This study aims to determine the extent of the role of the family welfare empowerment program (PKK) in increasing women's empowerment in Telaga District. This research is a qualitative research with data collection method through interviews and documentation. The research results obtained that the implementation of the PKK program has provided many benefits in empowering women, especially in the village. The success was obtained thanks to government support at the sub-district level and also for direct coaching by the Gorontalo Regency PKK management to sub-district and village PKK. The PKK program is also not fully implemented. The main obstacles faced are the low capacity of the community, especially women, and the lack of mastery of technology. For this reason, active participation and full support from the government are needed in the development and maximization of the PKK program. Penelitian ini bertujuan mengetahui sejauhmana peran program pemberdayaan kesejahteraan keluarga (PKK) dalam meningkatkan pemberdayaan perempuan di Kecamatan Telaga. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode pengumpulan data melalui wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian yang diperoleh bahwa pelaksanaan program PKK telah banyak memberikan manfaat dalam pemberdayaan perempuan khususnya di Desa. Keberhasilan diperoleh berkat adanya dukungan pemerintah di tingkat kecamatan dan juga atas pembinaan langsung oleh pengurus PKK Kabupaten Gorontalo kepada PKK kecamatan hingga desa. Program PKK juga belum sepenuhnya dilaksanakan secara maksimal. Hambatan utama yang dihadapi adalah masih rendahnya kapasitas masyarakat khususnya perempuan serta masih minimnya penguasaan terhadap teknologi. Untuk itu diperlukan partisipasi aktif dan dukungan penuh dari pemerintah dalam pengembangan dan maksimalisasi program PKK.
This study seeks to propose a plan for sustainable development in the management of the Olele Marine Park area as an educational-tourism area based on community empowerment. Qualitative research methods with data collection techniques through surveys, interviews and focus group discussions. The results of the study explain the potential for the development of marine tourism in Olele Marine Park, Bone Bolango Regency. Olele as one local sea park has a very large tourism potential if viewed from its diversity of marine life. As for the obstacles are the low quality of the management of the tourism sector management both in terms of infrastructure and human resource capacity. In addition there has been no synchronization between the roles of the government, the private sector and the citizens of Olele Village, so that the development of a sustainable tourism sector cannot yet be achieved. Olele Beach, in fact, does not provide large economic benefits to the residents of Olele Village. The competition of tourism service providers has made Olele Village residents unable to reap profits and advantages from tourism sector. Keywords: marine tourism, Olele marine park, community empowerment.
The purpose of this study was to analyze the capacity building of food-based SMEs through the incubator business model. The research method used is a qualitative method. Data collection was carried out through interviews, discussions and literature reviews. Furthermore, the collected data will be analyzed with the strengths, weaknesses, opportunities and challenges of developing an incubator business model for food-based SMEs in Gorontalo District. From this research it can be found that Gorontalo District has enormous food potential which should be accompanied by development of the downstream sector through food-based SMEs. The incubator business model with the Out Wall concept is an effective model that can be used to increase the capacity of food-based SMEs in Gorontalo District. Through this model, SMEs will receive incubation services at their respective locations which include 7S (space, shared office facilities, services, support, skills decelopment, seed capital and synergy). This incubation model is designed so that food-based SMEs will be able to map their potential and develop businesses which in turn will have a positive impact on regional economic development. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji mengenai peningkatan kapasitas UKM berbasis makanan melalui pengembangan model inkubator bisnis. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, diskusi dan kajian pustaka. Selanjutnya, data yang terkumpul akan dianalisis dengan menelusuri keunggulan, kelemahan, peluang dan tantangan pengembangan model inkubator bisnis untuk UKM berbasis makanan di Kabupaten Gorontalo. Dari penelitian ini dapat diperoleh bahwa Kabupaten Gorontalo memiliki potensi pangan yang sangat besar yang sepatutnya diiringi dengan pengembangan sektor hilir melalui UKM berbasis makanan. Model inkubator bisnis dengan konsep Out Wall merupakan salah satu model efektif yang dapat digunakan untuk meningkatkan kapasitas UKM berbasis bahan pangan di Kabupaten Gorontalo. Melalui model ini, UKM akan memperoleh layanan inkubasi di lokasinya masing-masing yang mencakup 7 S (space, shared office facilities, service, support, skill decelopment, seed capital dan sinergy). Model inkubasi ini dirancang agar UKM berbasis makanan akan mampu memetakan potensi dan mengembangkan bisnis yang selanjutnya akan berdampak positif bagi pengembangan ekonomi daerah.
Masyarakat desa pada kenyataannya merupakan ujung tombak dari pembangunan nasional. Pembangunan masyarakat pedesaan merupakan bagian penting dari perwujudan pembangunan otonomi daerah dalam rangka pemerataan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah adalah meningkatkan keikutsertaan masyarakat desa dengan membuat program-program nasional yang salah satunya adalah program pemberdayaan masayarakat desa.Seperti yang kita ketahui, masayarakat pedesaan adalah masyarakat yang identik dengan kemisikinan dan keterletarbelakangan padahal tidak sedikit potensi yang dimiliki oleh masyarakat desa. Upaya penanggulangan kemiskinan yang paling strategis dalam era otonomi daerah dapat dirumuskan dengan memberikan masyarakat desa terutama yang berada dibawah garis kemiskinan untuk berpartisipasi aktif dalam komunitas-komunitas pemberdayaan. Dalam ha ini diperlukan pengkajian yang komprehensif mengenai potensi yang dimiliki oleh suatu desa dan metode pemberdayaan komunitas yang akan dilakukan. Input yang berasal dari luar yang masuk dalam proses pemberdayaan harus mengacu sepenuhnya pada kebutuhan dan desain aksi yang dibuat oleh masyarakat desa itu sendiri bersama komunitasnya melalui proses dialog yang produktif agar sesuai dengan konteks setempat. Artinya program pemberdayaan masyarakat desa adalah program yang sangat mementingkan kebutuhan masyarakat pedesaan. Untuk itu penelitian ini akan mencoba mengkaji dan merumuskan suatu model pengembangan komunitas yang akan menjadi stimulan dalam pengembangan kapasitas dan pemberdayaan masyarakat desa.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.