Cancer is the second cause of death in the world after heart disease. Cancer therapy using natural product was considered has no side effect. Secondary metabolites from ketapang (Terminalia cattapa L) leaves has a prospect for cancer therapy. The objective of this research was to determine the cytotoxical effect of ketapang leaves on T47D breast cancer cells. Ketapang leaves were macerated using chloroform, ethyl acetate and methanol. Cytotoxicity effect were determined using MTT Cell Viability Assay. The result showed that chloroform, ethyl acetate and methanol extract were not able to reduce cell viability of T47D cells. Key words: cancer, ketapang, T. cattapa, cytotoxic, T47D cells.
Staphylococcus aureus merupakan bakteri yang ditemukan pada kulit, saluran pernapasan, dan saluran pencernaan. Infeksi Staphylococcus aureus dapat diobati dengan pemberian antibiotik. Namun, penggunaan antibiotik dapat menyebabkan hipersensitivitas. Upaya untuk menghindari hipersensitivitas antibiotik yaitu dengan cara pemanfaatan tanaman sebagai alternatif antibiotik. Tanaman yang digunakan untuk pengobatan salah satunya adalah jeruk nipis (Citrus aurantifolia). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh berbagai konsentrasi perasan jeruk nipis pada pertumbuhan Staphylococcus aureus. Parameter pertumbuhan Staphylococcus aureus ditetapkan dengan menghitung jumlah koloni menggunakan metode hitung cawan (plate count) setelah pemberian perasan jeruk nipis pada konsentrasi 25%, 50%, 75%, dan 100%. Hasil penelitian menunjukkan berbagai konsentrasi perasan jeruk nipis berpengaruh pada jumlah koloni Staphylococcus aureus. Perasan jeruk nipis konsentrasi 75% efektif dalam menurunkan jumlah koloni Staphylococcus aureus.
Diabetes mellitus (DM) adalah penyakit gangguan metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemia. Tingginya kadar glukosa yang tidak terkontrol pada penderita DM dapat menyebabkan nefropati diabetic. Peningkatan kadar kreatinin dalam darah merupakan salah satu indikasi adanya penurunan fungsi ginjal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar kreatinin dan hubungan antara kadar glukosa dengan kreatinin pada penderita Diabetes mellitus di laboratorium klinik Citra Lab Wonosari. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari rekam medis di laboratorium Klinik Citra Lab Wonosari pada tahun 2020. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 100 pasien DM sebesar 34% pasien laki-laki memiliki kadar kreatinin normal dengan rerata kadar 0.95 mg/dL sedangkan 24% memiliki kadar kreatinin tinggi dengan rerata kadar sebesar 2.9 mg/dL. Sebanyak 26% pasien DM perempuan memiliki kadar kreatinin normal, dengan rerata kadar 0.8 mg/dL, dan 12% memiliki kadar kreatinin tinggi dengan rerata kadar 3.4 mg/dL. memiliki kadar kreatinin normal. Uji Spearman Rank menunjukan korelasi rendah (r=-0.257) antara kadar glukosa dan kadar kreatinin pada penderita DM di laboratorium klinik Citra Lab Wonosari.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.