Pelaksanaan pembelajaran yang cenderung monoton tanpa memperhatikan partisipasi aktif siswa menjadi salah satu penyebab rendahnya kemampuan berpikir kritis siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskirpsikan proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran project based learning serta mendeskripsikan peningkatan kemampuan berpikir kritis menggunakan model pembelajaran project based learning. Metode penelitian ini ialah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan desain penelitian model Kurt Lewin yang dilakukan sebanyak dua siklus. Penelitian ini terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Partisipan kelas III SD Negeri Rambay yang berjumlah 8 orang laki-laki dan 4 orang perempuan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan tes. Alat pengumpul data menggunakan lembar wawancara, lembar observasi serta soal tes tertulis.Teknik analisis data dilakukan secara kuantitatif deskrptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan aktivitas guru dan siswa selama dilakukan penelitian. Hal tersebut sejalan dengan nilai rata-rata kemampuan berpikir kritis yang mengalami peningkatan setelah diterapkan pembelajaran project based learning. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran project based learning dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa sekolah dasar.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) Implementasi program penguatan pendidikan karakter melalui budaya kelas di SDN 3 Sagaranten Kabupaten Sukabumi, 2) Faktor-faktor pendukung dan penghambat keberhasilan program penguatan pendidikan karakter melalui budaya kelas di SDN 3 Sagaranten Kabupaten Sukabumi. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan : Upaya implementasi program Penguatan Pendidikan Karakter berbasis Kelas di SDN 3 Sagaranten Kabupaten Sukabumi dilaksanakan dengan mengacu kedalam visi misi dan tujuan sekolah, tata tertib kelas, Rancangan Perencanaan Pembelajaran, Pengaturan Ruangan Kelas, Pengelolaan Kerja Peserta Didik, Pembiasaan sebelum dan sesudah pembelajaran. Dalam implementasinya memiliki factor pendukung dan penghambat. Faktor pendukung PPK diantaranya guru memiliki karakter yang patut dijadikan suri tauladan, sarana dan prasarana PPK di kelas yang memadai, kerjasama antara guru dengan guru dan kepala sekolah yang baik. Faktor penghambat PPK diantaranya peran orang tua siswa yang acuh tak acuh dengan program, beberapa guru belum memahami kurikulum 13, beberapa siswa kurang memiliki kedekatan dengan orangtua.
Penelitian yang dilakukan ini memiliki tujuan untuk membandingkan motivasi belajar siswa pada saat pembelajaran jarak jauh dan pembelajaran tatap muka terbatas yang menggunakan metode penelitian mix methods. Metode mix methods merupakan metode penelitian perpaduan antara metode penelitian kualitatif dan kuantitatif yang sudah sering dilakukan oleh banyak penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Leuweung Datar dengan kelas 6 yang berjumlah 46 orang pada semester genap 2021/2022. Teknik pengumpulan datanya menggunakan angket dan observasi. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data dengan uji Independent Sample T-Test dibantu dengan aplikasi SPSS dan deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini adalah nilai (t[90] = -0,846; p ,< 0,400). PTMT (M=112,48; SD=10,38) memiliki motivasi belajar yang lebih tinggi dibanding PJJ (M=110,72; SD=9,56). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran tatap muka terbatas dapat lebih memotivasi siswa daripada pembelajaran jarak jauh. Dengan demikian, pembelajaran tatap muka terbatas dapat lebih memotivasi belajar siswa dibandingkan pembelajaran jarak jauh di sekolah dasar.
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan proses penerapan pembelajaran menggunakan media big book sukuraga dan peningkatan kemampuan membaca pemahaman menggunakan media big book sukuraga di kelas III SDN Cibaregbeg. Penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian dilakukan pada siswa kelas III SDN Cibaregbeg Kabupaten Sukabumi yaitu 17 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan dengan total 35 siswa. Setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa penggunaan media big book sukuraga dapat meningkatkan pemahaman membaca siswa, yang dibuktikan dengan soal tes pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia sebelum menerapkan media big book sukuraga persentasenya masih rendah, yaitu 20%. Sementara itu, SDN Cibaregbeg mengalami peningkatan yang cukup signifikan di Kelas III setelah diterapkannya media big book sukugara. Pada siklus I persentase siswa 51%, sedangkan pada siklus II hasil belajar siswa meningkat lagi sebesar 83% siswa yang tuntas sebanyak 29 dari 35 siswa Kelas III SDN Cibaregbeg. Dengan demikian, pada siklus II pemahaman membaca siswa dianggap berhasil ketika mencapai KKM 70.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.