PurposeThe purpose of this study is to shed some light on an important phenomenon – how and why intra-family succession may change if millennial cohorts are considered as successors. Specifically, it aims to explore the superordinate themes that support the success of intra-family succession from perspective of two different cohort successors (X and millennial).Design/methodology/approachAn interpretative phenomenological analysis (IPA) was adopted for detailed structural analysis of in-depth interview as it aims to explore meaning of participants' experiences. A total of ten individuals participated in the study.FindingsSeventeen superordinate themes emerged from participants' personal statements and experiences. The themes are grouped into four aspects: namely, characteristics of predecessor and successor, succession process, firm and family and succession output. These aspects were found to be different between X and millennial cohort successors. They then form an empirical model of intra-family succession from both perspectives.Research limitations/implicationsThis study enriches the theory of family firm by considering generational effect of successors on intra-family succession.Practical implicationsAs millennial cohort successors prefer to go directly into business (experiential learning) and are driven by non-material motives (passion-driven), predecessors are expected to utilize them in the process of nurturing and development.Originality/valueThis study considers the role of generation cohort in supporting the success of intra-family succession especially in relation to the characteristics of millennial cohort successors that have been shown to differ from that of X cohort.

No abstract

Perusahaan dalam penelitian ini adalah distributor buah segar berskala nasional. Saat ini perusahaan sedang dalam tahap pertumbuhan. Untuk itu diperlukan suatu strategi pemasaran untuk dapat memaksimalkan tingkat pertumbuhan dan menguasai pangsa pasar. Masalah dalam perusahaan saat ini adalah penerimaan pendapatan yang masih rendah. Peningkatan pendapatan ini dapat dilakukan jika perusahan lebih ofensif lagi memperluas pasar. Perluasan pasar ditujukan ke pasar tradisional dengan produk Pepaya Jenis California sebagai proyek percontohannya. Analisis data yang digunakan adalah analisis kuantitatif dan kualitatif. Analisis kuantitatif dilakukan untuk mengetahui perilaku pembelian Pepaya California oleh konsumen di Pasar Tradisional. Sedangkan analisis data kualitatif digunakan untuk mengetahui profil pepaya California di pasar. Hasil dari penelitian ini adalah faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian Pepaya California di pasar tradisional adalah tingkat kemanisannya, kebersihan kulitnya, dan kesesuaian harganya. Sedang analisis kualitatif dihasilkan informasi bahwa Pepaya California masih langka dan jarang dijumpai di pasar. Strategi bauran pemasaran digunakan untuk menjawab tantangan tersebut. Bagian akhir tesis ini memuat penganggaran biaya dan pencapaian hasil yang diperoleh jika seluruh strategi dapat mencapai target. Dengan membuka pasar bagi produk Pepaya Sunfresh jenis California ini ke pasar tradisional kawasan Jabotabek, ditargetkan penerimaan pendapatan tahunan perusahaan akan naik dan diprediksi meningkat dari 35 milyar rupiah di tahun 2012 menjadi lebih dari 61 milyar rupiah di tahun 2014.

PT XYZ merupakan perusahaan maskapai Low Cost Carrier atau maskapai berbiaya murah, yang aktif bergerak mengembangkan kehadiran digital perusahaan untuk meningkatkan tingkat transaksi dan memperkuat relasi dengan konsumen supaya perusahaan masih terlihat relevan dan terpercaya. Akhir-akhir ini industri penerbangan mengalami tantangan yang berat, khususnya terjadinya pandemi Covid-19 yang melanda dunia. Perusahaanperusahaan maskapai Indonesia sudah lama aktif dalam membangun kehadiran digitalnya untuk menjadi market leader, maskapai tersebut seringkali menggunakan media sosial; Instagram, Facebook, dan Twitter. Penelitian ini berharap membantu PT XYZ meningkatkan keuntungan kompetitif dengan melakukan analisis dengan cara metode 3C yaitu analisis Customer, Competitor, dan Company. Data yang diperoleh untuk penelitian merupakan hasil data survey dari laporan kerja magang, observasi di internet (netnography), dan studi dokumen laporan. Dengan data yang sudah diperoleh, kemudian dilakukan analisis SWOT untuk menemukan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dapat dimiliki perusahaan. Hasil kemudian dipakai untuk melakukan perencanaan dengan TOWS Matriks untuk menghasilkan beberapa rancangan strategi media sosial yang dapat dilakukan PT XYZ. Rancangan Strategi yang dihasilkan untuk meningkatkan transaksi perusahaan adalah; (1) photo contest, (2) story contest, (3) membuka channel pada media sosial Whatsapp (4) menggunakan Instagram Shops, dan (5) melakukan kolaborasi dengan content creator pada platform Youtube. Rancangan strategi yang dilakukan diharapkan dapat meningkatkan transaksi konsumen pada pasar B2C.

Pada dekade terakhir ini, pergerakan dunia bisnis dan sosial khususnya Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) mengalami perubahan lingkungan yang sangat cepat. Perubahan lingkungan yang cepat menuntut suatu lembaga untuk berusaha menjalankan program kerjanya agar tetap tumbuh dan berkembang agar penerimaan pendapatannya tidak menurun dan tetap dapat mencapai target yang telah ditentukan. Apabila lembaga mampu menghadapi perkembangan lingkungan dan persaingan dengan cepat, maka lembaga tersebut akan berhasil. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh brand image, service quality, dan donor religious commitment terhadap brand trust dan loyalitas donatur. Metode penelitian dengan menggunakan metode kuantitatif dengan teknik pengambilan purposive sampling. Penyebaran kuesioner dibuat melalui e-mail dan WhatsApp menggunakan google form yang disebar kepada 182 responden dalam waktu dua minggu. Analisis pada penelitian ini menggunakan Partial Least Square (PLS). Hasil penelitian ini adalah terdapat pengaruh positif antara brand image, service quality, dan donor religious commitment terhadap brand trust. Brand image, service quality, dan donor religious commitment memiliki pengaruh positif terhadap loyalitas donatur.