The participation rate of Indonesian women as entrepreneurs is the highest in Southeast Asia. The research aimed to determine the effect of personality factors, socio-cultural factors, and contextual element on the decision-making of female entrepreneurs in Makassar City. The research applied a quantitative-qualitative approach (mixed methods). The total population was 8.756 people. However, after the probability sampling was carried out, the sample of respondents was 382 people. Then, the three informants were determined by purposive sampling to become key informants based on the criteria. The analysis tool used in the test was structural equation model analysis with the help of the AMOS program. The results of the quantitative research and transcripts of the interview process are carried out at the qualitative stage which is analyzed descriptively. The results show that personality factors has a significant effect on the characteristics of female entrepreneurs in Makassar City. Through moderating variables, the results show that contextual elements have significant effect on entrepreneurial decisions. The characteristics of female entrepreneurs are to describe achievement motivation, future orientation, leadership, responsiveness, and creativity for all women in Indonesia to support economic transformation. The decision of women to become entrepreneurs also contributes to the sustainability of the household economy.
ABSTRAK Perhatian pemerintah yang lebih tertuju pada pembangunan fisik dengan mengabaikan kearifan lokal mengakibatkan Indonesia mulai mengalami pergeseran tata nilai kehidupannya serta hilangnya karakter sebagai bangsa yang berbudaya. Terabaikannya nilai-nilai kearifan lokal berujung pada hilangnya semangat kebersamaan yang menjadi ciri bangsa Indonesia serta ancaman hilangnya kelestarian budaya yang ada disetiap daerah di nusantara. Hilangnya semangat kebersamaan dan persaudaraan menjadi bibit lahirnya konflik dan disintegrasi. Ancaman konflik horizontal di Indonesia sangat rentan terjadi setiap saat.Mulai dari konflik SARA, konflik elite akibat dari pertarungan suksesi politik dalam semua tingkatan suksesi, dan konflik sektarianisme. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif analisis yaitu mengumpulkan fakta melalui observasi, literatur kepustakaan dan tulisan dimedia. Fakta menunjukkan bahwa konflik adalah bahaya laten yang dapat terjadi kapanpun. Apalagi, Indonesia adalah negara majemuk yang terdiridari berbagai suku dan budaya. Konflik yang terjadi salahsatunya diakibatkan ketidakmampuan pemerintah dalam mengelola potensi konflik melalui pembangunan komunikasi berbasis kearifan lokal.Konflik umumnya sangat potensial terjadi di daerah yang sedang menuju kota besar atau daerah tujuan berinvestasi. Sehingga seorang pemimpin khususnya kepala daerah dituntut memiliki communication skill terkait dengan seluruh bagian-bagian dalam kehidupan masyarakat di wilayahnya. Banyaknya konflik yang terjadi di suatu daerah mengindikasikan bahwa komunikasi yang berlandaskan kearifan lokal oleh kepala daerah kepada masyarakatnya belum secara maksimal atau bahkan tidak dilakukan. Penyertaan nilai kearifan lokal dalam membangun komunikasi dengan semua pihak akan membantu mencari solusi terhadap penanganan dan pencegahan konflik sehingga pembangunan dapat berjalan lancar menuju masyarakat yang modern tanpa kehilangan identitas lokalnya. Kata-Kata Kunci: Kearifan Lokal, Komunikasi, Pemerintah Daerah, Konflik Sosial dan Komunal. ABSTRACT The government's focus on physical development by ignoring local wisdom has resulted in Indonesia beginning to experience a shift in the values ??of its life and the loss of character as a cultured nation. The neglect of the values ??of local wisdom leads to the loss of spirit of togetherness that characterizes the Indonesian nation and the threat of loss of cultural sustainability that exist in every region in the archipelago. The loss of the spirit of togetherness and brotherhood becomes the seed of the birth of conflict and disintegration. The threat of horizontal conflict in Indonesia is very vulnerable at all times. Ranging from SARA conflicts, elite conflicts resulting from political succession struggles at all levels of succession, and sectarian conflict. This research uses qualitative method with descriptive analysis approach that is collecting facts through observation, literature and literature writing dimedia. The facts show that conflict is a latent danger that can happen at any time. Moreover, Indonesia is a plural country consisting of various tribes and cultures. Conflict is one of the causes of the government's inability to manage the potential for conflict through the development of local wisdom-based communication. Conflict is generally very potential to occur in areas that are heading to big cities or destination areas to invest. So a leader, especially the head of the region is required to have communication skills related to all parts of community life in the region. The number of conflicts that occurred in a region indicates that communication based on local wisdom by the head of the region to the community has not been maximally or even not done. Inclusion of local wisdom values ??in building communication with all parties will help to find solutions to the handling and prevention of conflict so that development can run smoothly to modern society without losing its local identity. Keywords: Local Wisdom, communication, local government, social conflic and, comunal.
Tujuan menggunakan media adalah untuk memperjelas informasi yang disampaikan sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan perhatian dan kemampuan sasaran. Dengan demikian media berperan penting antara lain dalam memberikan pengalaman yang kongkrit dan sesuai dengan tujuan belajar. misalnya tingkat pendidikan formal petani yang sangat bervariasi, keterbatasan sarana dan waktu belajar bagi petani. Penelitian yang dilaksanakan termasuk jenis penelitian deskriptif dengan metode survei yaitu suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu obyek, suatu set kondisi, suatu system pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai nfakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Populasi penelitian ini adalah anggota Gapoktan Salewatang yang berjumlah 380 orang di Desa Kalukuang Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar. Tata cara pengambilan sampel dilakukan sebagai berikut : Penentuan sampe (responden) dilakukan secara sample acak dengan mengambil 2 kelompok yaitu kelompok Berantas beranggotakan 25 orang dan kelompok Ingin Maju yang berjumlah 25 orang sehingga jumlah sampel secara keseluruhan berjumlah 50 orang. Peranan media elektronik terhadap tingkat adopsi inovasi petani padi sawah sangat berperan dimana media Pemutaran film terdapat 50 % responden pada kategori tinggi, media internet (media sosial) 50 % pada kategori sedang, media televisi 54 % pada kategori tinggi sedangkan media power point 56 % berada pada kategori sedang. Media elektronik yang paling efektif digunakan dalam kegiatan penyuluhan menurut responden adalah semua media elektronik sangat merespons tingkat adopsi inovasi, namun tingkat keefektifan tergantung dari tujuan penyuluhan yang akan dicapai dimana rata2 tingkat keefektifan 32,5 % tidak efektif, 44 % cukup efektif dan 23,5 % Efektif. Hubungan karakteristik petani terhadap tingkat adopsi inovasi petani padi sawah dengan menggunakan media Elektronik adalah pemutaran film dengan nilai korelasi 0,191 *, Media Internet 0,183*, media televisi 0,062 tidak berthubungan nyata dan power point nilai korelasi 0,058 artinya tidak juga berkorelasi nyata dengan tingkat adopsi inovasi dalam penerapan jajar Legowo.
Kegiatan kajian ini dilaksanakan di Kelurahan Tumampua Kecamatan Pangkajene Kabupaten Pangkep pada bulan Maret sampai April 2020 sedangkan kegiatan penyuluhan dilaksanakan di Kelurahan Tumampua Kecamatan Pangkajene Kabupaten Pangkep pada tanggal 21 April 2020. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui strategi pemberdayaan Kelompok Tani Benteng Utara II di Kelurahan Tumampua Kecamatan Pangkajene Kabupaten Pangkep dan untuk mengetahui pengetahuan, sikap, dan keterampilan petani tentang Strategi Pemberdayaan Kelompok Tani. Pengumpulan data kajian dilakukan dengan analisis SWOT, sedangkan data penyuluhan diperoleh dari pengumpulan data primer dilakukan dengan cara wawancara dengan petani secara langsung dengan menggunakan kuesioner. Penentuan sampel dengan metode purposive sampling dengan jumlah responden 25 orang. Metode kajian dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling, di kelompok Tani Benteng Utara II di Kelurahan Tumampua Kecamatan Pangkajene Kabupaten Pangkep. Hasil yang didapatkan berdasarkan hasil kuadran SWOT Pemberdayaan Kelompok Tani Benteng Utara II menunjukkan nilai x<0 yaitu 0,86 dan y>1,19. Hal ini berarti posisi strategi pemberdayaan kelompok tani Benteng utara II berada pada kuadran 1 dengan mendukung strategi growth, artinya dinas pertanian pangkep memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Perubahan pengetahuan responden meningkat dari 36,4% menjadi 78,6%, perubahan sikap dari 51,2% menjadi 83,4%, dan Keterampilan dari 43%, menjadi 79%, sehingga efektifitas penyuluhan mencapai 65,08%, berada pada tingkat cukup efektif.
Kajian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan berat badan ayam broiler dengan variasi suhu yang berbeda pada sistem pemeliharaan kandang closed house.Pengumpulan data kajian dilakukan dengan tabulasi data hasil pencatatan suhu dan penimbangan berat badan ayam, sedangkan data penyuluhan diperoleh dari pengumpulan data primer dilakukan dengan cara wawancara dengan peternak secara langsung dengan menggunakan kuesioner. Parameter yang diamati meliputi suhu kandang closed house (X) dan berat badan ayam (Y). Kajian ini diteliti mulai umur 12 hari sampai 21 hari dengan menggunkan 3 sekatan dan setiap sekatan berisi 5.000 ekor. Kajian ini dilakukan pengambilan data 3 kali sehari dengan dengan 10 sampel ayam per sekatan. Penelitian ini mencatat suhu setiap kandang dan menimbang berat badan ayam yang ada pada sekatan hingga mendapatkan 81 data. Data dianalisis menggunakan korelasi product moment pearson (X=Y). Hasil yang didapatkan bahwa sekatan 1 yang paling bagus pertumbuhan berat badan akhir (umur 21 hari) adalah 1,03 Kg/ekor ayam dengan suhu berkisar 25-290C. Hasil kajian menggunakan analisis korelasi product moment pearson antara suhu dengan berat badan ayam (Kg/Ekor) (r) adalah -0,594 ini menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang tinggi antara suhu dengan berat badan ayam (Kg/Ekor) karena nilai r negatif berarti semakin tinggi suhu maka semakin menurunkan berat badan ayam (Kg/Ekor). Pelaksanaan penyuluhan mendapatkan hasil perubahan pengetahuan responden 32,1% dan efektivitas penyuluhan mencapai 64,3% dengan demikian penyuluhan yang dilaksanakan cukup efektif.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.