Kebun Raya Bogor (KRB) merupakan salah satu kebun raya tertua di Asia Tenggara yang memiliki jumlah koleksi tumbuhan mencapai lebih dari 12.000 spesimen. Kondisi kesuburan tanah sangat penting untuk pengelolaan koleksi di KRB, namun saat ini kondisi kesuburan tanah di KRB belum diketahui. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi kesuburan tanah, meliputi sifat kimia dan fisika tanah. Diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam manajemen kesuburan tanah sehingga tumbuhan koleksi dapat tumbuh dengan optimal. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret–Oktober 2019. Metode yang digunakan adalah survei tanah detail (skala 1:5.000–1:10.000) dengan tujuan khusus yaitu kesuburan kimia dan fisika tanah. Pengambilan sampel berdasarkan overlay dari peta kebun, tutupan lahan (rumput; serasah, dan tanpa serasah) dan kontur. Sampel yang diambil dengan metode ring sampel dan tanah terganggu. Variabel pengamatannya mencakup tekstur, pH, kapasitas tukar kation, nitrogen total, P2O5 tersedia, K2O tersedia, dan C organik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi kesuburan tanah di KRB cenderung rendah hingga sedang (94,07%) pada berbagai tipe tutupan lahan. Tutupan serasah memiliki kesuburan tanah lebih tinggi dibandingkan lainnya (45,32%) (kategori rendah–sedang). Saran yang dapat direkomendasikan adalah pengelolaan zonasi serasah, sehingga proses dekomposisi berjalan dengan siklus hara tertutup.
Konservasi ex situ merupakan salah satu upaya untuk mengatasi keterancaman dan kepunahan jenis tumbuhan di habitat alamnya. Kebun Raya Bogor merupakan lembaga konservasi ex situ yang memiliki koleksi pohon ikonis dan bernilai sejarah yang perlu dijaga kelestariannya. Penilaian kesehatan pohon merupakan teknik untuk mengidentifikasi kesehatannya, memberikan rekomendasi, dan mitigasi penanganannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai kesehatan 12 pohon ikonis dan bernilai sejarah koleksi Kebun Raya Bogor. Survei lapangan menggunakan metode purposive sampling pada pohon yang dikategorikan sebagai pohon ikonis dan bernilai sejarah. Teknik Penilaian kesehatan pohon dilakukan menggunakan dua cara yaitu secara visual (Forest Health Monitoring) dan teknologi gelombang suara sonic tomograph untuk mendeteksi tingkat pelapukan batang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa status kesehatan pohon ikonis dan bernilai sejarah termasuk kategori sehat (67%), kelas kerusakan ringan (25%), kelas kerusakan sedang (8%) dengan nilai rata-rata t/R ratio sebesar 0,82. Keseluruhan pohon dikategorikan aman, kecuali Koompassia excelsa dalam kondisi berbahaya (t/R ratio 0,28). Rekomendasi penanganan pohon ikonis dan bernilai sejarah adalah pengamatan rutin menggunakan metode visual (durasi 1–2 bulan) dan pengamatan menggunakan Sonic tomograph setiap tahunnya.
Eucalyptus alba Reinw. ex Blume merupakan pohon pusaka di Kebun Raya Bogor yang ditanam pada tahun 1892 (umur 130 tahun di tahun 2022), hanya ada satu spesimen, dan memiliki bentuk batang yang unik. Pohon dengan kategori pusaka ini perlu dilestarikan dengan memperhatikan kondisi kesehatannya. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kondisi kesehatan pohon secara visual dan teknologi tomografi serta rekomendasi penanganannya. Metode yang digunakan adalah pengamatan visual berdasarkan International Society of Arboriculture dan teknologi tomografi menggunakan PiCUS 3 Sonic Tomograph. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara visual E. alba memiliki potensi tumbang/patah yang rendah pada batang utama. Namun setelah dilakukan pengukuran pelapukan pada batang utama di berbagai level ketinggian dengan teknologi tomografi, hasilnya adalah di ketinggian 50 cm (95%), 140 cm (76%), 550 cm (18%), dan 810 cm (11%). Oleh karena itu, E. alba memiliki potensi tumbang yang besar pada batang bagian bawah karena persentase pelapukan yang melebihi 70% dengan diameter yang besar (275 cm). Rekomendasi penanganan pohon berisiko adalah mempertahankan proses fisiologis pohon dengan menjaga kesuburan tanah, pemasangan umpan rayap, pembuatan pagar melingkar ke arah utara, pengukuran pelapukan berkala (satu tahun sekali), dan pemberian papan informasi terkait kondisi terkini dan mitigasi bahayanya. Penebangan total atau sebagian tidak direkomendasikan mengingat status E. alba sebagai pohon pusaka.
This article is discussing the impacts of land cover change from paddy field to barren land in small scale area (1,516.5 km 2 ), on the surrounding local climate components in central Java, Indonesia. Data of several climate components from 2000-2010 were collected from weather stations that located separately. The land covers were dominated with cropland and little forest on eastern site, and settlements (urban) on western site. This study confirmed that the decrease in 13.1% of paddy field and the increase in 12.4% of barren land had significantly resulted in low daily actual vapor pressure (ea) during dry months with low rainfalls. The eastern areas that were originally occupied by croplands and trees, responded to the decrease of paddy fields by the increasing of air temperatures. The air temperatures and their variations at urban areas located in the western part were not distinctly affected by the land cover change.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.