Kematangan karier adalah kemampuan untuk merencanakan, memilih, dan mempertimbangkan karier yang diinginkan selama menjalani tahap-tahap perkembangan karier. Kematangan karier merupakan hal penting dalam diri remaja karena merupakan gambaran mengenai kesiapan remaja menjalani tahap perkembangan karier selanjutnya setelah menyelesaikan jenjang pendidikannya di perguruan tinggi. Kematangan karier dipengaruhi oleh gambaran dalam diri yang terbentuk dalam diri remaja serta keyakinan remaja bahwa dirinya mampu untuk mempersiapkan karier yang sesuai dengan potensinya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran konsep diri dan efikasi diri terhadap kematangan karier mahasiswa yang berada dalam tahap perkembangan remaja akhir. Subyek penelitian ini berjumlah 125 mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana yang terpilih melalui random cluster sampling satu tahap. Alat ukur penelitian yang digunakan adalah skala konsep diri, skala efikasi diri, dan skala kematangan karier. Hasil dari uji analisis regresi ganda menunjukkan nilai R=0,536 dan R2=0,287 sehingga dapat disimpulkan bahwa konsep diri dan efikasi diri bersama-sama berperan sebesar 28,7% terhadap kematangan karier. Koefisien beta terstandarisasi dari konsep diri menujukkan nilai 0,339 dan taraf signifikansi konsep diri 0,000 (p < 0,05) menunjukkan bahwa konsep diri berpengaruh terhadap kematangan karier. Koefisien beta terstandarisasi dari efikasi diri menujukkan nilai 0,288 dan taraf signifikansi efikasi diri 0,001 (p < 0,05) menunjukkan bahwa efikasi diri berpengaruh terhadap kematangan karier. Kata kunci: konsep diri, efikasi diri, kematangan karier, mahasiswa, remaja
Depresi adalah gangguan psikologis yang rentan dialami oleh sebagian orang, termasuk pada orang dewasa yang memiliki gejala autistik. Secara umum, depresi dapat muncul akibat berbagai pikiran negatif yang saling berpengaruh dengan perasaan dan perilaku seseorang. Salah satu pencetus munculnya depresi pada dewasa autistik adalah pikiran yang negatif mengenai disabilitas yang dimiliki, sehingga membuat dewasa autistik menjadi lebih menarik diri dan merasa rendah diri. Cognitive behavior therapy atau CBT merupakan intervensi psikologis yang banyak diterapkan untuk menangani gejala depresi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan deskripsi mengenai efektivitas penerapan CBT untuk menangani depresi pada dewasa autistik. Penelitian ini menggunakan metode systematic literature review (SLR) untuk meninjau literatur berupa artikel penelitian mengenai penanganan depresi pada dewasa autistik dengan CBT. Hasil analisis menunjukkan bahwa CBT cukup efektif untuk menangani keluhan depresi pada dewasa autistik, terutama jika menggunakan modifikasi pada metode CBT yang diberikan serta mempertimbangkan lamanya intervensi yang dijalankan. Keterbatasan penelitian ini yaitu terbatas jumlah literatur yang ditinjau dan belum dapat menjangkau penelitian lain yang relevan dengan tujuan penelitian.
Communication is a process of delivering and receiving messages. Communication problem can arise between adults and adolescents in a foster house. This study aims to determine the effect of communication training to increase educators’ communication skill in a foster house. This study used pre-experimental design method with one group pretest-posttest design where only one group given treatment. The research sample was 7 educators who interacts with adolescents in a foster house in Bali. Measurements use observation based indikator for communication aspects of DeVito (2016) and interview to evaluate and follow up after the communcation training ended. The training was given for 2 days. Data was analyzed using Wilcoxon signed rank test. The results show that communication training is effective to increasing communication skill of foster house’s educators.
This study aims to determine whether there are differences in academic achievement of students who come from Surabaya with students who come from outside Surabaya when viewed from the adjustment of the student. This study was conducted on 51 subjects. The measuring instrument used is a self-adjustment questionnaire developed by Semaraputri based on Schneiders theory of 30 items with alpha cronbach reliability of 0.843. The statistical analysis used is two way Anova. The significance of regional origin variable is 0.932, meaning the regional origin variable cannot distinguish student academic achievement. The significance of self-adjustment variable is 0.575, meaning that self-adjustment variable cannot distinguish student academic achievement. The significance of the interaction of both variable is 0.256, meaning there is no correlation between both variables to student academic achievement.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.