It is known that the 'electronic structure of atoms' in material physics is microscopic. This atomic structure has an abstract and complicated concept, therefore good analogy skills are needed to study comprehensively. This research develops a free analogy-based material physics module to supply analogy skills to prospective physics teacher students. Module development uses the 4D model namely Define, Design, Development and Disseminate. The feasibility aspects are required based on the presentation, content, and grammar. Data obtained from expert assessment and trials using questionnaires, interviews, and tests. Increased student analogy skills were analyzed using normalized N-gain. The results obtained are: (1) the characteristics of the module that has learning steps such as teaching with analogy models, namely: introducing the concept of targets, reviewing the concept of analogies, identifying the relevant nature of targets and analogies, mapping analogies with targets, identifying analogies that are not relevant to targets, and make conclusions, (2) module quality on atomic electronic structure material developed is categorized as feasible, (3) modules are proven to increase mastery of the concept of atomic electronic structure (N-gain = 54%) and analytical skills prospective teachers physics (N-gain = 56%). The development of physics modules based on free analogies can be applied to other learning, such as biology, chemistry, and mathematics to explain abstract material.
<p>Karakteristik ilmu fisika adalah ilmu yang di dalamnya terdapat prinsip, hukum, dan konsep. Proses untuk mendapatkan prinsip, hukum, dan konsep diperlukan metode ilmiah. Pengembangan bahan ajar yang relevan berdasarkan metode ilmiah diperlukan agar pembelajaran menjadi lebih bermakna sehingga dapat memaksimalkan hasil belajar. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mendeskripsikan cara penyusunan modul fisika melalui pendekatan keterampilan proses sains hasil pengembangan 2) menganalisis kelayakan modul fisika melalui pendekatan keterampilan proses sains yang dikembangkan 3) efektivitas modul fisika dengan pendekatan keterampilan proses sains untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dan hasil belajar siswa kelas X SMA. Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (<em>Research and Development)</em> termodifikasi dari Thiagarajan (1974), Pengembangan dilakukan dengan mengacu pada model 4-D dengan tahapan <em>Define, Design, Develop, </em>dan <em>Disseminate</em>. Instrumen yang digunakan adalah angket, lembar observasi, dan tes. Uji lapangan operasional menggunakan <em>one group pretest-posttest design</em>. Analisis data yang digunakan pada tahap <em>define</em> adalah analisis data deskriptif, pada tahap <em>design</em> dengan analisis KD, pada tahap <em>develop</em> untuk data hasil validasi modul menggunakan nilai <em>cut off</em> yang dikonversi menjadi kategori kualitas dengan pedoman skor skala 4 dan data kemampuan berpikir kreatif (hasil belajar kognitif) menggunakan uji t berpasangan dan dihitung dengan <em>n-gain </em>ternormalisasi, dan pada tahap <em>disseminate </em>menggunakan nilai <em>cut off</em> yang dikonversi menjadi kategori kualitas dengan pedoman skor skala 4. Berdasarkan analisa data diperoleh hasil penelitian dan pengembangan sebagai berikut: 1) modul Pembelajaran fisika dengan pendekatan keterampilan proses sains pada materi listrik dinamis dikembangkan berdasarkan komponen pembelajaran melalui pendekatan keterampilan proses sains dengan format kriteria modul yang diadaptasi dari pendapat Vembriarto dan merujuk pada standar yang telah ditetapkan BSNP tentang standar pengembangan modul dan buku teks pelajaran dengan model pengembangan modul menggunakan model 4-D meliputi <em>define, design, develop, and disseminate</em>, 2) kelayakan modul fisika dengan pendekatan keterampilan proses sains setelah dilakukan uji coba produk awal, uji coba lapangan terbatas, uji lapangan operasional, dan diseminasi didapatkan rata-rata persentase sebesar 77,87% yang dikategorikan “Baik”, 3) efektivitas modul fisika dengan pendekatan keterampilan proses sains pada materi listrik dinamis dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif (hasil belajar kognitif) siswa dengan nilai <em>N-Gain </em>sebesar 0,7 dikategorikan “Sedang”.</p>
Berdasarkan hasil pengamatan di kelas yang telah dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung banyak siswa yang mengobrol sendiri, tidak memperhatikan penjelasan guru pada saat pelajaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan antara Motivasi Belajar dan Minat Baca Siswa dengan Hasil Belajar Fisika Siswa SMP PGRI 2 Sekampung semester genap tahun pelajaran 2020/2021. Jenis penelitian ini adalah Korelasi dengan subjek penelitian adalah siswa kelas VIIIc SMP PGRI 2 Sekampung yang terdiri dari 36 siswa sebagai sampel. Rancangan penelitian yang telah dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian yang bersifat kuantitatif. Hasil penelitian tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar siswa dan minat baca siswa dengan hasil belajar fisika siswa. Hal ini terlihat pada fhit > fdaf bernilai positif artinya motivasi belajar dan minat baca siswa sebesar 33,3% dalam meningkatkan hasil belajar fisika siswa.
Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan tingkat keberhasilan belajar fisika ditinjau dari kecerdasan emosional, kontribusi kecerdasan emosional terhadap hasil belajar, kesesuaian hasil belajar dengan tingkat kecerdasan emosional, pola dukungan subvariabel kecerdasan emosional yang terbentuk pada variasi kategori hasil belajar. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Negeri 2 Sekampung, sampel diambil 20% dari populasi atau sebanyak 35 siswa. Data diperoleh melalui metode tes dan angket kecerdasan emosional. Kesimpulan: (1) Siswa yang memiliki kecerdasan emosional tinggi maka tingkat keberhasilan belajar paling besar, (2) kontribusi kecerdasan emosional terhadap hasil belajar sangat besar, (3) hasil belajar sesuai dengan kecerdasan emosional, (4) pola dukungan subvariabel kecerdasan emosional pada hasil belajar tinggi, yaitu siswa memiliki kesadaran diri, pengaturan diri, turut merasakan (empati), dan keterampilan sosial tinggi, pola dukungan subvariabel kecerdasan emosional pada hasil belajar sedang, yaitu siswa memiliki kesadaran diri, pengaturan diri, turut merasakan (empati), dan keterampilan sosial sedang, pola dukungan subvariabel kecerdasan emosional pada hasil belajar rendah, yaitu siswa memiliki kesadaran diri, pengaturan diri, turut merasakan (empati), dan keterampilan sosial rendah. Subvariabel kecerdasan emosional yang dominan mendukung hasil belajar adalah turut merasakan (empati).Abstract: The purpose of this study was to describe the success rate to learn physics in terms of emotional intelligence, emotional intelligence contribute to learning outcomes, learning outcomes conformity with the level of emotional intelligence, emotional intelligence subvariabel support pattern formed on the variation of categories of learning outcomes. The population in this study were all students of SMA Negeri 2 Sekampung, samples taken 20% of the population, or as many as 35 students. Data obtained through the method of emotional intelligence tests and questionnaires. Conclusions: (1) Students who have high emotional intelligence the greatest learning success rate, (2) contribution of emotional intelligence to the learning outcomes is very large, (3) learning outcomes in accordance with emotional intelligence, (4) a pattern of emotional intelligence subvariabel support the results higher learning, the students' self-awareness, self-regulation, also feel (empathy), and high social skills, emotional intelligence subvariabel patterns support the learning outcomes were, the students have self-awareness, self-regulation, also feel (empathy), and skills social being, patterns support emotional intelligence subvariabel low learning outcomes, the students have self-awareness, self-regulation, also feel (empathy), and low social skills. Subvariabel emotional intelligence is the dominant support learning outcomes also feel (empathy).
Artikel ini bertujuan untuk mengkaji pemanfaatan media penbelajaran ular tangga dalam pembelajaran literasi materi keanekaragaman budaya kelas IV.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.