Analisis kuantitatif fitohormon zeatin dibutuhkan untuk mengetahui korelasi antara respon pembentukan kalus maupun embrio dengan keberadaan zeatin itu sendiri pada jaringan eksplan serta interaksi antara zeatin yang terdapat pada jaringan eksplan dengan zat pengatur tumbuh sintetis yang ditambahkan pada media kultur in vitro kelapa sawit. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh metode analisis kandungan zeatin yang mudah dan cepat untuk direproduksi sehingga dapat diaplikasikan pada kajian-kajian penelitian fitohormon, terutama zeatin. Analisis dilakukan menggunakan ultra-high performance liquid chromatography (UHPLC) dengan kolom C18 dan fase gerak 100% metanol (MeOH) secara isokratik serta laju alir 0.2 mL/menit dengan detektor UV λ = 280 nm. Eksplan yang dianalisis berasal dari individu yang mewakili varietas La Me, Avros, PPKS 239 dan Simalungun. Hasil uji kesesuaian sistem menunjukkan bahwa metode memenuhi syarat untuk digunakan untuk analisis dengan nilai rerata standar deviasi parameter RSD ≤ 2. Validasi metode memberikan hasil kurva kalibrasi dengan nilai koefisien determinasi r2 = 0,9996 dan presisi instrumen dan metode dengan standar deviasi relatif masing-masing sebesar 0,56 dan 1,03. Diperoleh nilai LoD dan LoQ masing-masing sebesar 2,457 ppm dan 7,446 ppm.
Salah satu metode perbanyakan bahan tanaman elit kelapa sawit yang dikenal sebagai tanaman bernilai ekonomis tinggi adalah melalui teknik kultur jaringan (klon). Kendala dalam perbanyakan klonal bahan tanaman kelapa sawit adalah rentang waktu proses kultur yang cukup lama. Berbagai faktor yang mempengaruhi kecepatan perkembangan kultur kelapa sawit di antaranya adalah respon genotipe, jenis dan konsentrasi hormon yang digunakan, tipe dan umur eksplan dan lain sebagainya. Faktor penting lainnya adalah intensitas cahaya dan penggunaan filter cahaya yang dipaparkan ke kultur yang dipelihara di ruang kultur. Hasil pengamatan pada nilai pertambahan tinggi, jumlah akar primer dan sekunder kultur menunjukkan bahwa perlakuan intensitas dan filter cahaya tidak berpengaruh pada pertumbuhan kultur yang ditanam di media dengan penambahan NAA. Jumlah daun dipengaruhi oleh kedua perlakuan, meskipun hasilnya tidak nyata. NAA tampaknya memiliki pengaruh yang lebih kuat dalam meregulasi pertumbuhan kultur. Sedangkan pada kultur yang ditanam di media tanpa NAA, intensitas dan filter cahaya berpengaruh terhadap jumlah daun, jumlah akar primer dan akar sekunder, terutama perlakuan 2 lampu tanpa filter. Intensitas cahaya sebesar 2800 lux (≈27 photosynthetic photon flux density (PPFD)) optimum terhadap pertumbuhan kultur kelapa sawit. Kata kunci: filter cahaya, intensitas cahaya, kelapa sawit, kultur in vitro, NAA
Kebutuhan bahan tanaman unggul kelapa sawit terus bertambah. Bahan tanaman kelapa sawit asal klon menawarkan produktivitas yang lebih tinggi 20% daripada bahan tanaman unggul asal perbanyakan benih. Salah satu komponen biaya yang cukup tinggi adalah biaya transportasi bibit ke areal tanam. Metode bibit cabutan (bare-root) tanpa tanah menjadi alternatif pengiriman bibit yang efisien, terutama dalam jumlah besar dan jarak angkut yang jauh. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pertumbuhan bibit cabutan saat perlakuan reaklimatisasi sebelum bibit ditanam di pembibitan utama terbuka. Penelitian menggunakan bibit klon kelapa sawit dari varietas La Mé dan PPKS 718 berumur 7 – 9 bulan. Bibit klon dikirim dari Sumatera Utara ke Kalimantan Barat berupa bibit cabutan yang dibungkus menggunakan koran pada bagian akarnya setelah sebelumnya dibersihkan dari tanah dan disemprot dengan fungisida. Bibit selanjutnya dikemas dan dikirim via kargo pesawat. Bibit kemudian dipindah tanam di media campuran top soil, kompos dan pasir dengan rasio 10 : 3 : 1. Reaklimatisasi bibit dilakukan dengan memberikan naungan 100% sebanyak 3 lapis pada areal pembibitan yang selanjutnya dikurangi satu lapis setiap bulannya selama 3 bulan reaklimatisasi. Hasil analisis data pertumbuhan vegetatif populasi bibit klon menunjukkan bahwa pertambahan tinggi, diameter dan jumlah pelepah bibit cenderung sedikit meningkat pada dua bulan pertama reaklimatisasi dan bertambah pesat di bulan ketiga reaklimatisasi. Dua bulan pertama reaklimatisasi merupakan waktu pemulihan bibit cabutan dari cekaman akibat pengiriman dan cekaman kekurangan air dan hara akibat ketiadaan media tanah. Reaklimatisasi bibit cabutan sangat penting untuk dilakukan sebelum bibit dipelihara di pembibitan utama dengan areal terbuka.
Metabolomik merupakan kajian mengenai metabolit yang diekspresikan oleh organisme sebagai respon pembacaan fisiologis akibat pengaruh genetik dan lingkungannya. Kajian tersebut memiliki manfaat yang luas pada program pemuliaan kelapa sawit, Program pemuliaan kelapa sawit memasuki era perakitan bahan tanaman resisten/toleran cekaman biotik dan abiotik sebagai karakter sekunder di samping karakter utama komponen produksi yang tinggi. Kajian metabolomik bisa digunakan untuk penapisan material-material genetik tanaman putatif resisten atau toleran terhadap cekaman biotik dan abiotik. Selain itu, kajian metabolit pada kultur in vitro kelapa sawit juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi biomarka yang terkait proses pembentukan somatik embrio maupun profil metabolit/fitohormon pada kultur yang normal maupun abnormal. Tulisan ini mengulas metabolomik, meliputi jenis kajian, tahapan kajian, alat pendukung serta contoh aplikasinya pada pemuliaan kelapa sawit. Mengingat manfaatnya, metabolomik perlu dikembangkan untuk mendukung program pemuliaan kelapa sawit.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.