UMKM berperan penting terhadap “green economic growth” karena berkontribusi besar terhadap aktivitas ekonomi dan jejak lingkungan baik dalam lingkup nasional maupun dalam lingkup global. Di tengah pandemi global, UMKM sangat penting untuk pemulihan ekonomi mengingat besarnya kontribusinya terhadap sektor tenaga kerja. Pandemi, di sisi lain, meningkatkan kesadaran untuk lebih peduli dengan lingkungan. Riset menunjukkan semakin banyak pengusaha yang mengalihkan fokus mereka untuk berinvestasi di sector lingkungan, salah satunya adalah mitra abdimas kami, yaitu PT.Akademi Inovasi Indonesia (PT.AVIN). PT.AVIN merupakan UKM yang bergerak di bidang penyediaan bahan baku herbal yang didapatkan dari limbah lingkungan industri dan rumah tangga serta tumbuhan-tumbuhan herbal, seperti daun-daun kering. Kehadiran PT.AVIN yang bergerak di bidang green business perlu diapresiasi. Namun, keterbatasan modal ataupun sarana prasarana seringkali menghambat kemajuan UMKM untuk berinovasi. Permasalahan yang dihadapi oleh mitra diantaranya alat penunjang produksi yang masih tradisional, belum memiliki izin P-IRT, UKOT dan IEBA, serta tidak mempunyai merek dan label kemasan yang memadai. Dalam program pengabdian masyarakat ini, kami memberikan solusi atas beberapa kendala tersebut diantaranya memberikan bantuan sarana prasarana berupa mesin pengering makanan dan memberikan sosialisasi terkait perizinan perusahaan serta pelatihan desain label. Sebagai tindak lanjut dari kegiatan abdimas ini, mitra disarankan segera mengajukan izin P-IRT, UKOT dan IEBA sebagai bentuk keseriusan dalam pengembangan bisnis.
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan pilar terpenting dalam perekonomian Indonesia. Bagaimanapun, seringkali UMKM mengalami kendala dalam hal memasarkan produknya. Beberapa faktor menjadi penyebab kendala dalam hal pemasaran produk diantaranya kualitas, finansial, tidak ada target pasar yang jelas hingga kemasan yang tidak menarik dan tidak memuat informasi tentang kandungan produk. Mitra program pengabdian masyarakat ini merupakan UMKM yang baru merintis usahanya di bidang penyedia bahan baku herbal yang mengalami kendala terkait terbatasnya pengetahuan terkait branding dan pentingnya kemasan yang menarik bagi konsumen serta penggunaan tools dan teknologi dalam membuat desain kemasan yang unik dan mewakili identitas merek. Adapun untuk mengatasi kendala tersebut, solusi yang ditawarkan adalah pelatihan desain label kemasan untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan mitra dalam memanfaatkan teknologi untuk menghasilkan kemasan yang menarik dan mempunyai identitas merek. Strategi pemasaran merupakan salah satu komponen penting dalam keberhasilan usaha, tapi banyak pelaku usaha yang mengabaikan hal tersebut. Label dan kemasan merupakan salah satu komponen dari pemasaran pada aspek produk yang dapat meningkatkan minat beli customer dan juga nilai jual produk. Penelitian menunjukkan kemasan yang baik akan meningkatkan nilai jual produk lebih dari 40% dari harga awal dan tampilan grafis yang menarik dan memuat informasi yang memadai menjadi representasi dari produk yang ditawarkan. Berdasarkan hal tersebut, kami merancang program pengabdian masyarakat dengan salah satu kegiatannya yaitu pelatihan desain label menggunakan Canva dan Freelogomaker. Dalam program abdimas ini, dibagi menjadi 4 tahapan mulai dari persiapan, pelaksanaan, monitoring evaluasi, serta pelaporan. Hasil dari kegiatan ini, mitra dapat membuat logo dan mendesain kemasan secara mandiri. Selain itu, mitra juga mendapatkan peningkatan pengetahuan terkait branding dan visual identity yang tepat dan menarik konsumen. Dari hasil pelatihan, mitra dapat membuat desain kemasan yang lebih menarik dari sebelumnya, memuat informasi yang memadai dan merepresentasikan produk yang ditawarkan (produk herbal). Berdasarkan hasil survey kepuasan mitra, mitra merasa puas dengan kegiatan pengabdian masyarakat yang diberikan.
In the New Normal Era, Universitas Terbuka (UT) emerged as the leading Open Distance Learning Organization. In order to survive and excel, Universitas Terbuka requires a strong organizational commitment from lecturers who are important elements in the learning system at UT. This article aims to examine the influence of organizational culture on organizational commitment for Universitas Terbuka’s lecturers. This was a correlational quantitative research conducted at the UT Headquarters and UT regional offices (UPBJJ UT). The sampling technique used was purposive sampling. Analysis of Simple linier Regression was used to test the hypothesis. The results showed that there was a positive and significant influence of organizational culture on the organizational commitment of UT lecturers. It means the more conducive the organizational culture adapted by the organization is, the higher the level of organizational commitment of UT lecturers have. The implication of this research could be a guide for the management to develop an organizational maintenance program which pays attention to the organizational culture.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.