suggests that there is a connection with the satisfaction of pregnant women in health centers and reliability Krobokan has no association with maternal satisfaction. The proposed suggestions to improve the quality of PHC services Krobokan namely the improvement of existing SOPs, standards of antenatal care, and create a policy that officers can improve their skills in work, communication with patients, and also complete the facilities at PHC Krobokan
Maternal Mortality Rate mostly occurred during postnatal period. Midwives played an important role and had responsibility in providing maternal services. Postnatal services in Blora District had not been optimally implemented. This condition was influenced by motivation of midwives in providing postnatal services. Five of seven midwives said that they were lazy to provide postnatal services particularly in visiting maternal. Motivation was influenced by intrinsic and extrinsic factors. Therefore, factors influencing motivation of midwives in providing maternal services needed to be investigated. This was a quantitative-analytic study using cross sectional approach. Data were collected using a questionnaire. Number of population was 359 midwives in Blora District. Number of samples were 76 respondents calculated using minimal sample size. A validity test used pearson product moment whereas alpha Cronbach test was used to analyse reliability. Data were analysed using methods of univariate (Kolmogorov-Smirnov test), bivariate (Chi-Square test), and multivariate (logistic regression test). The results of this research showed that factors of perception of administration and policy (p=0.043; C=0.227), perception of supervision (p=0.001; C=0.346), perception of work (p=0.000; C=0.503) and perception of environmental condition (p=0.001; C=0.350) statistically significantly related to motivation of midwives. Perception of work was the most influenced factor of motivation (p=0.000; Exp(B)=11.655). As suggestions, other researchers need to investigate the factor of perception of work. District Health Office needs to evaluate main and additional tasks and to consider increasing incentive for activities of maternal services. Indonesian Midwives Association of Blora needs to guide and to improve motivation of midwives in providing maternal services. Health Centres (Coordinator Midwives) need to involve midwives in improving perception of work (maternal services) by conducting training.
Kabupaten Kebumen adalah salah satu Kabupaten di Jawa Tengah yang cakupan ASI Eksklusifnya masih 54,6 %. Kabupaten Kebumen juga belum mempunyai suatu regulasi daerah tentang ASI Eksklusif. Hal ini berakibat pelaksanaan ASI Eksklusif belum maksimal. Permasalahan dalam implemetasi kebijakan ASI Eksklusif di Kabupaten Kebumen terdapat pada aspek komunikasi, sumber daya, disposisi dan struktur birokrasi. Tujuan penelitian adalah menganalisis implementasi kebijakan ASI Eksklusif di tingkat Kabupaten Kebumen. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode pendekatan observasional dan menggunakan wawancara mendalam dengan teknik pengumpulan data. Informan utama adalah Kepala DKK, Kabid Yankes, Kasie Gizi, Bagian Hukum Sekertariat Kabupaten Kebumen, Kepala Puskesmas Bonorowo dan Kuwarasan. Uji validitas dengan triangulasi sumber kepada Disnakertransos, Dikpora, TIM Penggerak PKK, BPPKB Kabupaten Kebumen dan PT. Sampoerna. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada aspek komunikasi sudah dilakukan dengan intensitas yang belum rutin. Pada aspek sumberdaya, ketersediaan dana Kabupaten masih kurang dan sarana prasarana berupa ruang menyusui harus difungsikan. Pada aspek disposisi masih kurangnya dukungan dari lintas sektor di Kabupaten Kebumen, masih adanya tenaga kesehatan yang bekerja sama dengan produsen susu formula dan penggunaan ruang menyusui yang belum maksimal. Pada aspek struktur birokrasi tidak terdapat petunjuk pelaksanaan yang khusus, yang dibuat oleh Dinas Kesehatan dan tidak ada Perda tentang ASI Eksklusis sedangkan Perda adalah peraturan tertinggi di tingkat daerah yang bisa mengikat semua kalangan masyarakat. Disarankan bagi Dinas Kesehatan segera membuat Perda dan menyelesaikan penyusunan Peraturan Bupati ASI eksklusif yang jelas dan rinci . Bagi Dinas Kesehatan dan kepala Puskesmas disarankan untuk melakukan supervisi dan monitoring ke tenaga kesehatan khususnya terkait dengan penggunaan ruang menyususi, dan sanksi terhadap bidan yang bekerja sama dengan produsen susu formula.
Pengembangan karir merupakan bentuk pengembangan SDM. Peneliti sebagai ujung tombak Balai Litbang GAKI mengalami beberapa hambatan dalam pengembangan karir yaitu kesempatan melaksanakan penelitian yang masih kurang, penelitian dengan penunjukan, pelatihan belum sesuai kebutuhan, dan sulitnya publikasi jurnal terakreditasi. Tujuan penelitian adalah mendeskripsikan jabatan fungsional peneliti dan aspek pengembangan karir meliputi keadilan karir, dukungan pimpinan, kesadaran tentang kesempatan, minat pegawai, dan kepuasan karir. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Pengumpulan data dengan indepth interview. Informan utama adalah staf fungsional peneliti di Balai Litbang GAKI Magelang yang berstatus calon peneliti sebanyak 4 orang dan peneliti sebanyak 8 orang. Uji validitas dengan triangulasi sumber kepada Kepala Balai Litbang GAKI Magelang dan Ketua tim TP2U. Pelaksanaan tugas pokok sudah sesuai dengan pedoman LIPI, kompetensi minimal sudah tercapai, TP2U belum memantau angka kredit secara rutin, belum ada kebijakan dan prosedur yang mengatur kesempatan penelitian, penelitian dengan penunjukan belum memenuhi harapan peneliti, kendala bahasa dalam publikasi jurnal internasional, kurangnya sarana buku literatur dan dana. Disarankan TP2U memantau perolehan angka kredit peneliti secara berkala, perlu adanya prosedur dalam pengembangan kesempatan penelitian, perlu kompetisi untuk pengembangan diri, perlu pembinaan khusus publikasi ilmiah pada jurnal internasional, organisasi meningkatkan sarana dan dana untuk mendukung pengembangan karir peneliti
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.