Kondisi pandemi yang masih berlangsung hingga sekarang menyebabkan sekolah perlu berupaya keras dalam mengatur strategi pembelajaran. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah meningkatkan kualitas pembelajaran yang dilaksanakan secara Flipped Learning Model dengan berbagai platform e-leaning. Terdapat dua permasalahan utama yang akan diselesaikan melalui program ini, yaitu: 1) kualitas pembelajaran berbasis ICT yang masih rendah; 2) kurangnya pengetahuan guru mengenai model pembelajaran inovatif di era digital. Oleh karena itu, tujuan dari program ini adalah: 1) meningkatkan pengetahuan guru dalam penerapan model pembelajaran inovatif abad 21 yaitu pembelajaran digital dengan pembelajaran Flipped Learning Model dengan pendekatan STEM; 2) meningkatkan keterampilan guru dalam mengajar menggunakan pembelajaran digital Flipped Learning Model dengan Pendekatan STEM. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan melalui metode yang terdiri dari beberapa tahap mulai dari koordinasi, survei lapangan, persiapan pelatihan, pelaksanaan kegiatan, monitoring, dan evaluasi. Pelatihan dilaksanakan secara luring dan daring dengan memanfaatkan berbagai platform teknologi digital yaitu Open Learning, Youtube, PPT bernarasi, Bandicam, Camtasia Studio, Instagram, dan aplikasi editing video lainnya. Program ini dilaksanakan dengan melibatkan berbagai pihak, yaitu: Kepala Dikdasmen Kota Surakarta, Kepala SD Muhammadiyah 22 Sruni Surakarta, serta guru. Sejumlah 20 guru setuju dengan penerapan pendekatan STEM dengan Flipped Learning Model untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berpikir HOTS. Pendekatan STEM dan FLM dapat menjadi pembelajaran inovatif abad 21 yang mendorong siswa untuk menguasai keterampilan 4C (Critical Thinking, Creativity, Collaboration, dan Communication).

Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan metode drill (latihan) dalam pengajaran perbaikan pada anak diskalkulia. Penelitian ini menggunakan library research untuk pengumpulan datanya. Gangguan berhitung atau diskalkulia dalam penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa dari kelas bawah hingga kelas atas masih ditemukannya siswa yang mengalami gangguan berhitung. Dengan begitu perlu adanya solusi dalam peningkatan belajar untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam kemampuan berhitung. Dari hasil study literatur menunjukkan hasil metode drill dalam proses pembelajaran perubahan pada nilai siswa, selain itu metode drill juga berhasil meningkatkan keaktifan siswa di kelas. Pengajaran perbaikan dalam usaha membantu siswa yang mengalami gangguan berhitung untuk meningkatkan kemampuan mereka. Sehingga dalam implementasi pengajaran perbaikan dengan metode drill akan meningkatkan kemampuan siswa dalam berhitung dan akan mengurangi anak kesulitan berhitung (diskalkulia).

Abstrak: Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan metode drill (latihan) dalam pengajaran perbaikan pada anak diskalkulia. Penelitian ini menggunakan library research untuk pengumpulan datanya. Gangguan berhitung atau diskalkulia dalam penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa dari kelas bawah hingga kelas atas masih ditemukannya siswa yang mengalami gangguan berhitung. Dengan begitu perlu adanya solusi dalam peningkatan belajar untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam kemampuan berhitung. Dari hasil study literatur menunjukkan hasil metode drill dalam proses pembelajaran perubahan pada nilai siswa, selain itu metode drill juga berhasil meningkatkan keaktifan siswa di kelas. Pengajaran perbaikan dalam usaha membantu siswa yang mengalami gangguan berhitung untuk meningkatkan kemampuan mereka. Sehingga dalam implementasi pengajaran perbaikan dengan metode drill akan meningkatkan kemampuan siswa dalam berhitung dan akan mengurangi anak kesulitan berhitung (diskalkulia).     Abstract:  This study aims to determine the effectiveness of the drill method (exercise) in teaching improvement in dyscalculia children. This research uses library research for data collection. Counting disorders or dyscalculia in previous studies showed that from the lower grades to the upper grades, students with numeracy disorders were still found. Thus, there is a need for solutions in improving learning to improve students' ability to count. From the results of the literature study, the results of the drill method in the learning process changed students' grades, besides that the drill method also succeeded in increasing student activity in the classroom. Corrective teaching in an effort to help students with numeracy disorders to improve their abilities. So that the implementation of improved teaching with the drill method will improve students' ability to count and will reduce children's difficulty in counting (dyscalculia).

The 2013 curriculum is oriented towards producing quality students who are rooted in the nation's culture and are developed based on a global perspective. The process of making alcoholic beverages, is one example of integration elements of natural science and local wisdom as a form of cultural preservation. However the school still have lack of references and sensitivity to efforts to explore the local wisdom activities of the community, especially in the alcohol-making process.  This research aims to analyse the ethno science study on the alcohol-making process in natural science learning in elementary schools. This study used a qualitative approach and is included in the ethno science research type. The data source in this study was determined through a purposive sampling technique, with two alcohol makers as the subjects. These research’s objects consisted of the alcohol-making process and ethnoscience studies in alcohol making process in natural science learning in elementary schools, which were obtained through interviews, observations, and documentation. The analysis technique employed was the Miles and Huberman model (data reduction, presentation, and verification). The results uncovered that the alcohol-making process it is associated with natural science learning materials in elementary schools, it relates to phase transition, convection (heat transfer), conductors, and energy sources.