ABSTRAK Peningkatan jumlah penduduk mengakibatkan banyak lahan pertanian yang beralih fungsi sebagai pemukiman, sehingga upaya pemenuhan pangan dari sektor pertanian tantangannya semakin meningkat. Salah satu upaya mengoptimalkan pemenuhan kebutuhan pangan dari lahan yang semakin sempit adalah memanfaatkan lahan pekarangan dengan pertanaman sistem hidroponik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keuntungan usahatani sayuran selada organik hidroponik sistem DFT (Deep Flow Technique) di lahan pekarangan, titik impas usahatani hidroponik, dan R/C ratio usahatani sayuran selada hidroponik. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret hingga April 2019 di pekarangan kantor Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian (IP2TP) Sidondo yang berlokasi di Desa Sidondo III, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah. Penelitian ini menggunakan analisis biaya dan pendapatan, break even point, dan R/C ratio. Hasil penelitian melalui analisis titik impas atau analisis Break Even Point(BEP) yang dilihat dari dua sisi yaitu dari segi jumlah produksi/BEP (Q) dan dari segi harga jual/BEP (Rp), maka diperoleh DFT BEP (Q) sebesar 32,5 kg dan BEP (Rp) sebesar Rp 18.581,-. Hasil Analisis R/C ratio pada usahatani memperoleh angka 2,15. Usahatani sayuran selada organik hidroponik di lahan pekarangan menguntungkan.
AbstrakBudidaya hidroponik merupakan metode dalam budidaya menanam dengan menggunakan air tanpa mengggunakan tanah. Teknik menanam ini bergantung dengan konsentrasi dari air baku.Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi air baku terhadap hasil produksi tanaman selada. Penelitian ini dilakukan pada bulan Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari hingga Maret 2021. Bertempat di dalam Halaman Kantor Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sulawesi Tengah, Desa Maku, Daerah Poros Palu-Kulawi. Metode penelitian mengunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial yaitu penggunaan dua konsentrasi air baku (air baku tanah dan air destilasi) untuk melarutkan nutrisi AB Mix (faktor A) dengan 2 taraf perlakuan. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 5 kali sehingga didapat 10 ulangan. Adapun perlakuan konsentrasi larutan nutrisi AB Mix yang digunakan adalah : A1 = 392 ppm Air Baku Tanah + 1200 ppm larutan AB Mix dan A2 = 31 ppm Air Baku Destilasi + 1200 ppm larutan AB Mix. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis Paired Sample T Test atau juga biasa disebut sebagai uji beda dua sampel berpasangan. Paired Sample T Test yaitu sampel yang serupa namun dilakukan dua perlakuan yang berbeda dengan berbantuan SPSS 22.0 for windows. Berdasarkan hasil uji antara Air Baku Tanah dan Air Baku Destilasi menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan diantara keduanya, dimana hasil uji paired sample t-test berdasarkan nilai signifikansi (Sig.) tinggi tanaman diketahui nilai Sig. (2-tailed) adalah sebesar 0,000 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima dan t sebesar 5,087. Untuk jumlah daun diketahui nilai Sig. (2-tailed) adalah sebesar 0,000 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima dan t sebesar 5,087. Dan untuk berat tanaman diketahui nilai Sig. (2-tailed) adalah sebesar 0,010 › 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak dan t sebesar 4,665. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan antara Air Baku Tanah dan Air Baku Destilasi terhadap hasil pertumbuhan selada..Kata kunci: Air Baku, Hidroponik, Paired Sample T Test, Rancangan Acak Lengkap (RAL), Selada.
One of the efforts to accelerate the achievement of corn self-sufficiency is the efficiency of farming through the use of agricultural machinery. The use of agricultural machinery at the farm level especially in planting and fertilizingis still scarcely done, while the availability of agricultural labor is decreasing recently. Innovations will be adopted by farmers based on its performance in the field which should be applicable and efficient. The study aims to determine the performance of seed planters as planting and fertilizing tool on dry land in Sigi Regency. The research method uses agro technical studies that measure theoretical work capacity (Kt), actual work capacity (Ka), as well as the efficiency of seed planter and tugal performance. The results shows that seed planter’s performance is higher than tugal. The seed planter has an average theoretical field capacity 1.92 ha/hour with an advanced speed of 6.42 km/hour and has an actual field capacity 0.625 ha/hour, whiletugal toolhas theoretical capacity 0.50 ha/hour with an average actual field capacity 0.167 ha/hour. However, the accuracy of the volume of seed and fertilizer fallfrom the seed planter have to be improved.
Kalimantan Utara merupakan salah satu provinsi yang berbatasan langsung dengan Negara Malaysia perlu didukung untuk dapat berkembang sehingga masyarakatnya tidak tergantung dengan produk-produk pertanian dari daerah Negara lain. Salah satu hal yang bisa dilakukan guna mendukung hal tersebut adalah dengan menerapkan program pertanian terpadu. Desa batu kajang merupakan salah satu desa terluar di wilayah Kalimantan Utara dan sebagian besar masyarakatnya bermata pencaharian sebagai petani tanaman hortikultura, permasalahan yang ada di desa Batu Kajang yaitu masyarakatnya belum banyak yang memiliki usaha sampingan lain untuk menunjang ekonomi keluarga sehingga masyarakat disana hanya bergantung pada pendapatan hasil panen yang dijual kepasar. egiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan di Desa Batu Kajang Kabupaten Malinau Provinsi Kalimantan Utara. mekanisme kegiatan dibagi kedalam beberapa tahapan yaitu survei, sosialisasi, pelatihan dan evaluasi kegiatan. Kegiatan pelatihan merupakan kegiatan puncak dari PKM yaitu bimbingan teknis kepada masyarakat mengenai pembuatan instalasi hidroponik dan pembuatan kolam terpal untuk ikan lele. Tahapan pelatihan terdiri dari beberapa tahapan diantaranya pembuatan instalasi hidroponik, (2) pembuatan kolam dan sanitasi ikan lele dan edukasi budidaya ikan air tawarKegiatan pengabdian masyarakat berjalan dengan baik ditunjukkan dengan antuasisme masyarakat desa batu kajang yang sangat besar dalam mengikuti pelatihan tersebut. Budidaya tanaman secara hidrponik dan ternak lele merupakan salah satu solusi terbaik sebagai usaha sampingan dalam meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga. Kata kunci: Pertanian Terpadu, Hidroponik, Ikan Lele, Kawasan Perbatasan
<p>Kakao merupakan salah satu komoditas unggulan sektor perkebunan Indonesia, namun saat ini produktivitasnya mengalami penurunan. Hal ini salah satunya diakibatkan umur tanaman yang tidak produktif lagi serta intensitas serangan hama dan penyakit yang tinggi. Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan penanaman kembali dengan benih unggul yang memiliki potensi hasil tinggi. Pertumbuhan benih kakao dipengaruhi oleh unsur hara yang tersedia dalam media tanam, diantaranya unsur N, P, dan K. Tanah lapisan atas (top soil) merupakan media yang paling baik namun tidak selalu tersedia, sehingga pemanfaatan tanah lapisan bawah (sub soil) dapat menjadi alternatif dengan penambahan unsur hara N, P, dan K. Penelitian ini bertujuan mendapatkan dosis pupuk NPK yang tepat untuk memacu pertumbuhan benih kakao pada media sub soil. Penelitian dilaksanakan di Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian (IP2TP) Sidondo. Benih kakao yang digunakan adalah ICCRI 08H. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok dengan enam taraf dosis NPK 16-16-16, yakni: 1) Kontrol atau dosis 2,5 g/benih (P0); 2) 10 g/benih (P1); 3) 12,5 g/benih (P2); 4) 15 g/benih (P3); 5) 17,5 g/benih (P4) dan 6) 20 g/benih (P5), dengan ulangan sebanyak empat kali. Pengamatan komponen pertumbuhan meliputi: tinggi tanaman, diameter batang, panjang akar, jumlah daun, dan bobot tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk NPK 16-16-16 dengan dosis 12,5 g/benih menghasilkan pertumbuhan benih kakao terbaik khususnya pada perkembangan pembentukan akar, namun dengan dosis 10 g/benih mampu meningkatkan pertubuhan tinggi tanaman, diameter batang, dan jumlah daun. Benih kakao yang dihasilkan dengan media sub soil memenuhi syarat untuk disalurkan.</p>
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.