This study aims to: (1) promote students to become active and skillful, (2) improve students' knowledge, and (3) improve students’ skills through the implementation of project-based learning (PjBL) by lesson study on milling machining subject. This research used quasi-experiment research method with one group pretest-posttest design. To test the hypothesis, data were analyzed using paired sample t-test incorporating Wilcoxon test technique aided with SPSS 20. The results show that: (1) lesson study promotes active and skilled students. It is observed that student activeness is above 90% (“very active” category), (2) the lesson study improves students’ knowledge. The wilcoxon calculation showed that p or Sig. (2-tailed) was 0,000, which was smaller than the specified significance level of 0.05 (p or Sig. (2tailed) <0.05), (3) the PjBL also improves student skills, which is shown by the same Wilcoxon calculation resultPenelitian ini bertujuan untuk: (1) mewujudkan peserta didik yang aktif dan terampil, (2) meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan peserta didik melalui penerapan project based learning (PjBL) dengan lesson study pada mata pelajaran Teknik Pemesinan Frais. Penelitian ini menggunakan metode penelitian Quasi Experiment dengan desain One group pretest-postest design. Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah uji pired test dengan menggunakan teknik wilcoxon test dengan bantuan program SPSS 20. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) kegiatan lesson study dapat mewujudkan peserta didik yang aktif dan terampil. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa keaktifan siswa berada di atas 90% dan masuk dalam kategori sangat aktif, (2) penerapan PjBL dengan lesson study terbukti dapat meningkatkan hasil belajar pengetahuan siswa dan meningkatkan keterampilan siswa. Hal ini ditunjukkan dengan nilai p atau Sig. (2-tailed) baik pada pengetahuan maupun ketrampilan adalah 0.000, lebih kecil dari taraf signifikansi yang sudah ditentukan yaitu 0.05 (p atau Sig. (2tailed) < 0.05).
Filosofi dasar dari sebuah perancangan fasilitas kerja adalah membuat desain fasilitas kerja yang mengarah pada kenyamanan, keselamatan, dan kesehatan fisik pekerja.Tujuan dari penelitian ini yaitu merancang desain fasilitas kerja berupa meja kerja berdasarkan data antropometri peserta untuk mengurangi gangguan-gangguan fisiologis pada peserta pelatihan pengelasan di LPKA Kelas II Tomohon Sulawesi Utara.Penelitian dilakukan di LPKA Kelas II Tomohon menggunakan metode deskriptif. Objek dalam penelitian ini adalah 14 orang peserta pelatihan. Waktu penelitian Mei-Juni 2021. Data yang diambil dalam penelitian ini adalah data antropometri, keluhan musculoskeletal, dan kelelahan subjektif. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu, Antropometer, Nordic Body Map empat skala likert, dan 30 items of rating scales of general fatique lima Skala Likert. Data dianalisis dengan menggunakan IBM SPSS Versi 25 MacOs dan Microsoft Excel. Hasil penelitian beban fisiologis dilihat dari keluhan musculoskeletal p0 sebesar 55,82, p1 sebesar 41,72. Sedangkan untuk kelelahan subjektif pada p0 sebesar 46,19, p1 sebesar 40,66. Rancangan fasilitas kerja berupa meja kerja ergonomis yang sesuai dengan data antropometri operator/peserta. Spesifikasi perancangan meja kerja yaitu tinggi meja 100,8 cm berdasarkan tinggi siku berdiri, lebar meja 65 cm berdasarkan panjang jangkauan pekerja, panjang meja 120 cm berdasakan duakali lebar bahu pekerja, dan level rak bawah dengan tinggi 46,5 cm berdasarkan tinggi lutut pekerja. Perancangan fasilitas kerja sesuai dengan antropometri peserta mampu menurunkan tingkat keluhan musculoskeletal sebesar 59%. Dan melalui perancangan fasilitas kerja sesuai dengan data antropometri peserta mampu mengurangi kelelahan kerja sebesar 11,9%.
Work stress is an imbalance of task demands with a person's work ability that creates tension through physical and emotional responses. The purpose of this study was to find out the impact of Work from Home on the symptoms of worker work stress. The research method used is quantitatively descriptive with cross-sectional design. The sample in this study was 63 employees who had filled out research instruments. The research intrusion used is an online questionnaire filled out through Google Form through the WhatsApp Group platform. Variable Work from Home uses two indicators, namely the work environment factor and workload. Using a statistical analysis of multiple linear regression statistics, researchers stated that the work environment had no significant effect on employee work stress symptoms and that work had a positive and significant effect on employee work stress symptoms during Work from Home.
Dalam melakukan aktivitas proses produksi dijumpai beberapa sistem fasilitas kerja, serta kondisi kerja yang tidak sesuai dengan aspek ergonomic pada area kerja operator yang mengakibatkan rasa kurang nyaman pada saat bekerja. Tujuan pelaksanaan program kemitraan masyarakat ini maka prioritas yang harus ditangani bersama mitra adalah perlu melakukan penerapan ergo-mechanical design yang dapat memberikan perbaikan dari sisi kesehatan kerja dan kualitas produk yang dihasilkan. Hal ini dapat memberikan peningkatan daya saing produk. Metode pelaksanaan yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah dengan melakukan metode sosialisasi dan pembinaan terhadap proses kerja agar lebih efektif melalui perencanaan stasiun kerja agar sesuai dengan karakter pekerja, kapasitas, alat dan ruang serta lingkungan kerja, dilakukan penataan ruang kerja ergonomis, serta melakukan pengadaan fasilitas kerja berupa meja kerja dan lemari penyimpanan bahan dan alat-alat kerja untuk menunjang peningkatan kualitas dan perlindungan hasil produksi. Hasil dari sosialisasi yang dilakukan pekerja dan pemilik usaha semakin mengerti tentang pentingnya memiliki ruang kerja yang ergonomic dimana dapat meningkatkan hasil produksi dan meningkatkan produktivitas kerja, juga dapat menghindari kelelahan fisik dan mental pekerja serta mencegah terjadinya penyakit akibat kerja dan kecelakaan akibat kerja saat bekerja. Pelatihan design dilakukan untuk menunjang proses produksi, sebelum adanya pelatihan design ini, proses design produksi di CV. Victorina masih menggunakan gambar konvensional atau manual. pekerja mampu mengetahui dan menerapkan ergonomic dan design menggunakan solidwork dalam proses design produk yang dihasilkan berdasarkan kaidah design dan kaidah ergonomic yaitu menggunakan acuan antropometri orang Indonesia sehingga kualitas kesehatan dan kualitas produksi yang bersaing
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.