The purpose of this study is to analyze the effects of travel costs, travel time, relationship of travel costs to other tours, relationship of travel time to tourist attractions, income, perception of environmental amenities and quality of attractiveness (such as tourism facilities, arts, environmental concessions, and culinary) on number of visit to Situ Lengkong Tourism Object. This study is an associative research. The data used are primary and secondary data. The analytical method that used in this study is multiple regression with an approach of Travel Cost Method (TCM). Based on the multiple regression analysis of Situ Lengkong Tourism Object, it is obtained that: a) the duration of the trip has a negative effect on the number of Situ Lengkong Tourism Object; b) length of trip to other attractions (Karangkamulyan) has a positive effect on the number of visits to Situ Lengkong Tourism Object; c) the perception of the price of admission to another tourist attraction (Karangmulyan) has a negative effect on the number of visits to Situ Lengkong Tourism Object; d) perception of the facilities in Situ Lengkong Tourism Object positively influences the number of visits to Situ Lengkong Tourism Object; e) culinary perceptions at Situ Lengkong Tourism Object affect the number of Situ Lengkong Tourism Object visits.Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh biaya perjalanan, waktu tempuh, biaya perjalanan ke wisata lain, waktu tempuh ke tempat wisata, pendapatan, persepsi daya tarik amenitas dan kualitas lingkungan (seperti sarana wisata, kesenian, konsisi lingkungan, dan kuliner) terhadap jumlah kunjungan objek wisata Situ Lengkong. Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian asosiatif. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan regresi berganda dengan pendekatan Travel Cost Method (TCM). Berdasarkan analisis regresi berganda Objek Wisata Situ Lengkong, diperoleh hasil sebagai berikut: a) lama perjalanan berpengaruh negatif terhadap jumlah kunjungan Objek Wisata Situ Lengkong; b) lama perjalanan ke objek wisata lain (Karangkamulyan) berpengaruh positif terhadap jumlah kunjungan Objek Wisata Situ Lengkong; c) persepsi terhadap harga karcis masuk objek wisata lain (Karangmulyan) berpengaruh negatif terhadap jumlah kunjungan Objek Wisata Situ Lengkong; d) persepsi terhadap sarana di Objek Wisata Situ Lengkong berpengaruh positif terhadap jumlah kunjungan Objek Wisata Situ Lengkong; e) persepsi kuliner di Objek Wisata Situ Lengkong berpengaruh terhadap jumlah kunjungan Objek Wisata Situ Lengkong.
This study aims to determine the backward linkages and forward linkages between key sectors in Tasikmalaya Regency. The data used is the Table of Input Output (BPS) of Tasikmalaya Regency in 2012. The data analysis in this study uses standard deviation processed by Excel. This study uses several approaches, namely: backward linkage and direct backward spreads; direct and indirect total backward linkage; direct, indirect, and induced total backward linkage; forward linkage and direct forward spreads; direct and indirect total forward linkages; direct, indirect, and induced total forward linkages. Based on the results of the study, it was found that sector 3 (processing industry) is a key sector that is directly, indirectly, and affected, this sector asks for inputs in other sectors equally. Meanwhile, sector 6 (trade, hotels and restaurants) is a key sector because directly, indirectly, and affected, this sector demands output in other sectors equally.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterkaitan ke belakang dan keterkaitan ke depan antar sektor kunci di Kabupaten Tasikmalaya. Data yang digunakan adalah tabel Input Output (BPS) Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2012. Analisis data pada penelitian ini menggunakan standar deviasi yang diolah dengan Excel. Penelitian ini menggunakan beberapa pendekatan, yaitu: keterkaitan ke belakang dan penyebaran ke belakang langsung; keterkaitan ke belakang total langsung dan tidak langsung; keterkaitan ke belakang total langsung, tidak langsung, dan terimbas; keterkaitan ke depan dan penyebaran ke depan langsung; keterkaitan ke depan total langsung dan tidak langsung; keterkaitan ke depan total langsung, tidak langsung, dan terimbas. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh bahwa sektor 3 (industri pengolahan) adalah sektor kunci karena secara langsung, tidak langsung, dan terimbas, sektor ini meminta input atau faktor produksi pada sektor-sektor lain secara merata. Adapun sektor 6 (perdagangan, hotel dan restoran) adalah sektor kunci oleh karena secara langsung, tidak langsung, dan terimbas, sektor ini meminta output atau hasil produksi pada sektor-sektor lain secara merata.
The purpose of this study is to identify and estimate the benefits and losses experienced by the community; as well as providing alternative policy options that can increase the benefits and or reduce the losses from the existence of the Ciangir TPSA. The data used in this study are primary and secondary data. The analytical method used in this study is the Benefit Cost Ratio (BCR) method. The results showed that the existence of a final waste disposal site (TPSA) in Ciangir, Mugarsari Village, Tamansari Subdistrict, Tasikmalaya City had a positive (beneficial) and negative (harmful) impact on the surrounding community. The positive impact that is felt directly by the community around the Ciangir TPSA is the income obtained from the utilization of Ciangir TPSA waste. The negative impact of the existence of the Ciangir TPSA is the emergence of water and air pollution. This pollution will eventually lead to additional expenses for the community around TPSA Ciangir which includes health costs which are directly borne by the community around TPSA Ciangir. The result of the Benefit Cost Ratio (BCR) analysis of 7.65 indicates that the existence of TPSA Ciangir provides more direct benefits. This means that the direct income obtained is 7 times greater than the direct costs incurred with the existence of the Ciangir TPSA.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan mengestimasi manfaat dan kerugian yang dialami oleh masyarakat; serta memberikan alternatif pilihan kebijakan yang dapat meningkatkan manfaat dan atau mengurangi kerugian dari keberadaan TPSA Ciangir. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode Benefit Cost Ratio (BCR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan tempat pembuangan sampah akhir (TPSA) di Kampung Ciangir Desa Mugarsari Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya memberikan dampak positif (menguntungkan) dan dampak negatif (merugikan) bagi masyarakat sekitarnya. Dampak positif yang dirasakan langsung oleh masyarakat di sekitar TPSA Ciangir adalah penghasilan yang diperoleh dari pemanfaatan sampah TPSA Ciangir. Adapun dampak negatif keberadaan TPSA Ciangir yakni timbulnya pencemaran air dan udara. Pencemaran tersebut pada akhirnya akan menimbulkan biaya pengeluaran-pengeluaran tambahan bagi masyarakat di sekitar TPSA Ciangir yang mencakup biaya kesehatan yang secara langsung ditanggung oleh masyarakat di sekitar TPSA Ciangir. Hasil analisis Benefit Cost Ratio (BCR) yaitu sebesar 7,65 menunjukkan bahwa keberadaan TPSA Ciangir lebih memberikan manfaat secara langsung. Hal ini berarti bahwa pendapatan langsung yang diperoleh lebih besar 7 kali lipat daripada biaya langsung yang dikeluarkan dengan keberadaan TPSA Ciangir tersebut.
merupakan bentuk tri dharma perguruan tinggi yang harus dilakukan oleh setiap dosen, dalam upaya memberikan sumbangan ilmu kepada masyarakat. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang eduwisata dalam mendukung sentra budidaya lebah madu di Desa Margacinta. Sehingga diharapkan kegiatan eduwisata budidaya lebah madu ini menjadi wisata edukasi bagi masyarakat yang akan berkunjung ke Desa Margacinta. Selanjutnya dengan adanya kegiatan ini Desa Margacinta mampu meningkatkan pendapatan atau daya beli masyarakat. Metode pendekatan yang dilaksanakan adalah melakukan identifikasi permasalahan, analisis kebutuhan, melakukan penyuluhan atau sosialisasi dan membuat laporan. Target dari kegiatan adalah (1) Meningkatnya pemahaman masyarakat tentang pentingnya pembentukan eduwisata dalam mendukung pengembangan komunitas lebah madu di Desa Margacinta Kecamatan Cijulang Kabupaten Pangandaran; dan (2) Meningkatnya pengetahuan masyarakat dalam membentuk dan mengelola eduwisata dalam mendukung pengembangan sentra lebah madu
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.