This article describes the internalization of the value of Islamic moderation through Islamic Religious Education in the general higher education. Religious moderation, including Islam, is important to be internalized, amid the diversity of Indonesian people who have the motto of Unity in Diversity, and in the midst of the development of a dynamic environment that can damage the joints of unity because of the wrong understanding. Writing from the results of research located at the Indonesian University of Education (UPI) in Bandung uses a qualitative approach. Data collection is done through observation and interview techniques. This paper shows that the pattern of internalization of moderating values through Islamic Religious Education courses at the Indonesian Education University in Bandung. The material is adapted to student input, the competence of lecturers and subject matter support from the UPI campus environment. The curriculum is designed according to the provisions of the College. The internalization method is done through face-to-face meetings in lectures, tutorials, seminars and the like. The evaluation is done through screening Islamic insights in an orderly and written periodic report from lecturers and tutors.Abstrak Artikel ini memaparkan internalisasi nilai moderasi Islam melalui Pendidikan Agama Islam (PAI) di Perguruan Tinggi Umum (PTU). Moderasi beragama, termasuk Islam, penting untuk diinternalisasikan, di tengah kemajemukan masyarakat Indonesia yang memiliki semboyan Bhinneka Tunggal Ika, dan di tengah perkembangan lingkungan yang dinamis yang dapat merusak sendi-sendi persatuan karena adanya pemahaman yang salah. Tulisan dari hasil penelitian yang berlokasi di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi dan wawancara. Tulisan ini memperlihatkan bahwa pola internalisasi nilai-nilai moderasi melalui mata kuliah PAI di UPI Bandung. Materinya disesuaikan dengan input mahasiswa, kompetensi dosen pengampu mata kuliah dan dukungan dari lingkungan kampus UPI. Kurikulum yang dirancang sesuai ketentuan Perguruan Tinggi (PT). Metode internalisasi dilakukan melalui tatap muka dalam perkuliahan, tutorial, seminar dan yang semisalnya. Evaluasinya dilakukan melalui screening wawasan keislaman secara lisan dan tertulis secara laporan berkala dari dosen dan tutor.
Pengembangan Indeks Kualitas Air (IKA) sebagai hasil modifikasi NSF-WQI merupakan proses lanjutan dari penyusunan IKA yang telah dilakukan pada tahun 2016. Pengembangan IKA dilaksanakan dengan melakukan verifikasi terhadap komponen penyusun IKA yang meliputi kurva sub indeks, pembobotan parameter, dan verifikasi lapangan terhadap hasil formulasi IKA. Verifikasi lapangan dilakukan pada delapan lokasi di Sungai Ciliwung. Verifikasi lapangan menunjukkan bahwa nilai IKA yang diperoleh dari hasil pengujian kualitas air di laboratorium dan hasil verifikasi lapangan oleh panelis menunjukkan nilai yang tidak berbeda nyata (p<0,01), sehingga rumusan IKA yang telah dikembangkan sesuai digunakan untuk penilaian Sungai Ciliwung. Nilai IKA dikembangkan menjadi enam kriteria yaitu sangat baik (100 ≤ I > 90), baik (90 ≤ I ≥ 80), cukup baik (80< I ≥ 70), sedang (70 < I ≥ 51), marginal (51< I ≥ 36), dan buruk (36< I ≥ 0). Penerapan IKA di lapangan menunjukkan bahwa salah satu sumber mata air Sungai Ciliwung yang berada di wilayah lereng Gunung Pangrango mempunyai nilai 91 dengan kriteria sangat bagus. Sungai Condet sebagai salah satu anak sungai Ciliwung dengan sumber pencemar domestik yang tinggi berada pada nilai 35.5 dengan kriteria buruk. Enam lokasi Sungai Ciliwung lainnya berada pada kriteria marginal sampai baik. Rumusan IKA yang telah diperoleh dapat diaplikasikan untuk instrumen penilaian sungai dan hasilnya dapat dimanfaatkan untuk perencanaan dan evaluasi pengendalian pencemaran air sungai.
Ciliwung River is one of the rivers crossing West Java and special capital region of (DKI) Jakarta provinces which plays an important role in fulfilling the needs of human activities and living things surrounding it. Designated as a national priority for management, the Ciliwung River that runs from Mount Pangrango (upper stream) to Jakarta Bay (lower stream) has received pollution from results of human activities such as household activities, agriculture, plantations, animal husbandry, industry, and recreation areas. In addition, the decreased green cover in the upstream area also adds more pressure on the quantity of water in the Ciliwung River. The purpose of this study was to determine the trend of water pollution in the Ciliwung River in the period of 2011-2014 based on physical, chemical and biological parameters. Samples were taken from 22 points starting from upstream to downstream area. From 15 water quality parameters, there were only three parameters, namely total dissolved solid (TDS), pH and nitrate (NO3-N) which still meet water quality criteria class II based on Government Regulation number 82/2001, in all observation periods and sampling sites. Other parameters invariably meet or beyond the water quality criteria. Pollution trend increased towards the downstream of Ciliwung River, however annual comparisons across the year of observations did not show significant differences. High pollution in the downstream area was caused by accumulated pollutants coming from waste disposal of densely populated area and diverse activities in the downstream. Fecal coliform bacteria and total coliform contributed the highest pollution in the Ciliwung River compared to other pollutants. Both those two parameters greatly exceed the water quality criteria at all sampling sites, except in the Ciliwung river spring. Controlling those two parameters may improve Ciliwung water quality.
Perubahan iklim (climate change) yang terjadi saat ini merupakan akibat meningkatnya emisi Co. Konsumsi 2 energi dan pertumbuhan ekonomi sebagai penggerak perekonomian dianggap paling berpengaruh terhadap meningkatnya emisi CO .Nilai hutan sebagai penyerap emisi CO hingga saat ini belum banyak diketahui. Maka 2 2 diperlukan suatu riset empiris untuk mengetahui pengaruh konsumsi energi, pertumbuhan ekonomi, serta variabel baru berupa luas kawasan hutan yang turun terhadap peningkatan emisi CO di 6 (enam) negara-negara anggota 2 ASEAN.Penelitian ini bersifat desk analysis dengan metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode kepustakaan. Pembahasan analisis yang digunakan adalah analisis estimasi model ekonometrik dan statistika menurut panel data regression. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model ekonometrika dari variabel konsumsi energi, pertumbuhan ekonomi dengan menambahkan variabel luas kawasan hutan mempunyai pengaruh terhadap emisi CO dengan tingkat kepercayaan terhadap model sebesar 97,84% dan sisanya yaitu 2,16% dipengaruhi oleh 2 variabel-variabel lain diluar varibel tersebut. Indikasinya setiap kenaikan satu persen luasan hutan dari suatu negara akan mampu menurunkan nilai emisi CO sebesar 0,04% (dalam metrik ton perkapita).
The population growth rate in big cities such as Jakarta and its satellite cities has a correlation that is directly proportional to the level of clean water consumption. The biggest consumption of clean water is generally used for domestic household needs. However, the use of clean water is still not efficient. Therefore, the efficiency of water-saving needs to be carried out by utilizing sources that have not been optimally used, for example, greywater and rainwater. The purpose of this study is to determine the level of water usage in 3 (three) types of housing and the level of efficiency of utilization of domestic wastewater (greywater) and rainfall (CH) in reducing the use of clean water. This research was performed in the Villa Bintang Mas residential area in the City of South Tangerang, the Villa Bintang Mas residential area in the City of Depok, and the Selakopi Hijau/Forestry residential area in the City of Bogor. Data collection was conducted by a series of surveys using a questionnaire on the sample of a household. The results show that the data processing needs of clean water in three residentials range of values between ± 158.84 Liters/person/day up to ± 215.38 Liters/person/day. The level of efficiency of the utilization of greywater and rainwater in reducing the usage of clean water in three housing ranges from 21.12% to 58.47%.Keywords: Domestic Waste, the Use of Clean Water ABSTRAKTingkat pertumbuhan penduduk di kota-kota besar seperti jakarta dan kota-kota satelitnya memiliki korelasi yang berbanding lurus dengan tingkat konsumsi air bersih yang dimanfaatkan oleh masyarakat. Konsumsi air bersih terbesar adalah untuk kebutuhan domestik rumah tangga. Penggunaan air bersih saat ini masih belum mengikuti kaidah efisiensi dalam penggunaannya, untuk itu efisiensi penghematan air perlu segera dilakukan dengan memanfaatkan sumber-sumber lain yang belum termanfaatkan, antara lain air limbah domestik rumah tangga (grey water) dan air hujan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui tingkat pemakaian air di 3 (tiga) tipe perumahan,serta tingkat efisiensi pemanfaatan air limbah domestik rumah tangga (grey water) serta curah hujan (CH) dalam menurunkan pemakaian air bersih. Penelitian ini dilaksanakan di Perumahan Villa Bintang Mas, Kota Tangerang Selatan, Perumahan Permata Depok, Kota Depok, dan Perumahan Selakopi Hijau/Kehutanan, Kota Bogor. Pengambilan data dilakukan dengan cara survei menggunakan kuesioner pada rumah tangga yang menjadi sampel. Hasil pengolahan data memperlihatkan bahwa kebutuhan air bersih di tiga perumahan berkisar pada rentang nilai antara ±158,84 Liter/Orang/Hari sampai dengan ± 215.38 Liter/Orang/Hari. Tingkat efisiensi pemanfaatan grey water dan air hujan dalam mengurangi pemakaian air bersih di tiga perumahan berkisar antara 21,12% hingga 58,47%.Kata kunci: Limbah Domestik, Penggunaan Air Bersih
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.