Tanda merupakan bahasa yang memiliki makna sesuai dengan kesepakatan atau hasil konstruksi sosial dan budaya. Iklan “Gojek mempersembahkan: Cerdikiawan” mencoba menyampaikan makna-makna tertentu dalam visualisasi, audio, narasi dan tagline. Menggunakan metode analisa semiotika Roland Barthes, penulis menemukan beberapa konstruksi makna Cerdikiawan yang terkandung dalam iklan berdurasi 60 detik ini. Iklan ini mengkonstruksikan “cerdikiawan” sebagai: (1) seseorang yang memiliki kemampuan atau pandai menggunakan alat-alat yang ada untuk menyelesaikan permasalahan; (2) kemampuan menggunakan alat yang murah untuk hasil yang maksimal; (3) keahlian menerobos segala rintangan dan banyak permasalahan dalam satu waktu dengan satu cara yang sederhana; (4) memiliki konsistensi dalam tindakan sehari-hari dan terus meningkat dari waktu ke waktu; (5) seseorang yang setia menggunakan aplikasi karya anak bangsa.
This study was conducted to describe the role of the National Library (Perpustakaan Nasional) in improving literacy culture during the Covid-19 pandemic through the analysis of the SWOT+PEST communication strategy. With the desk research analysis method, data and information from observational information sources from online media and books combined with a description of the SWOT+PEST analysis, it was found that libraries can be said to play an important role in increasing public information literacy. The achievement of a strong literacy democracy can lead to a stronger development of Indonesia.
Membangun kepercayaan ternyata bukanlah perkara mudah, berbagai tahapan membentuk karakteristik dari suatu brand (merek), perusahaan hingga segmen sasarannya itu yang akan menjadi fokus penelitian ini sehingga membangun brand trust kepada konsumen oleh Wedding organizer (WO) ini akan membuahkan hasil atau justru mendapatkan kehilangan kepercayaan. Tujuan Penelitian ini menganalisa Characteristic Brand, Company Charateristic dan Customer Characteristic Brand Wedding organizer di Era Konvergensi Media. Pendekatan penelitian kualitatif deskriptif dengan informan WO minimal 5 tahun lebih menggarap ratusan pernikahan bahkan lebih. Hasil penelitian memperlihatkan penggunaan media yang digunakan sesuai tren dan familiar oleh klien WO. Komponen membangun Brand Trust disatukan dalam informasi dan komunikasi yang mengeloborasi konsep 3C (Computing, Communication, Content). Kemudahan dengan aksesbilitas dan kurasi oleh pemegang konten akan lebih cepat penyebarannya ke target pasar. Informasi klarifikasi, persuasi sampai monitoring lebih mudah ditangani secara mandiri. Konten publikasi haruslah orisinil dari pembuatnya, dan disertai pendukung dari internal WO. Informasi di media menggunakan bahasa dan konteks yang sesuai dengan pasar. Berkomunikasi secara kontinu melihat aspek pendekatan secara persuasif melalui leader team yang berhubungan langsung dengan klien, disertai jaminan secara legal. Pemahaman mengenai WO pun ditanam dan dikomunikasikan secara baik, sehingga terjadinya peningkatan pengetahuan, interest, dan berujung pada keputusan serta rekomendasi.
Penelitian ini mengangkat isu androgini yang merupakan salah satu klasifikasi individu dengan orientasi peran gender: maskulin, feminin, androgini, dan undifferentiated-berbeda dengan lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT). Tujuan penelitian ini untuk menganalisa pengungkapan diri androgini di media sosial di mana identitas diri tidak hanya terbatas pada bagaimana seseorang mengungkapkan siapa dirinya, namun bergeser menjadi suatu upaya untuk mem”branding”kan diri, menjadi daya tarik atau daya jual seseorang dan sebagai cara berkomunikasi untuk tetap ada/ eksis/ survive. Penulis menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian multiliterasi-dari sejumlah buku, jurnal, teks symbol dan berbekal pemikiran kritis dan kolaboratif, menyimpulkan bahwa fashion menjadi bahasa komunikasi androgini dan pengungkapan diri dari sosok yang tidak biasa adalah personal branding yang kuat. Hal itu menjadi pengaruh (influence) bagi orang-orang yang mengikutinya di mana pengaruh tersebut adalah kekuatan politis untuk menerima keberadaan androgini, mengubah pemikiran dan mempengaruhi orang lain-khususnya remaja di era informatika.
Dunia pendidikan mengalami perubahan mengikuti era digital 4.0, termasuk dalam proses kegiatan belajar mengajar yang menerapkan metode berbasis digital, yaitu penggunaan teknologi informasi komunikasi di dalamnya. Penelitian ini bertujuan menggambarkan resiliensi guru binaan Yayasan Rumah Komunitas Kreatif (YRKK) dalam menggunakan aplikasi sekolah Enuma pada kegiatan belajar literasinya. Penelitian deskriptif kualitatif ini menunjukkan bahwa komunikasi pendidikan berbasis literasi digital membawa suasana belajar menyenangkan di kelas jika elemen dalam komunikasi pendidikan dapat berperan optimal. Komunikasi yang baik antara guru dan siswa dapat membantu perubahan pengetahuan yang diharapkan dan meminimalisir gangguan yang ada. Guru sebagai sentral dalam pendidikan anak usia dini perlu memiliki resiliensi dalam bentuk kemampuan beradaptasi dan keteguhan dalam situasi sulit atau dalam menghadapi tantangan dan gangguan, memiliki daya lenting untuk bangkit dari keterpurukan dan gaya hidup positif.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.