Karakteristik konsentrasi timbel (Pb) dalam daun 3 (tiga) jenis pohon di sekitar pabrik peleburan aki bekas di Tangerang dan Bekasi Characteristics of lead (Pb) concentration in leaves of three tree species around used battery smelters in Tangerang and Bekasi
Logam Timbel (Pb) merupakan salah satu logam berat yang dimanfaatkan secara luas dalam industri aki. Aki timbel yang sudah tidak terpakai masih memiliki nilai ekonomis lewat proses peleburan (smelting), namun logam timbel memiliki efek negatif terhadap kesehatan. Paparan timbel dalam darah (BLL/ Blood Lead Level) khususnya pada anak-anak dapat mengakibatkan penurunan tingkat kecerdasan, masalah kesehatan, bahkan berdampak sosial. Untuk mengetahui tingkat pajanan timbel yang dihasilkan pabrik peleburan aki bekas di Kabupaten Tangerang dan Kabupaten Lamongan, dilakukan pengukuran kadar timbel dalam darah siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) Baitussa'adah dan SDN Bulu Tengger yang terletak di sekitar pabrik tersebut. Pengukuran konsentrasi timbel dalam darah dilakukan dengan menggunakan Lead Care Portable Analyzer. Telah diperoleh rata-rata konsentrasi timbel dalam darah anak-anak MI Baitussa'adah mencapai 32,0 µg/dL, dengan konsentrasi minimum 15,5 µg/dL, konsentrasi maksimum tidak dapat dipastikan karena melampaui batas maksimum deteksi alat (65 µg/dL). Dari 69 sampel darah anak-anak SDN Bulu Tengger, diketahui rata-rata konsentrasi timbel dalam darah mencapai 11,8 µg/dL, dengan konsentrasi minimum 5 µg/dL, dan konsentrasi maksimum 30,8 µg/dL. Nilai tersebut jauh di atas nilai rujukan WHO tahun 1991 dan The Centers for Disease Control and Prevention's (CDC) tahun 2012. Hal ini menunjukkan pajanan timbel dari pabrik peleburan aki bekas sudah sangat membahayakan dan mengancam kesehatan masyarakat sekitar khususnya anak-anak usia sekolah.
ABSTRAKKeberadaan Penambangan Emas Sekala Kecil (PESK) memberikan dampak positif terhadap perkembangan ekonomi mikro, tetapi PESK menghasilkan dampak lingkungan dan kesehatan lainnya yang merugikan. Sejumlah penelitian telah melaporkan kontribusi PESK terhadap degradasi lahan, polusi air dan polusi tanah. Toksisitas Merkuri dalam kegiatan PESK menjadi perhatian khusus, terutama implikasi klinisnya pada kesehatan manusia. Sejak tahun 2011, kegiatan PESK di Gunung Botak, Kabupaten Buru Maluku dilaporkan menggunakan merkuri dalam pengolahannya. Hasil kajian menunjukkan kasus pencemaran merkuri pada DAS Anthoni yang berhulu pada Kawasan Gunung Botak. Dampak pencemaran lingkungan dilaporkan oleh masyarakat sekitarnya dengan matinya hewan ternak, dan peringatan untuk tidak mengkonsumsi air sumur disekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan merkuri pada media air dan tanah pada area bekas PESK Gunung Botak, Kabupaten Buru Provinsi Maluku. Pengambilan contoh uji dilakukan di 4 lokasi titik pengambilan air, dan 6 lokasi titik pengambilan tanah. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa kandungan merkuri di dalam air di semua titik di sekitar Gunung Botak berkisar 0,002 mg/L -1.5 mg/L, nilai ini telah melebihi baku mutu sesuai PP 82/2001 tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air yaitu 0,002 mg/L, dan kadar merkuri di dalam tanah berkisar 1.5 mg/kg -214 mg/kg, aku mutu Hg di dalam tanah 6,6 mg/Kg menurut Canadian Soil Quality Guidelines for the Protection of Environmental and Human Health th 2001 yaitu 6,6 mg/Kg. ABSTRACTThe existence of Small Scale Gold Mining (ASGM) has a positive impact on microeconomic development, but ASGM generates adverse environmental and other health impacts. A number of studies have reported the contribution of ASGM to land degradation, water pollution and soil pollution. Mercury toxicity in ASGM activities is of particular concern, especially its clinical implications on human health. Since 2011, ASGM activities in Gunung Botak, Buru Regency, Maluku have reported using mercury in their processing. The results of the study showed cases of mercury pollution in the Anthoni watershed that originated in the Mount Botak area. The impact of environmental pollution is reported by the surrounding community with the death of livestock, and a warning not to consume well water in the vicinity. This study aims to determine the content of mercury in water and soil media in the former BESK Gunung Botak area, Buru Regency, Maluku Province. Sampling was carried out in 4 locations of water collection points, and 6 locations of soil collection points. Based on research conducted, it can be concluded that the mercury content in water at all points around Mount Botak ranges from 0.002 mg / L -1.5 mg / L, this value has exceeded the quality standards in accordance with PP 82/2001 regarding water quality management and pollution control water is 0.002 mg / L, and mercury levels in the soil range from 1.5 mg / kg -214 mg / kg, I Hg quality in the soil...
Studi Awal Sumber Deposisi Basah di Serpong, Jakarta, dan Kotatabang Menggunakan Model PMF. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia telah memicu kegiatan industri dan transportasi yang berpotensi menimbulkan pencemaran udara. Reaksi kimia senyawa asam dari polusi udara dengan air dan oksigen menghasilkan polutan yang lebih asam di atmosfer. Deposisi asam merupakan masalah lingkungan lintas batas karena polutan dapat tetap berada di atmosfer untuk waktu yang lama dan dapat menyebar hingga ribuan kilometer melintasi batas negara dan jauh dari sumber asal emisi. Pemantauan dilakukan di 3 (tiga) daerah yaitu mewakili daerah pedesaan (Serpong), daerah perkotaan (Jakarta), dan daerah terpencil (Kotatabang). Pengolahan data menggunakan konsep matematika untuk mengkorelasikan ion atau elemen dalam sebuah matriks, model Positive Matric Factorization (PMF). Analisis dataset dilakukan terhadap data pemantauan komponen air hujan pada tahun 2015 hingga 2019. Contoh uji dikumpulkan melalui sampling deposisi basah dan dianalisis menggunakan metode kromatografi ion. Deskripsi potensi sumber diperoleh berdasarkan tipikal sumber pencemar. Hasil analisis menggunakan PMF diperoleh sumber pencemar di Serpong berasal dari tanah dan debu, kontribusi air laut, pertanian, pembakaran biomassa, dan proses pembakaran. Jakarta menunjukkan lima sumber pencemar yang dominan yaitu tanah dan debu, kontribusi laut, sumber pertanian, proses pembakaran serta pembakaran biomassa. Kotatabang juga menunjukkan lima sumber pencemar yang dominan yaitu kontribusi laut, pembakaran biomassa, proses pembakaran, sumber pertanian, tanah dan debu. Oleh karena itu, disimpulkan bahwa sebagian besar sumber pencemar dipengaruhi oleh aktivitas antropogenik. Dengan mengetahui karakteristik sumber pencemar diharapkan penanganan sumber pencemar lebih objektif.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.