Pangandaran Regency is located in the Province of West Java and consists of the subdistricts of Parigi, Cijulang, Cimerak, Cigugur, Langkaplancar, Mangunjaya, Padaherang, Kalipucang, Pangandaran, and Sidamulih. The capital of Pangandaran Regency is located in Parigi Sub-District. The rapid growth in the area has resulted in increased water demands, which in turn has resulted in an imbalance between water availability and water needs. To restore the function of recharge areas, Pangandaran Reservoir was built in order to conserve water. In addition to its function to recharge, the reservoir can be used as a source of raw water supply for Pangandaran Regency. In its operation, the water collected in the reservoir must be used optimally to meet the needs of various sectors. To achieve this goal, a study of reservoir operations is needed. This study of reservoir operations includes analysis of rainfall, analysis of water availability using the F.J. Mock method and NRECA, analysis of reliable discharge, and analysis of needs for various needs such as irrigation and drinking water for the people. By using water equilibrium as well as minimum and maximum storage limits (effective storage), the fulfilment of water needs for domestic, municipal, and irrigation or industrial use can be known.
Drainase mempunyai arti mengalirkan, menguras, membuang, atau mengalihkan air. Secara umum, drainase didefinisikan sebagai serangkaian bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi dan/atau membuang kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan, sehingga lahan dapat difungsikan secara optimal. Drainase juga diartikan sebagai usaha untuk mengontrol kualitas air tanah dalam kaitannya dengan sanitasi. Dalam perencanaan saluran drainase harus memperhatikan tata guna lahan daerah tangkapan air saluran drainase yang bertujuan menjaga ruas jalan tetap kering walaupun terjadi kelebihan air, sehingga air permukaan tetap terkontrol dan tidak mengganggu pengguna jalan.Fly over Cikarang adalah jembatan yang berada di ruas jalan provinsi yang menghubungkan desa Mekar Mukti di Kecamatan Cikarang Utara dan desa Cibarusah Kecamatan Cibarusah Kabupaten Bekasi, berada pada koordinat 107,14373° BT 6,30992° LS - 107,14735° BT 6,31386° LS sepanjang 250,00 m. Pada musim penghujan, dibawah fly over sering terdapat genangan akibat air hujan yang tidak mengalir sehingga mengakibatkan kerusakan baik pada permukaan jalan maupun trotoar. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah eksperimen laboratorium yang dilakukan dengan mengadakan pemodelan terhadap objek penelitian. Eksperimen laboratorium menurut Moh Nasir (1988), adalah observasi dibawah kondisi buatan (artifical condition), yang kondisinya dapat diatur dan dibuat oleh peneliti.
Embung adalah suatu bangunan konservasi air yang berbentuk kolam yang digunakan untuk menampung air hujan dan air limpasan sekitar untuk keperluan cadangan air pada saat musim kemarau. Tetapi embung dapat juga dikembangkan sebagai sarana kolam retensi untuk pengendalian banjir dalam skala kecil, diharapkan air hujan yang jatuh dikawasan pemukiman tersebut dapat ditampung di embung ini, sehingga kawasan ini dapat disebut sebagai kawasan zero runoff, dimana tidak terdapat limpasan air yang keluar ke hilir dari kawasan ini. DAS Cipamokolan bagian hulu tergolong tidak sering banjir, tetapi kejadian luar biasa terjadi pada bulan Maret 2018, dimana pada saat itu terjadi banjir bandang beserta lumpur yang menerjang pemukiman. DAS Cipamokolan sampai dengan titik tinjau ini luas DASnya sebesar 6,705 km2, berdasarkan analisa frekuensi curah hujan rencana adalah 10 tahunan sebesar 129,7 mm dengan debit puncak banjir sebesar 32,084 m3/det, Rencana pengendalian banjir Cipamokolan ini adalah dengan membuat embung di hulu sehingga limpasan air ke arah hilir dapat dikurangi. Dan analisa reduksi banjir dihitung dengan menggunakan penelusuran banjir melalui embung/waduk dengan menggunakan software HECHMS 3.5. dan dapat mereduksi puncak debit banjir sebesar 7,60% sampai 34,76% dari debit puncak kondisi eksisting. Kapasitas alur sungai Cipamokolan di ruas ini adalah sebesar 28,681 m3/det. Dengan kapasitas sebesar ini, maka kondisi dengan adanya embung ini akan dapat menampung debit dengan kala ulang 10 tahun, dimana dengan adanya embung maka debit puncak banjir dari sebesar 32,084 m3/det dapat menjadi sebesar 24,441 m3/det. Sehingga dapat dikatakan bahwa dengan adanya embung ini kondisi zero run off masih belum bisa dicapai, tetapi debit puncak banjir dapat tereduksi, sehingga diharapkan dapat mengurangi dampak banjir yang mungkin terjadi.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.