Garam merupakan salah satu komoditas yang strategis karena sangat dibutuhkan oleh orang banyak. Peningkatan kebutuhan terhadap garam di Indonesia semakin meningkat berbanding lurus dengan meningkatnya jumlah penduduk dan jumlah industri besar pengolahan garam di Indonesia. Terjadinya impor garam karena peningkatan kebutuhan dan kegunaan garam pada industri dan rumah tangga. Salah satu kota/kabupaten yang menjadi sentra penghasil garam kedua setelah Cirebon adalah Kabupaten Indramayu. Kabupaten ini mampu mensuplai kebutuhan garam nasional. Perancangan alat bantu pengerik garam yang diperuntukkan untuk petani garam di Kabupaten Indramayu diharapkan mampu menggantikan alat konvensional yang saat ini sering digunakan digunakan petani garam. Sistem kerja alat ini adalah dengan menggunakan mekanisme roda gigi payung dan lurus sehingga mampu secara axial memutar alat pengerik yang dirancang seperti sikat. Berdasarkan hasil perhitungan, roda gigi yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan alat bantu ini adalah roda gigi dengan modul 2, jumlah roda gigi 20 dengan ketebalan roda gigi adalah 40 mm. Tenaga dan beban yang dikeluarkan oleh petani bisa berkurang hingga 50% dari alat konvensional yang biasa digunakan saat ini. Analisis kekuatan dan safety factor terhadap alat ini telah dilakukan menggunakan FEA (Finite Element Analysis) dengan bantuan software solidworks. Hasil analisis menunjukkan bahwa roda gigi payung yang digunakan cukup kuat untuk mengerik garam untuk kedalaman 50 mm.
<p>This Writing is a conclucion of research, that was conducted in Palopo.<br />This study aims to describe the model of settlement and its implication to<br />social relationship. Data was collected using interview, observation,<br />and documentation. Data was analized using qualitative method.<br />This study indicates that model of social settlement at Palopo is segregated<br />pluralism, based on social stratification, etnic, and occupation.<br />This implicates to social problem, such as social distance, social distortion,<br />drugs, and prostitution</p>
Ditjen Pendidikan Islam mengarahkan kebijakan perluasan dan pemerataan Akses Pendidikan 2004- 2009 pada upaya perluasan daya tampung satuan Pendidikan Islam dengan mengacu kepada skala prioritas nasional dengan memberikan kesempatan yang sama bagi seluruh peserta didik dari berbagai golongan masyarakat yang berbeda. Tujuan penelitian untuk mengatahui tingkat implementasi kebijakan Perluasan dan Pemerataan Akses Pendidikan Agama Islam di Kabupaten Sorong dan peningkatan daya tampung madarasah setelah impelementasi kebijakan tersebut. Hasil penelitian ini menemukan bahwa satuan pendidikan agama Islam telah tersentuh program perluasan dan pemerataan akses pendidikan agama Islam, namun tingkat ketersentuhan itu tampak belum menyeluruh, demikian halnya pada kebijakan peningkatan kesejahteraan guru dan bantuan beasiswa bagi siswa. Penentuan satuan pendidikan yang menjadi sasaran program perluasan dan pemerataan akses pendidikan agama yang mempertimbangkan secara proporsional antara satuan pendidikan umum dan satuan pendidikan agama.
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat integritas siswa SLTA di 12 provinsi Kawasan Timur Indonesia dalam empat dimensi, yaitu kejujuran, tanggung jawab, toleransi, dan cinta tanah air. Tujuan yang lain adalah menemukan faktor lingkungan mempengaruhi tingkat integritas secara signifikan. Faktor lingkungan yang dimaksud terdiri atas tiga dimensi, yaitu lingkungan sekolah, keluarga dan tempat tinggal. Analisis persentase skor riil dari skor ideal dipergunakan untuk mengetahui tingkat integritas, dan analisis korelasi Pearson Product Moment dipergunakan untuk mengetahui tingkat kekuatan pengaruh dan tingkat signifikansi variabel lingkungan mempengaruhi variabel integritas. Ditemukan bahwa tingkat integritas siswa SLTA tergolong kategori sangat tinggi. Tiga dari dimensi yang diukur menggambarkan kategori sangat tinggi dan satu dimensi yang menggambarkan kategori tinggi. Ketiga dimensi yang tergolong kategori sangat tinggi adalah kejujuran, toleransi, dan cinta tanah air, sedangkan dimensi tingkat tanggung jawab siswa tergolong kategori tinggi. Dominan dimensi lingkungan berpengaruh signifikan terhadap dominan dimensi integritas. Hanya empat jenis analisis dari sejumlah 12 jenis analisis dalam penelitian ini tergolong memiliki tingkat korelasi yang tidak signifikan. Keempat jenis analisis itu adalah: Lingkungan Sekolah (X1) terhadap Toleransi (Y3); Lingkungan Tempat Tinggal (X3) terhadap Kejujuran (Y1), Tanggung jawab (Y2), dan Toleransi (Y3).
Guru non-PNS sejatinya mendapat pemberdayaan yang sama dengan guru PNS, karena perekrutan guru non-PNS dibutuhkan untuk menanggulangi kekurangan guru PNS. Penelitian deskriptif kualitatif ini mengungkap realitas pemberdayaan guru non-PNS dalam tiga aspek, yaitu pembentukan iklim kerja, peningkatan kompetensi, dan jaminan kesejahteraan. Penelitian menemukan bahwa guru non-PNS mendapatkan peluang yang sama dengan guru PNS dalam melaksanakan tugas dan mengembangkan diri; meningkatkan kompetensi secara mandiri atau bersama dengan guru PNS, dan keragaman tingkat kesejahteraan. Penelitian merekomendasikan, bahwa kajian pengembangan diperlukan untuk menyusun stratifikasi kompetensi guru non- PNS yang berimplikasi pada besaran nominal gaji, demikian halnya dengan jaminan keselamatan kerja dan kesehatan.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.