Perkebunan kakao di Indonesia sebagian besar diusahakan oleh perkebunan rakyat. Terdapat beberapa pola tanam yang diusahakan petani dengan menggabungkan kakao dengan tanaman perkebunan lain. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Madiun, sebagai salah satu penghasil kakao dan pemasok ekspor kakao dari Jawa Timur. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan finansial usaha tani dari beberapa pola tanam kakao yang telah dibudidayakan masyarakat sejak lama sebagai dasar untuk pengembangan kakao lebih lanjut di Kab Madiun, serta menganalisis kemitraan yang terjalin antara petani kakao dengan perusahaan mitra yakni Gapoktan Guyub Santosa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola tanam monokultur dan multiple cropping semuanya layak secara finansial, tetapi monokultur kakao lebih layak jika dibandingkan dengan pola tanam campuran. Hubungan kemitraan antara petani kakao dengan Gapoktan saling menguntungkan, petani dapat menjual kakao dengan harga yang lebih tinggi, sedangkan Gapoktan mendapatkan pasokan kakao dengan kualitas yang baik. Kemitraan yang dijalankan digolongkan dalam bentuk pola dagang umum, antara petani dan mitra mengutamakan aspek pemasaran yakni melakukan pembelian dan penjualan.
Hydroponic provides solutions for cultivated agriculture on narrow land. It begins to be done by people of Tanjung Redeb that live in urban area to utilize land for mustard hydroponic farming. Mustard is chosen because it has a lot of enthusiasts and has high selling price. This research aimed to know the production cost, revenue, profit, and feasibility of hidroponic vegetable farming of mustard. This research was conducted in Tanjung Redeb Subregency, Berau Regency. This research took a sample of 15 respondents who actively work on hydroponic farming. The research results showed that the production cost incurred for hidroponic vegetable farming of mustard in a year with a frequency of 10 harvest was IDR116,990,975.00 or an average of IDR7,799,397.00 respondent-1. Hydroponic vegetable farming of mustard is profitable with value R/C ratio of 6.60 with the average revenue and profit in a year per respondent were IDR51,483,333.00 and IDR43,683,936.00, respectively.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.